Pengantin Kedua Tuan Muda | 04

1K 8 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

................

"Aku menginginkanmu, Alessio. Please".

Sebuah kata sederhana namun mampu membuat Alessio nyaris kehilangan kewarasannya. Ketika bibir cantik itu mengucapkannya, sesuatu dalam diri Alessio meminta untuk dilepaskan.

Keduanya saling menatap seperti sepasang kekasih yang terperangkap di antara seprai kusut dan kulit berkeringat, ingin meraih sebanyak mungkin sambil menyelam lebih dalam di lautan nafsu. Lyra memperhatikan saat seringai Alessio muncul bersamaan saat hidung mereka saling bergesekkan. Begitu dekat dan namun juga begitu jauh.

"Good girl". Entah mengapa dalam diri Lyra serasa menghangat ketika Alessio memujinya. Lyra mengakui jika dia memang tipe gadis yang suka dipuji. Apalagi dari seseorang seperti Alessio, gadis itu jadi memiliki keinginan untuk menyenangkan laki laki itu agar terus mendapat pujiannya.

Kemudian Alessio memiringkan kepalanya dan mencumbu bibir ranum yang sedari tadi menggodanya. Sekaligus memberikan ciuman pertama diantara mereka berdua. Ia terus melumat bibir Lyra tanpa ampun membuat sang empu kesulitan menyeimbangi karena ini adalah ciuman pertamanya.

Namun lama kelamaan, Lyra meniru apa yang dilakukan Alessio. Menggerakkan bibirnya untuk memperdalam ciuman mereka, tangan Alessio sudah terkubur di rambut coklatnya dan memberikkan sedikit jambakkan agar menyesuaikan kepala gadis itu di posisi yang ia inginkan.

lama mereka bercumbu, akhirnya Alessio melepaskan ciuman mereka untuk memberi ruang bagi gadis itu untuk bernafas. Ia menempelkan keningnya pada Lyra, menatap pada wajah gadis itu yang semakin memukau. Bibir merah akibat perbuatannya, mata bulatnya yang sayu dan juga wajahnya yang memerah membuat Alessio mengerang dan mencuri ciuman singkat dari gadis itu sekali lagi. Kali ini ia hanya menempelkan bibir mereka dan kemudian melepaskannya.

Alessio membawa ibu jarinya dan mengusap bibir bawah Lyra yang memerah karenanya, "You f*ck*ng make me addicted to you"

Lyra yang dipuji seperti itu hanya bisa menundukkan wajahnya malu. Jujur saja, walaupun itu adalah ciuman pertamanya dan ia sama sekali tidak memiliki pengalaman denhan berciuman, Lyra bisa merasakan bahwa itu akan menjadi ciuman paling menakjubkan. Alessio juga terlihat pandai dalam hal berciuman, Lyra jadi bertanya tanya dalam hal lain apa lagi Alessio juga pandai?

Alessio kembali menautkan tangan mereka dan kemudian berdiri, "Ayo, ikut aku". Ajaknya. Yang langsung saja disetujui oleh Lyra.

Gadis itu sedikit terhuyung akibat pengaruh alkohol didalam sistem tubuhnya. Namun untungnya saja Alessio menangkap tubuhnya tepat waktu. Jika tidak, ia akan menghantam lantai klub.

"Woah.. Santai saja, sayang. Aku akan menangkapmu".

Lyra sama sekali tidak menduga apa yang Alessio lakukan setelahnya. Karena kemudian Alessio sudah menempatkan satu tangannya dibalik lutut Lyra dan satunya lagi pada pundaknya, lalu mengangkat gadis itu dan menggendongnya ala bridal style. Sontak membuat Lyra terpekik. Namun gadis itu sama sekali tidak protes dan mengalunkan tangannya pada leher Alessio dan mengendus ceruk lehernya. Ia suka wangi sandalwood dan papermint dari tubuh Alessio.

ONE SHOT | MatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang