| 07. Sambutan |

45 31 4
                                    

Setelah beberapa bulan Raysya homeschooling, tetapi pada akhir nya pun diri nya masuk sekolah di antar oleh Mavelixe. Di kelas nya Raysya di sambut bahagia oleh beberapa teman-teman nya, kelas nya sedikit berantakan karena ulah mereka yang sengaja membuat kejutan untuk Raysya. Sekalian mengobati mental nya yang sempat hancur. 

"Raysyaaa!!!" Teriak sahabat nya histeris saat tau Raysya sudah mulai membaik. kedua sahabat nya tersebut memeluk Raysya sekalian melepas rasa rindu dengan Raysya. 

"Wahhh, di anter Mavelixe nih, udah jadian kah? Ekhem" Ucap salah satu sahabat nya yang bernama Kalya. Naura sahabat nya Raysya mengerutkan jidat nya bingung dengan apa yang di katakan Kalya. 

"Loh kalian jadian?!" Tanya Naura dengan nada yang cukup kencang hingga seisi kelas mendengarkan nya. Sontak seisi kelas langsung bertanya kepada Mavelixe tetapi karena Mavelixe mencari jalan di tengah-tengah kesempitan Mavelixe hanya mengiyakan nya

"Woahhhh, POKOKNYA GAK MAU TAU HARUS TRAKTIRAN!!" Ucap semua murid yang berada di kelas. Raysya langsung sontak terdiam, bingung ingin menjawab apa. 

Srekk!

Tiba-tiba Raysya di tarik oleh Jordav, hal itu membuat teman-teman nya terbingung. Raysya di tarik ke tempat yang cukup sepi. Mereka berhenti disana. 

"Apa sih Jordav!" Bentak Raysya yang berusaha melepaskan tarikan dari Jordav. 

"Ray, lo bener-bener ya, lo kan tau kalau gue suka sama lo! sayang sama lo, gue dulu pernah nembak lo tapi lo jawab nya 'nanti ya gue pikirin dulu' , gue udah berusaha sabar buat jawaban itu tapi kenapa lo malah jawab nya ke Mavelixe? Bukan gua?" Tanya Jordav sambil menatap Raysya dengan penuh arti. 

"Lo salah paham Jordav" Jawab Raysya sambil menatap balik Jordav. 

" Tapi kenapa lo gue perhentiiin selalu berusaha menjauh dari gua?!" Tanya Jordav dengan nada yang membentak. Bentakan kecil saja bisa saja melukai hati kecil Raysya. Memang mungkin bagi banyak orang itu hal yang alay, tetapi ingatlah tak semua wanita memiliki mental dan hati yang kuat untuk di sakiti. 

"Gue punya maksud di balik itu Jordav" Jawab Raysya dengan air mata nya yang sudah mengaliri pipi nya. 

"Halah! Basi!" Ucapan terakhir Jordav sebelum diri nya meninggalkan Raysya sendirian. 

Mental, lagi-lagi yang di sakiti hal itu. Jujur bagi nya rasa nya sangat lelah untuk menerima ini semua. Sebelum Raysya kembali ke kelas nya ia pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka nya. 

"Kak, Sebenernya ini Ade yang salah apa memang dia nya sih? Raysya cape" Batin Raysya sambil memandangi wajah nya yang terpantul dari pantulan kaca. 

"Raysya harus kuat oke? Semangat!" Gumam Raysya masih sambil menatapi diri nya dari pantulan kaca kamar mandi. Setelah diri nya dari kamar mandi, Raysya pergi kembali  ke kelasnya.

===

Kelas pun berakhir kini waktu nya untuk semua murid kini sudah banyak yang mengantri di kantin. Karena tiba-tiba Raysya tak nafsu makan ia memilih hanya berada di kelas. Memanfaat kan waktu istirahat untuk tidur. 

"Raysya mana sih ya" Ucap Kalya yang mulai memasuki kelas nya dengan Raysya. Kalya baru sadar bahwa Raysya kini sedang tertidur di atas meja kelas nya. 

"Ray, lo gak makan?" Tanya Kalya sambil menepuk punggung Raysya pelan. Raysya pelan-pelan terbangun dari tidur nya. Raysya menjawab pertanyaan Kalya dengan menggelengkan kepala nya. 

"Lo kenapa lagi sih?" Tanya Naura sambil menatap Raysya yang masih terpejam. Pertanyaan dari Naura tidak di jawab oleh Raysya 

"Gue panggilin Mavelixe mau?" Tanya Naura yang berusaha membuat Raysya untuk menjawab pertanyaan nya. Raysya hanya menggelengkan kepala nya tanpa menjawab dengan sepatah kata pun. Naura berusaha untuk meraba bagian jidat Raysya untuk mengecek suhu tubuh nya. 

[✓] SCRAMBLE || JASUKE (ENHYPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang