Wendy tertawa kencang mendengarnya, Irene memang tidak seperti kebanyakan wanita. Irene cenderung cuek dengan lawan jenis, bahkan puluhan pria ia tolak secara terang-terangan karena ia sudah menjalin hubungan dengan Sehun kala itu.

"Ku dengar Suho oppa sudah kembali dari Amerika."

Irene mengehentikan aktivitasnya memainkan ponsel.

"Benarkah?" Tanyanya tanpa minat.

Wendy mengangguk penuh antusias, jarinya mencomot red velvet yang terlihat menggiurkan.

"Wajahnya terlihat semakin dewasa, aku bahkan hampir tidak mengenalinya jika Taeyong tidak menyapanya kemarin."

Selera makan Irene seketika menguap manakala nama yang telah lama ia block list dari hidupnya senter kembali terdengar.

"Kau tenang saja, ia tidak akan kembali mengganggumu. Dia kembali ke sini karena akan melangsungkan pertunangannya dengan salah satu anak CEO terpandang."

Irene mengaduk greentea-nya seraya tersenyum kecut, mengingat kembali kenangan masa lalu saat pria yang kerap dipanggil Suho itu selalu mengusik hari tenangnya.

"Aku turut bahagia mendengarnya." Jawabnya tenang.

Matanya melirik ponselnya yang kini tengah menyala, nama Oh Sehun terpampang dengan jelas di layar ponselnya.

"Ya, Sehun-ah?"

".........."

"Aku berada di Delight bersama Wendy."

".........."

"Baiklah, aku akan menunggumu."

Irene memasukkan ponselnya ke dalam tas, keningnya tertaut heran saat Wendy menatapnya dengan matanya yang bulat sembari menyangga dagu di atas meja.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?"

Wendy tersenyum lebar, "Ceritakan padaku, apa yang pria protektif itu katakan."

Irene memasang wajahnya yang datar, temannya yang satu itu memang suka sekali penasaran dengan hubungannya dan Sehun. Mungkin efek karena menjomblo terlalu lama.

"Sehun mengajakku menjemput Vivi di pet shop."

Wendy hanya ber-oh ria setelah ia mengetahui kebenarannya.

🥀🌹🥀🌹🥀🌹

Sore ini Jiyeon kembali menyempatkan diri merenung di taman rumah sakit. Tangan kirinya menggosok telinga kirinya sedikit lebih keras.

Tanpa sadar kedua matanya berkaca-kaca, Jiyeon menggigit bibirnya dengan perasaan yang rapuh.

Sepintas dirinya terlonjak kaget manakala tepukan halus menyapa pundaknya.

"Sedang apa?" Tanya Kyung-soo seraya mendudukkan pantatnya di kursi sebelahnya.

Terkesiap, dengan segera Jiyeon mengusap lelehan liquid bening yang merembes di kedua matanya.

THE LEFT EARWhere stories live. Discover now