2

5K 538 233
                                    

Chapter.02
__________


Suara saluran televisi yang terus diganti membuat Jimin mendengus pelan. Melangkah mendekati Jungkook yang berada di karpet dengan kepala bersandar ke dudukan sofa. Beberapa kaleng beer telah kosong lebih dulu ketika mereka menunggu pengantar pizza datang. Ia memang telah mengatakan pada Jungkook untuk bisa bersantai di kamar apartemennya.

"Anggap saja di rumah sendiri," katanya untuk bermaksud baik ketika mempersilahkan pria itu masuk.

Hasilnya, tidak malu-malu, Jungkook langsung membuat dirinya seperti berada di rumahnya sendiri. Bersantai di atas sofa panjangnya sampai berakhir duduk berselonjor di karpet dengan tangannya tidak henti mengganti saluran televisi.

Mereka telah berbicara banyak hal-hal acak dan tertawa sampai tidak ada lagi yang bisa dibicarakan.

"Ini," ucap Jimin setelah membuka kotak pizza lalu meletakkannya di atas meja.

Jungkook beralih duduk bersila dan melihat pizza, lalu ke arah Jimin yang sudah mengambil sepotong.

"Kenapa kau begitu baik?" tanyanya seraya mengambil potongan pertamanya.

"Kita baru saja mengenal dan bisa dibilang masih orang asing. Tapi kau sangat baik padaku."

"Apakah berbuat baik harus memerlukan alasan?" Jimin balik bertanya.

"Tidak." Kening Jungkook sedikit berkerut, sebelum akhirnya menghela nafas.

"Aku berharap memiliki kekasih sebaik dirimu." Kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulutnya.

Jimin menelan pizza-nya susah payah, lalu melihat ke arah Jungkook yang memiliki ekspresi biasa saja dan mengunyah bagiannya, seolah-olah dia tidak baru saja membuat seseorang hampir tersedak karena perkataannya.

Ia memilih meletakkan sisa pizza dan berdeham. Meraih kaleng beernya lalu minum untuk menutupi kegugupannya.

Kenapa ia begitu terpengaruh oleh orang asing?

"Apakah aku terlihat sebaik itu?" Sebenarnya ia tidak bermaksud apa-apa, hanya bertanya. Namun jawaban Jungkook lebih buruk dari sebelumnya.

"Kau pikir? Tidak ada yang datang padaku saat di taman tapi kau, entah siapa dan darimana, memutuskan menghampiriku lalu menanyakan apakah aku baik-baik saja. Apa itu jika bukan karena kau orang baik?"

Jungkook mengambil potongan pizza lain dengan santai.

"Kau juga bersedia menemaniku, membiarkanku berada di apartemenmu, dan memesan pizza. Kau tidak hanya baik, tapi sangat sangat baik."

Jimin terkekeh geli melihat ekspresi berlebihan Jungkook ketika mengatakannya.

"Semua orang pasti menyukai pria sepertimu."

Jimin menghentikan tawanya dan tersenyum tipis. "Ku pikir sebaliknya."

"Huh?"

"Tidak semua orang suka pria seperti ku, Jungkook. Faktanya banyak yang tidak menyukaiku," jelas Jimin seraya mengedikkan bahu.

Sekarang Jungkook memiliki ekspresi tidak setuju di wajahnya.

"Tidak mungkin. Mereka yang tidak menyukaimu adalah orang terbodoh di planet ini," katanya.

Jimin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar itu.

Jungkook berdecak karena Jimin seakan tidak mempercayai kata-katanya. "Kau tidak hanya baik Jimin. Lihat dirimu, kau pria yang menarik, manis, lembut, menggemaskan. Kau diciptakan dari semua hal-hal imut yang ada di dunia ini."

Perfect Strangers ∥ KM ✓Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum