22. Broken Rice

215 85 301
                                    

"Heran, kenapa penyembuhannya cepat sekali," gumam Eve sembari melihat hasil rontgen dada Soraru, "seperti bukan manusia aja bapak Soraru ini."

Ia sedang memeriksa kondisi Soraru di salah satu ruangan VIP yang berada di lantai dua Rumah Sakit Maju Kena Mundur Jatoh.

"Barusan lo manggil gue dengan sebutan 'bapak' hm?!" tanya Soraru dengan sorotan yang tajam ke dokter muda di sebelahnya.

Dung!!! Dungdungdungdungdung:'v

Eve tak sengaja menyenggol galon dispenser di atas meja sebelah ranjang Soraru, sampai galon itu jatuh dan menggelinding dari lantai dua sampai ke lantai dasar.

"S-sudah sadar?! A-anda sudah sadar pak?!" tunjuk Eve ke Soraru dengan pupil membulat. Soraru sadar 5x lebih cepat dari pasien normal yang biasanya butuh waktu beberapa jam kemudian untuk sadar setelah menjalani operasi seperti Soraru.

"Eve-san?! Ada apa?!" tanya Lon dengan napas tersengal-sengal. Ia segera berlari ke ruangan Soraru saat mendengar suara gaduh, khawatir Soraru dalam mode mengamuk dan menyerang Eve.

"G-galon tadi, apa galon tadi mengenai seseorang?" tanya Eve.

"Iya. Aku hampir nabrak pas bawa nampan nih. Untung aku dulu sering main super mario, jadi udah tau kapan harus lompat kalau ada sesuatu mendekat," jelas Lon.

"Apa hubungannya ... dasar gadis aneh," gerutu Soraru.

Eve mengambil peralatannya dengan buru-buru lalu keluar dari kamar Soraru. Ia juga meminta Lon agar mengurus pemuda bersurai raven itu.

"Hei om vampir, bagaimana kamu menakuti Eve-san, hm?" tanya Lon dengan kesal sambil menyuapkan bubur ke mulutnya.

"Apaan. Gue cuma nyapa doang," jawab Soraru sambil menyelimuti seluruh tubuhnya. Tak lama kemudian ia membuka selimutnya lagi. "Ada pasien sakit disini, lo malah makan tanpa nawarin gue? Perawat macam apa lo ini."

"Ni jam makan siang. Aku lapar. Lagian kamu mau apa? Darahku?" tanya Lon dengan senyum mengejek.

Soraru bangkit dari kasurnya dan merebut mangkok milik Lon. "Apa-apaan makan siang pake broken rice gini. Nggak kenyang lah."

Lon melirik ke atas lalu menatap Soraru bingung. "Broken ... rice? Ini bubur."

"Jangan natap gue kayak orang bego gitu dah. Broken rice artinya apa coba?" tanya Soraru.

"Nasi ... hancur?"

"Bubur dari apa?"

"Nasi—"

"Nasi yang dihancurkan. Jadi bener kan ini broken rice," jelas Soraru sambil menunjuk mangkok bubur, "ketahuan, bahasa inggris lo pasti jelek. Sekolah cuma ngintip dari jendela ya begini dah modelannya," sindirnya.

Lon merespon penjelasan Soraru dengan tersenyum datar lalu merebut mangkok bubur itu.

Saat Lon hendak menyuapkan sendok buburnya, tiba-tiba Soraru mengguncang pundaknya. Sehingga bubur di sendok itu berceceran di rok gadis itu. "Mafu ... kemana?! Sosok itu ... nggak membunuh Mafu kan?!"

Lon mengerjap beberapa kali lalu mengalihkan pandangannya, enggan menjawab pertanyaan Soraru.

"Jawab Lon!" bentak Soraru sambil menggenggam erat pundak gadis itu.

"Aku nggak tau apa yang terjadi, tapi tiba-tiba Mafu sensei ... pergi bersama sosok aneh itu .... "

Soraru bernapas gusar, ia melepas dengan kasar semua alat medis yang masih menempel di tubuhnya.

➌ 『𝕿𝖍𝖊 𝕮𝖍𝖔𝖎𝖈𝖊』 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang