***

"huaaa capek, akhirnya selesai juga!" gadis meregangkan ototnya karena hampir 3 jam ia berkutik dengan fisika dan kimia.

hari ini gadis pergi ke rumah heeseung untuk belajar bersama guna mempersiapkan uts yang diadakan minggu depan. awalnya mau belajar di rumah gadis, karena mamahnya bilang mau pergi ke luar kota. namun, heeseung mendadak ngabarin kalau papahnya mau ke luar kota juga karena urusan bisnis, dan heeseung suruh jaga rumah. jadinya, gadis deh yang dateng ke rumah heeseung.

mereka berdua berbaring di sofa yang ga gede amat, ga kecil amat juga. ya cukup lah buat mereka berdua rebahan bareng meskipun ga ada jarak sama sekali.

"hee cerita dong." pinta gadis yang menyandarkan kepalanya di dada heeseung.

"hmm? cerita apa?" tangan heeseung masih setia membelai lembut rambut gadis.

"ya cerita tentang kamu apa aja. kita udah hampir 3 bulan pacaran tapi rasanya aku ga banyak tau tentang kamu."

"ga ada yang perlu kamu tau dis."

"kok gitu?"

"ya karena emang ga ada haha."

"ishh hee, aku serius." gadis mulai cemberut dan berusaha melepaskan diri dari rangkulan heeseung.

mereka tuh lagi rebahan tapi gadis sambil di rangkul heeseung gitu. paham kan? bayangin aja dulu kalian sama heeseung. gakpapa.

"iya sayang aku serius. yaudah deh tanya kamu mau tau apa tentang aku. nanti aku jawab."

"yaa tentang kesukaan kamu apa, warna, makanan, hobi kamu. masa kecil kamu."

heeseung terdiam dan tersenyum tipis.

"masa kecil ya?"

"aku sukanya cuman gadis." jawab heeseung.

"tuhkan ngaco lagi."

"masa aku suka sama gadis dikata ngaco sihh."

heeseung langsung mengacak rambut gadis, dan gadis cuman ketawa ringan. heeseung pun memposisikan badannya di atas gadis dan menindihnya, sikunya bertumpu dan tangannya sibuk menyisipkan anak rambut milik gadis.

"gadis, kamu cantik banget deh."

emang heeseung kalau ngomong random banget dan bikin baper setengah gila. gadis ga bisa nahan lagi mukanya langsung merah.

heeseung mulai menatapnya sayu. gadis udah bisa menebak apa yang akan terjadi setelah ini kalau heeseung udah natap kayak gitu. tanpa ragu heeseung langsung mencium gadis dan tentu dibalas ciumannya oleh gadis.

ciuman semakin memburu seperti biasa, heeseung mulai lagi dengan memainkan lidahnya di dalam mulut gadis. tangannya sibuk membuka resleting celananya, kemudian bersiap melepaskan celana milik gadis. belum genap menurunkannya, gadis langsung menahan pergerakan heeseung dan melepaskan pagutan panasnya.

"hee, i'm truly sorry, but i'm on my period.."

heeseung menghentikan pergerakan tangannya dan menatap gadis. raut wajahnya sedikit kecewa namun ia kembali tersenyum dan berusaha memahaminya.

"ohh, it's ok. thank you for letting me know, babe."

akhirnya mereka berdua duduk dan timbul atmosfer yang canggung. cuman gara gara gajadi ehem. tapi heeseung mencoba mencairkan suasana dengan merangkul gadis dan mulai bercerita.

"papah kayaknya punya pacar lagi deh." ujar heeseung random.

gadis belum menjawab dan masih menunggu heeseung melanjutkan ceritanya.

"hubungan aku sama papah bisa dibilang buruk banget. papah cuek banget sama aku, ga pernah nanyain kabar ke aku. padahal kita satu atap. pulang kerja papah ga nanyain aku sedikit pun walaupun cuman sekedar nanya udah makan atau belum, kayak anak-anak lain." heeseung menarik nafasnya.

"papah cuman ngasih aku uang jajan tiap minggu dengan nominal yang gede banget. papah ga peduli uangnya mau dipake buat apa, buat beli apa. pokoknya papah mau aku menuhin kebutuhan sendiri. tapi, bukan itu yang aku butuhin."

suara heeseung mulai bergetar. rasanya seperti banyak beban yang dia simpan sendiri.

"aku cuman butuh perhatian dan kehangatan dari sosok papah."

"hee..." gadis menatap dalam ke heeseung.

"seumur umur aku gapernah dapetin itu, sampai akhirnya aku dapetin itu di kamu dis."

gadis hanya terdiam. rasanya percaya ga percaya denger cowok idamannya selama dua taun mengatakan hal yang menurut gadis di luar nalar kepada dirinya.

"i feel genuine care and warmth only from you, and now i only have you, gadis. that's why i'm crazy in love with you, dis."

gadis lemah sekali denger perkataan heeseung. padahal cowok itu berusaha tegar untuk mengungkapinya, namun air mata gadis yang langsung lolos dari matanya. gadis langsung memeluk erat heeseung. sangat erat.

"hee, aku ga yakin kamu udah ceritain semua ke aku, tapi aku cukup lega karena kamu mau terbuka sama aku. heeseung remember, we have each other, and remember i truly love you more than you'll ever know."

heeseung membalas pelukan erat gadis dan tersenyum kecil. rasanya dia benar benar jatuh sejatuh jatuhnya kepada gadis. dan dia sangat bersyukur bertemu gadis di sore itu, dan membaca sepucuk surat yang tidak sengaja jatuh di depannya.

 dan dia sangat bersyukur bertemu gadis di sore itu, dan membaca sepucuk surat yang tidak sengaja jatuh di depannya

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

visualisasi heseung di chapter ini<3

unexpected sin ; lee heeseungМесто, где живут истории. Откройте их для себя