"hee, lo cuek banget sih sama fans lo!" tukas jay suatu hari di kelas.

"iyaa, gatau diri banget lo. kalau gue jadi lo udah gue pacarin itu semua cewek." lanjut sunghoon.

"ck, apaan sih geli gue dengernya." jawab heeseung asal.

"tapi serius hee, lo ga ada tertarik ama cewek gitu? padahal lo tinggal milih." tanya jay penasaran.

"iya hee, lo gamau ngerasain juga apa nikmatnya ena ena? cuman lo yang belum pernah."

"heeseung maen sendiri kali HAHAHA"

tawa jay dan sunghoon menggelegar dan cuman heeseung yang diam.

sedekat-dekatnya mereka, heeseung sama sekali tidak merasakan kehangatan bila bersama jay dan sunghoon. mereka cuman kumpulan cowok populer yang memanfaatkan privillege. tidak peduli sama kedaan satu sama lain. bahkan tidak ada satupun dari mereka yang peduli kenapa heeseung sampai cuti 2 bulan.

mereka semua tidak pernah ada satupun menanyai masalahnya. heeseung yang tertutup pun semakin berpikir dua kali untuk menyampaikan masalah yang di alaminya ke mereka berdua. paling kalau cerita juga cuman jadi bahan olok. apasih yang diharapkan dari jay sama sunghoon?

heeseung tak menanggapi gurauan kedua temannya yang kini sedang mengobrol dengan topik jorok seperti biasa. karena heeseung tidak tertarik ia memilih untuk keluar kelas dan memutuskan pulang duluan.

"hee kemana lo?" panggil jay.

"gue balik duluan."

"hah?! kan kita ada basket bentar lagi."

"bilangin coach gue ijin ya, ga enak badan." jawab heeseung dan langsung berlalu.

heeseung masih mendengar jay mengumpat dan sunghoon berceloteh dengan omongan kotor seperti biasa namun heeseung memilih untuk menutup pendengarannya.

heeseung keluar kelas dan menyusuri lorong, seperti biasa banyak pasang mata menatap ke arahnya, ada yang menyapa dan melambaikan tangannya. heeseung hanya tersenyum kecil.

heeseung merenungkan kalimat yang jay lontarkan tadi. benar juga, dia tidak pernah tertarik sama cewek seperti teman teman usianya. bukan karena seksual orientasinya kok, ya pernah heeseung naksir naksir jaman puber, namun tidak ada pikiran untuk pacaran. apalagi berhubungan seksual seperti yang sering dilakukan kedua temannya tadi.

saat berjalan belok ke parkiran, tidak sengaja ada seorang cewek menabraknya dari arah berlawanan. keduanya pun terkejut, apalagi sesseorang yang di depannya, langsung melotot ketika melihat heeseung.

heeseung cuman diem ngeliatin, namun cewek itu langsung kabur begitu saja. ngacir kayak liat setan. heeseung ngerasa ga asing sama cewek tadi.

oh iya, dia sering liat juga cewek itu salah satu di kerumunan cewek-cewek kalau dia lagi lewat. tapi, bisa di bilang dia cewek satu-satunya yang ga pernah teriak, atau ngelempar senyum ke heeseung.

heeseung cuman sering liat dia lagi ngeliatin dirinya, kadang dari jauh. kalau mereka papasan pun cewek itu cuman ngeliat sekilas lalu nunduk. heeseung juga bingung sama kelakuan itu cewek.

belum genap melanjutkan langkahnya, matanya tertuju pada sebuah amplop yang jatuh di depannya, dan dia melihat tulisan "hee" di depannya. tentu heeseung merasa membaca namanya dan segera memungut amplop berwarna krem itu.

di teliti sebentar amplop itu, ada isinya. tapi bukan duit. dan amplop tersebut memiliki aroma warm vanilla. kayaknya di semprot parfum ini amplop. tanpa ragu, heeseung pun membuka amplopnya dan mendapati surat. heeseung langsung membacanya.

"lee heeseung.
aku liat heeseung beberapa hari belakangan ini murung terus, sampai akhirnya dia ambil cuti selama dua bulan. sumber kebahagiaanku dan penyemangatku ilang gitu aja.
aku gatau heeseung ada masalah apa, rasanya aku pengen jadi tempat heeseung buat cerita semua masalahnya. pengen peluk heeseung disaat dia lagi down.
heeseung, semoga kamu baik-baik aja. aku seneng liat kamu udah masuk sekolah lagi. heeseung bikin aku semangat lagi buat berangkat sekolah.
peluk jauh
gadis."







si paling tergila-gila

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


si paling tergila-gila.

unexpected sin ; lee heeseungWhere stories live. Discover now