8

75 10 0
                                    

"Mong, kenapa rasanya aku selalu kangen kamu" Seungmin terperanjat kala tubuhnya dipeluk dari belakang secara tiba-tina

Dirinya sedang ada di dapur untuk meminum susu coklatnya sebelum tidur. Apartemen mereka yang remang buat suasana ruangan agak terkesan 'creepy' hanya menyisakan lampu kecil bercahaya kuning yang menyala

Alis seungmin bertautan lantas gelak tawanya yang bermelodi tertangkap di telinga lelaki Bang itu.

Chan memasang wajah jengkelnya, "aku serius!"

Yang dipeluk berbalik badan kemudian tangkup kedua pipi si putih pucat. Melihat chan dengan mode manja seperti ini buat seungmin gemas setengah mati

Kapan lagi lihat kekasihnya kekar berotot sekarang tengah bermanja-manjaan dengannya? Lihat saja sekarang kekasihnya yang tadi pasang wajah cemberutnya berganti menjadi ekspresi memelas bak anak kucing minta susu

"Jangan pergi"

"Aku kan disini"

Chan menggeleng, menentang perkataan seungmin, "kamu bohong"

Seungmin makin dibuat gemas dengan tingkah chan. Ia elus pipi chan guna menenangkan dirinya yang entah kenapa masih setia memasang wajah melasnya

"Kamu sakit?" Tanya seungmin dengan nada khawatir. Ia periksa suhu tubuh chan dengan menempelkan punggung tangannya pada dahi chan namun suhu tubuh chan dirasakan normal olehnya

Benar chan tidak sakit, wajahnya terlihat sehat kendatipun raganya tidak sebugar biasanya. Lantas kenapa chan sedikit terlihat tidak bertenaga dan semangat

"Mau jalan-jalan?" Gelengan didapatkan lagi oleh seungmin sebagai jawaban. Oke, seungmin kembali berpikir, mungkin mengajak chan cuddling tidak buruk juga?

"Aku peluk kamu sampai pagi, ya?" Chan terdiam sejenak. Tidak ada lagi gelengan atau anggukan yang seungmin terima dari chan seperti sebelumnya

Namun tak lama chan mengangguk pelan dengan dirinya yang langsung memeluk seungmin erat-erat sampai si empu mulai merasa sesak nafas

"Kak chan, aku sesak!" Seungmin memukul pelan pundak kekasihnya memberitahukan bahwa ia tak bisa bernafas dengan benar karena dia yang memeluk seungmin sangat erat

Chan melepas pelukannya, menatap seungmin dengan tatapan tak bersalahnya seperti anak kecil yang polos, "katanya berpelukan sampai pagi?" Seungmin menepuk jidatnya.

Sepertinya bukan chan yang sakit, tapi otaknya yang sakit

"Maksudku kita cuddle, pelukan sambil tidur, oke?" Chan akhirnya mengangguk kemudian tarik seungmin ke kamar mereka

Si mirip puppy membaringkan tubuhnya, menyingkapi badannya dengan selimut disusul oleh chan yang langsung memeluk badannya dari samping. Wajah chan sejajarkan ke dada seungmin lalu mendusel manja disana

"Mong, aku cinta kamu"

"Mongmong juga lebih cinta sama kamu"

"Aku takut kalau nanti kita malah ga jodoh"

"Jauh amat kamu mikirnya" kata seungmin sambil menepuk pelan lengan chan

"Kalau ngga jodoh, yaudah gapapa"

"Jangan ngomong gitu!" Seru chan

"Yaudah minta sama Tuhan biar kitanya tetep berjodoh"

Tak ada lagi percakapan diantara keduanya. Hanya seungmin yang sedang mengelus punggung chan pelan, menenangkan pemuda libra itu dari segala pikiran yang menekan dirinya.

Seungmin mengecek keadaan chan. Ia kira channya sedang tertidur ternyata dia masih terjaga.

Chan mainkan rambut cokelat gelap si manis sambil menatap wajah pujaan hatinya. Sebenarnya sesuatu menganggu pikiran chan, katakanlah dirinya sedang overthinking tentang hubungannya dengan seungmin.

Dikaluti rasa takut kalau seungmin meninggalkannya, bahkan lebih buruknya seungmin malah menemukan yang lebih tampan dan lebih baik dari chan

Walaupun chan memang sangat tampan sih. Selain itu juga, akibat chan yang belum menikahi seungmin karena menunggu tabungannya sampai terpenuhi juga yang mengakibatkan chan tiba-tiba gelisah

Apakah ia kurang mapan?

"Seungmin, aku kurang baik ya?"

"Hah? ngomong apa sih kamu?" Seungmin mengernyitkan dahinya melirik chan yang sedang membuat pola abstrak di dadanya

"Aku kurang ganteng?"

"Atau aku kurang kaya?"

"Iya" Balas seungmin buat chan seketika terdiam bahkan hentikan pergerakan tangannya. Sadar akan raut wajah lelaki yang bersamanya itu berubah, seungmin kemudian cubit sebelah pipinya sebelum chan benar-benar menangis

"Kurang kaya monyet kamu" Chan memanyunkan bibirnya, memasang wajah kesal tak terima dengan jawaban itu

"Aku bercanda kak~"

"Kamu udah terlalu sempurna buat aku yang banyak kekurangan ini, kalau masalah uang bisa dicari kak. Orang yang kaya kamu susah dicari, aku bersyukur dapet kamu"

Seungmin mengelus pucuk kepala chan sembari tersenyum, "Ingat kak, sedikit lagi kita bakal bangun keluarga kecil kita"

Ia terkekeh membayang-bayangkan semua hal romantis yang akan dilakukannya dengan chan setelah menikah nanti

Chan yang awalnya gelisah dengan segala pikiran negatifnya seketika merasa tenang setelah seungmin berkata demikian

Ia sudah sejauh ini, tak harusnya meragukan seungmin ataupun dirinya sendiri. Tinggal sedikit lagi untuk mengikat seungmin seumur hidup dan membuka lembaran baru dengannya

"Maaf udah berpikiran begitu tadi, aku harusnya lebih semangat cari uang" Bibir chan terangkat membentuk sebuah senyuman. Tadinya netra chan hanya menatap lurus ke depan dengan dada seungmin yang sebagai bantalan, kini dengan percaya diri dia memandang kedua mata indah milik kekasihnya

"Hahaha, makanya ayo tidur biar besok bisa kerja lebih semangat" Seungmin menepuk-nepuk pantat 'bayi besar'nya. Biasanya ia yang dimanja tapi kali ini si dominan yang ingin dimanja olehnya

"Mau cium dulu"

"Ngga mau ah"

"Kamu ngga cinta lagi sama aku ya?" Bibir chan melengkung kebawah

"Aaa chanie, aku cuma bercanda, yasudah ini aku cium" Seungmin mencium bibir si tampan sesekali memberikannya lumatan lembut berharap ciuman itu buat chan semakin tenang

"Sekarang tidur ya?" Bisik seungmin lalu memeluk erat chan dari samping

"Kamu yang terbaik, aku sayang kamu"

Tanpa sadar ada yang senyumnya memudar.

My Love [Chanmin]Onde histórias criam vida. Descubra agora