Rindu

54 3 0
                                    

POV Song Lan

Ini pohon yang aku pakai untuk cerita dari genshin impact

Ini pohon yang aku pakai untuk cerita dari genshin impact

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

"Siapa yang membuat Xiao Xingchen mencongkel matanya?"

Kedua tangan dikepal erat, raut wajah menahan amarah dan juga tersimpan rasa sesal yang menumpuk di dalam hatinya. Matanya terpejam erat dan mengeluarkan setetes air mata. Dirinya sungguh menyesal.

Hanya bisa menunggunya sampai ia bangun dari tidur panjangnya dan ku ucapkan, "Aku minta maaf dan itu bukan salahmu".

Tanpa sadar pria dengan tinggi 190cm sudah berada di padang rumput luas dengan pohon tumbuh besar juga tinggi tepat di tengah. Pria itu memandang lemah pada samg pohon, pohon itu memiliki warna daun yang aneh, biru kehitaman sementara batangnya berwarna coklat muda tetapi bagian akarnya mempunyai gradasi putih.

Pohon yang sangat terlihat indah di mata pria itu tambah sinar bulan yang menerangi, membuat bayang ilusi seorang Xiao Xingchen berdiri di bawah pohon.

Perlahan pria itu mulai melangkahkan kakinya mendekati pohon, dirinya seolah terhipnotis dengan indahnya pohon itu. Setiap langkah yang diambilnya begitu berat, dan kakinya bergetar tiap kali menginjakkan kaki ke hamparan rumput.

Namun ketika sudah dekat dengan pohon itu, bayang Xiao Xingchen sudah tak ada.

"Zichen...."

Sebuah suara bergema, suara lembut yang sangat ia kenal, setets air mata kembali menetes dari mata kirinya.

"Xingchen...," gumamnya. "Maaf."

Setelah berada di bawah pohon itu, daun biru berjatuhan menghujani pria yang masih memasang raut sedih.

Ia mengambil kantung pemberian Lan Wangji yang berisi sisa-sisa Xiao Xingchen. Kantong itu didekatkan ke dadanya, berharap keajaiban datang dan mempertemukannya lagi dengan Xiao Xingchen.

"Itu ... bukan salahmu," ucapnya dengan penuh penyesalahan, nada suaranya begitu terdengar menyakitkan.

Bayang-bayang ilusi muncul dihadapan. Kedua matanya terbelelak kaget.

"Ahahaha, Zichen sejak kapan kamu menjadi cengeng seperti ini?"

Tawa khas yang sangat ia rindukan terdengar lagi. Tangan kanannya berusaha meraih ilusi dihadapannya tetapi ketika mengetahui tangannya menembus bayangan tersebut. Tangan kanannya terkepal erat, ekspresi sedih bercampur sesal kembali menghiasi wajah.

"Zichen, aku ada disini ... jangan sedih seperti itu."

"Apakah benar ini kau? Xingchen."

"Aku akan selalu berada disampingmu bersama shuānghuá."

Bayang Xiao Xingchen mendekatkan diri pada pria itu, memeluknya hangat.

"Maafkan aku...."

Bayangan itu menghilang secara pelahan meninggalkan sang pria kembali sendiri di bawah pohon. Kepalanya mendongak keatas, memandangi dedaunan hang melepaskan diri dari tangkai.

"Kita akan selalu bersama."

Ia tersenyum tipis, lalu berjalan pergi melewati pohon itu.

Hari ini, malam ini, ketika bulan bersinar terang, ia tidak akan melupakan pertemuannya lagi dengan sang sahabat.

Salju datang Ketika Bulan sedang Tersenyum |Mo Dao Zu Shi FANFICTION|Where stories live. Discover now