3: THIRD SESSION

288 20 7
                                    

Jam 4 sore, Ohm dan Chimon keluar dari kelas dengan hembusan napas lega. Mereka memutuskan untuk membeli es kelapa muda di kantin fakultas. “Jadi gimana?” tanya Chimon sambil mengaduk minumannya agar gulanya teraduk rata. Ohm merasa segar setelah meminum air kelapanya, “kayaknya aman, gue udah belajar mati-matian semalem.”

Chimon menyendok daging kelapa yang mengambang di gelasnya, “bukan remed lo, maksud gue gimana sesi renang lo”. Ia otomatis tersenyum saat daging kelapa yang renyah tapi lembut masuk ke dalam mulutnya. Ohm kembali mengaduk minumannya untuk memastikan es dan gulanya tercampur rata. “Oh, gue bisa reschedule jadi malem ini”.

“Jam berapa?”

“Kurang lebih jam 9, abis GMM tutup”.

“Oh...eh tunggu. Wat??” Chimon menatap Ohm dengan mata terbuka lebar dan alis terangkat. Ohm kebingungan dengan reaksi Chimon, “apaan?”.

Chimon mengangkat kedua bahunya, “nggak, cuma salut sama progress lo dan Kak Joss yang lebih cepet dari wifi gue”.

“Hah??”

“Nggak usah sok bego deh lo. Gue tau kalo lo tuh sadar lo sama dia saling flirting”.

Ohm tersedak dan menyembur sedikit air kelapanya, “GUE NGGAK?!?”. “Ya ya keep denying, semua orang bisa liat kalian tiap tatap-tatapan kayak haus akan satu sama lain”, Chimon yang telah menghabiskan minumnya berdiri, siap meninggalkan Ohm. “Nanti lo cerita tentang kencan lo malem ini. Oke? Bye, gue pulang sendiri aja”.

Ohm menatap kosong pada gelasnya yang sudah kosong, memikirkan perkataan Chimon yang mungkin benar…

Sebelum memasuki area parkir, Ohm dapat melihat Joss berdiri di depan GMM, memakai jubah handuk putih dengan aksen biru-kuning dan GMM Swimming School tertulis di bagian dadanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sebelum memasuki area parkir, Ohm dapat melihat Joss berdiri di depan GMM, memakai jubah handuk putih dengan aksen biru-kuning dan GMM Swimming School tertulis di bagian dadanya. Ohm memarkir mobilnya di samping mobil sport merah yang dia duga milik Joss. Ia berjalan menuju Joss yang melambaikan tangannya pada Ohm dengan senyuman yang hangat.

“Belum ngantuk kan?” wajah Joss mendekati Ohm untuk mengecek kedua mata Ohm. Ohm menarik mundur kepalanya, “nggak kok…”

Okay, let’s go”, Joss memasuki lobby yang gelap, diikuti oleh Ohm. “Tunggu”, Joss berbalik dan menurunkan rolling door, lalu menutup pintu kaca. Ohm berpikir apakah ia harus takut sesi ini berubah menjadi film thriller dengan dirinya dibuh Joss yang trernyata seorang psikopat, atau menjadi film romantis dengan beberapa adegan dewasa…

‘Gue mikir apa bangsat?!?’ Ohm menampar dirinya sendiri, yang untungnya tidak dilihat oleh gurunya.

Di ruang ganti Joss membuka jubah handuknya dan menaruhnya di bangku. “Saya masuk duluan, ya”, Joss tersenyum saat mendapat anggukan dari Ohm. Ohm sudah memakai celana renangnya dibalik celana trainingnya, jadi ia tinggal melepas celana luar dan bajunya. 

Setelah buang air kecil, ia masuk ke area kolam renang dan mendapati Joss berenang dengan gaya kupu-kupu sepanjang kolam dengan kedalaman 2 m dalam kecepatan yang cukup kencang. Ohm belum pernah melihat seseorang berenang seanggun dan seseksi itu dalam waktu yang bersamaan. Ia menelan ludah dan menonton dalam kesunyian dan kekaguman, sampai Joss melompat keluar dari kolam dan berjalan menuju Ohm.

Swimming To YouWhere stories live. Discover now