-Regretting-

732 77 30
                                    

Ini hanyalah fanfiction
Keseluruhan isi cerita hanyalah fiktif belaka
Segala hal yang berkaitan dengan cerita aslinya hanyalah imajinasi belaka
Jika ada kesamaan dalam kata, jalan cerita atau alur
Itu adalah kesengajaan penulis
Karena terinspirasi dari manga aslinya, anime, dan beberapa cerita (ingat, ini terinspirasi, bukan menyontek)

His name is Takemichi-
by : boku_rhy-san
Let's reading
---------------------------------------

Drap drap drap..

Bunyi langkah kaki terdengar berat dan cepat, dari suaranya dapat kita simpulkan jika sang empunya kaki tengah berlari.

Brak! 

Suara bantingan pintu terdengar dalam lorong sepi sebuah ruangan berupa toilet pria, seorang pemuda berusia 14 tahun berambut pirang tengah terseok seok menghampiri wastafel diujung dekat bilik toilet terakhir, sembari bercucuran air mata ia berusaha menggapai wastafel itu. Tiba disana ia meraih sebuah loker yang memang sengaja ia sediakan disana, mengambil beberapa obat luar dan beberapa pembalut luka.

Dengan susah payah ia membersihkan luka yang ia dapati, mengoles salep luka dan menutup beberapa bagian yang lukanya lumayan dalam. Sembari tersedu sedu ia meratapi nasibnya sendiri. Mengapa ia terlahir lemah, tanpa bisa melawan pembullyan yang tiap harinya bukan berkurang malah semakin menjadi jadi. Ia bertanya tanya, bagian mana dari dirinya yang bersalah, bagian mana dari dirinya yang patut dijadikan sasaran tinju bagi mereka yang mengaku sebagai senior di sekolahnya dan juga apa tadi? Geng motor? Pemuda ini ingin tertawa menertawai nasib hidupnya sendiri.

Cklek.

"Eh? Mi-Michi? Apa yang terjadi lagi kali ini, huh? Astaga mau sampai kapan mereka memukulimu?", ucap seorang yang baru masuk ke toilet, oh ini toilet sekolah, jadi jelas jika akan ada orang lain masuk ke toilet ini.

"Akkun?" -Takemichi.

"Jangan membuat alasan lain dengan embel embel kau tersandung lalu jatuh Michi, tidak ada korban jatuh tapi lukanya sampai ke wajah begini, kau fikir aku bodoh atau bagaimana?" -Atsushi Sendo (Akkun).

"Akkun tenanglah ini tidak terlalu sakit" -Takemichi.

"Terus saja begitu, lama lama kau hanya tinggal nama Michi, kau harus melawan, jangan terus terbully seperti ini, apa geng motor itu masih saja mengganggumu?" -Akkun.

"Yah, mau bagaimana lagi, mereka melihatku mirip samsak tinju mungkin, jadi ketika mereka melihatku, hawa nya mau mukul, ha ha ha" -Takemichi.

"Laporkan ke guru saja Michi" -Akkun.

"Yang ada sekolah ini dibakar sama mereka, nanti kita sekolah dimana?" -Takemichi.

Mereka hening sembari Akkun membantu mengobati luka yang dialami Takemichi atau Michi, pemuda bersurai merah itu mendesis ketika mengoleskan salep lebam ke bagian yang tidak bisa dijangkau oleh temannya itu, sedang yang diolesi hanya menggigit bibir bawahnya agar tidak berteriak karena kesakitan.

.

Bel pulang terdengar, waktu yang tepat untuk Takemichi kabur menghindari komplotan pembully itu, tapi sepertinya dewi keberuntungan sedang tidak berpihak kepada remaja manis itu, ia bertemu dengan salah satu pembully itu.

"B-Baji san?" -Takemichi.

"Yo, cengeng! Bagaimana hiasan baru yang kau dapat hari ini? Bagus?" -Baji.

His name is TakemichiWhere stories live. Discover now