BAB 15 - Do You Hate Me?

189 27 12
                                    

( Jake Abel )

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

( Jake Abel )

_🌷_💄_🌷_

Suara teriakan senang terjadi pada salah satu ruangan besar difungsikan sebagai aula utama. Keberhasilan suatu produk Jess Beauty menjadi tema utama pada perayaan mendadak sedang diselenggarakan tersebut.

Berbagai cemilan mulai dari cemilan ringan hingga makanan berat, tidak ketinggalan juga berbagai jenis minuman biasa sampai alkohol. Tapi walau tersedia minuman jenis alkohol Bos mereka tidak akan membuat para pegawainya mabuk berat. Jenis minuman yang disediakan dengan kadar alkohol rendah seperti rum dan liqor.

Perayaan mendadak ini telah dilaksanakan sejak pukul lima sore hingga sekarang waktu telah masuk pukul sembilan malam. Semua merasakan senang karena peningkatan penjualan produk kecantikan terjual lebih banyak lagi dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.

"Makan dan minum sepuasnya anggap saja ini sebagai kesenangan, setelah kita semua disibukkan atas pekerjaan kalian masing-masing."

"Terima kasih Bu Jessi!"

"Ibu Jessi adalah yang terbaik!"

"Kami bangga memiliki Bos dengan sikap seperti Bu Jessi!"

"Kami akan bersenang-senang malam ini! Sepuasnya seperti yang Bu Jessi inginkan terima kasih!"

Mengangguk senyum Jessi berjalan mencari tempat duduk karena dia sedang fokus menikmati cemilan favoritnya yaitu marshmallow. Setelah mendapatkan tempat duduk pada salah satu sofa kembali dia memakannya beberapa suapan cemilan itu. Tidak ada dalam menu dia pesan untuk perayaan mendadak ini karena tahu semua pegawainya tidak ada satu pun menyukai marshmallow, selain dirinya sendiri ini sudah empat kali dia menambahnya membawa cemilan itu ke dalam tempat putih berukuran sedang, menikmati suapan demi suapan hanya dengan mengemil seperti ini rasa senangnya semakin meningkat.

"Selamat malam semua! Maaf! Aku terlambat datang karena ada urusan penting sebelumnya!"

"Dari mana saja kau teman?! Segera bergabung dengan kami!"

"Lihat lah Bu Jessi telah mempersiapkan perayaan ini dengan baik!"

"Boleh membawa orang luar? Karena aku datang tidak sendiri melainkan bersama teman seperti yang kalian ketahui, aku tidak membawa mobil hari ini dan dengan senang hati, temanku mau menjemputku jadi ada baiknya, aku memintanya untuk ikut bergabung sebentar."

"Tentu saja! Silahkan bawa temanmu masuk! Bu Jessi pasti mengizinkan!"

Pegawai laki-lakinya itu menatap dirinya, seakan menunggu jawaban Jessi merespon dengan anggukan dan senyum ramah.

"Terima kasih Bu Jessi!" Ucapnya senang lalu kembali keluar dari aula.

"Bu Jessi berhenti dulu memakan itu! Kenapa tidak ingin roti atau pizza??? Sejak tadi Ibu makan marshmallow,"

"Karena saya masih menginginkannya Sonia, lihat ini lelehan cokelat di atas marshmallow membuat saya menikmatinya." Jawab Jessi senyum kembali memakan satu suapan dengan pandangan tertuju kepada pintu aula.

Pegawai laki-lakinya kembali masuk tidak sendiri tetapi bersama temannya yang barusan dimaksud, Jessi terpaku bukan kepada pegawai laki-lakinya melainkan kepada seorang pria bertubuh tinggi, dengan senyum ramah bahkan sampai detik ini senyum tersebut masih dirinya ingat secara baik. Senyuman dari seseorang paling manis dalam ingatannya,

Jake Abel.

_🌷_💄_🌷_

"Apa kabar?"

"Ya -- maksudku baik, aku sangat baik." Jawab Jessi dia tahu bahwa dirinya terdengar gugup karena sejak lima menit lalu atau lebih tepatnya, ketika diajak bersantai keluar balkon lantai dua Jessi hanya memainkan sendok dari cemilan favoritnya, tidak berniat memakannya seperti tadi.

Jika sebelumnya dia dapat memakan puas marshmallow itu tapi tidak untuk saat ini, karena jantungnya berdebar kencang tanpa diminta. Seharusnya dia menolak saja ketika pria yang berdiri di sampingnya meminta mengobrol berdua di sini tapi kenapa dia justru menerimanya?

Tawa pelan itu terdengar membuat Jessi mengangkat pandangan menoleh menatap wajah tampan itu sedang tersenyum. Dan ketika wajah itu menoleh menatapnya Jessi menyadari satu hal bahwa dia merindukan senyuman tersebut, bahwa perasaan dirasakan saat ini sama sekali tidak berubah sedikit pun bahkan sejak dulu.

"Aku turut senang ketika Mr. Hutton menceritakan banyak hal terutama, mengenai dirimu."

"Ayah menceritakan banyak hal tentangku???"

"Ya tapi tidak sering. Salah satunya mengenai brand kosmetik berhasil dirimu jalankan, selamat."

Menatap sejenak uluran tangan tersebut sebelum Jessi membalasnya. Melihat pria di hadapan tersenyum ramah Jessi ikut senyum dengan sama.

Tidak ada yang tahu di Diamond Stars Group bahkan sejak dulu, bahwa dia Anak dari pemilik perusahaan besar tersebut selain Miley Knowles, Shane Nicholson dan terakhir pria yang berdiri di hadapannya ini.

"Walau belasan tahun telah berlalu tapi sejak dulu aku tidak berani mengatakan hal ini, maafkan aku Jessi baru berani bertanya hal ini sekarang."

"Jake, apa maksudmu?"

Sorot mata itu tadinya terlihat ramah menatapnya. Bagaimana senyum tulus tersebut menjadi penyebab utama Jessi merasakan debaran kencang ini lagi. Tapi sekarang sorot mata itu tidak tahu kenapa Jessi melihat Jake berusaha menahan sedih, ini adalah pertemuan pertama mereka setelah enam belas tahun berlalu.

Tapi Jake tidak langsung menjawab pertanyaannya pria di hadapannya perlahan mendekat seakan mempersempit jarak yang terjadi. Kedua mata itu tidak ingin melihat ke arah lain selain dirinya tanpa sadar Jessi menjadi terpaku. Dan debaran kencang satu menit lalu mereda, sekarang kembali muncul lalu Jessi mulai kesulitan mengendalikan diri.

Jake belum berkata apa pun tapi kenapa? Dirinya merasa ingin menangis sekarang?

"Masa lalu maupun masa sekarang aku ingin tahu satu hal, apakah dirimu membenciku, Jessica Ho?"

_🌷_💄_🌷_

_🌷_💄_🌷_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
THE SECRETARYWhere stories live. Discover now