𝐑𝐞𝐬𝐭𝐚𝐫𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐚 𝐑𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩 -《 Brothership 》[END]

22. NOT FINE...

Tenn hanya diam, dia tidak tau harus menanggapi bagaimana. Hati Tenn terasa sakit ketika mendengar kata kata itu, seakan.... Riku berpamitan padanya.

-🌼-

"Tenn-nii pangku..." Pinta Riku namun sendirinya sudah langsung duduk di pangkuan Tenn tanpa mendengar jawaban Tenn dahulu.

Tenn mengomel kecil melihat adiknya itu, meski begitu Tenn tetap membiarkan Riku duduk di pangkuannya. Riku bersenandung kecil sambil membaca buku.

.
.

Beberapa menit berlalu dan Riku tertidur dengan bersandar pada kakaknya. Tenn mengambil selimut yang ada di dekatnya dan menyelimuti tubuhnya beserta tubuh Riku.

Tenn menempelkan pipinya ke pucuk kepala adiknya serta ia memeluk Riku yang telah tertidur.

"Riku akhir akhir ini sering sekali tidur..."

"Kau baik baik saja kan Riku...."

-🌼-

Idolish7 diundang sebagai bintang tamu dari acara milik Re:vale. Sekarang adalah jeda waktu untuk iklan selama 15 menit.

Riku pamit ke toilet dengan alasan ingin mencuci muka. Tapi tujuan sebenarnya adalah untuk meminum obat.

Namun sesampainya di toilet tiba tiba Riku merasa kehilangan energi dan terjatuh duduk.
'Aku tidak merasakan lelah atau apapun... Tapi kenapa energiku tiba tiba menghilang...'

Riku menggigit ujung bibir bawah 'Aku masih di tempat kerja.... Aku harus berdiri..'

Riku mendengar suara langkah kaki mendekat, mau berdiri tapi sayang kakinya terasa lemas. Seseorang itu masuk ke toilet dan terkejut melihat Riku terduduk di lantai.

"Riku-kun?!" Panggil seseorang yang ternyata adalah member Re:vale yakni Yuki.

"Yuki-san.... Aku minta tolong........ Aku....tidak bisa berdiri......rasanya lemas.....hehehe" Pinta Riku diakhiri tawa kecil.

Yuki membantu Riku untuk berdiri dan ia memegang tangan Riku untuk menahannya supaya tidak terjatuh kembali "Riku-kun... Kau kenapa? Jika tidak kuat jangan memaksakan diri"

Riku menggeleng "Aku tidak memaksakan diri...karena aku sudah berjanji pada Tenn-nii..... Tapi entah kenapa rasanya tiba tiba energiku hilang begitu saja..."

"Riku-kun istirahatlah-"

*Uhuk uhuk

Omongan Yuki terputus ketika Riku terbatuk dengan sedikit menunduk dan satu tangan yang digunakan Riku untuk menutup mulutnya agar sesuatu tidak keluar. Tapi itu percuma.... Cairan kental bewarna merah keluar melewati celah jari jemarinya dan menetes ke lantai membuat noda merah.

Tangan Riku bergetar begitu ia melihat darah yang keluar dari mulutnya sendiri. Yuki terdiam sesaat karena dia merasa syok melihat Riku batuk darah.

"Ri-Riku-kun... Kita ke rumah sakit" Ucap Yuki.

Riku kembali menggeleng "Tidak! Ini adalah acara Re:vale... Aku tidak mau acara Yuki-san dan Momo-san hancur karenaku..."

"Riku-kun...."

"Maaf aku menyusahkan saat bekerja..." Ucap Riku.

"Tidak Riku-kun jangan berkata begitu... Kesehatanmu yang utama, tidak masalah jika acara kami sampai tertunda..." Balas Yuki.

*Tap tap

Tak lama ada suara langkah kaki lagi yang mulai mendekat "Yuki kenapa kau lama sekali mencari- Riku?!!!" Melihat Riku yang ditopang oleh Yuki serta bekas darah di bibir, tangan dan lantai, Momo menjadi sangat terkejut juga syok.

"Tenanglah Momo-san.... Ini.... Bukan masalah..."

"Apanya yang bukan?! Jelas itu darah! Apa tubuhmu terasa sakit? Kepalamu nyeri? Ah bagaimana ini?!" Ucap Momo panik.

"Aku baik baik saja! Jangan khawatir..." Ujar Riku melepaskan pegangan Yuki dan berjalan mendekati wastafel untuk mencuci tangan dan juga membersihkan bekas darah di bibir.

"Riku ini sudah semakin dekat... Kau harus memutuskannya segera..." Momo~

Riku menatap pantulan dirinya di cermin, menghela nafas lantas berbalik badan menghadap kedua senpainya.

"Iya aku...sudah memutuskannya"

Yuki dan Momo menatap lekat ke Riku ingin mendengar apa keputusan Riku.

Riku menampilkan senyum kecil namun berkesan sedih "5 bulan lagi..."

"Aku akan...." Riku menjeda perkataannya, rasanya sulit dan menyakitkan bagi Riku saat hendak mengatakannya.

"Menghilang selamanya"

"!!"

-To be Continue-