DANERA ✓| Berdua di balkon

Start from the beginning
                                    

"Kalau gak ada Lo, gue gak tau lagi"lanjut Zaera sambil menunduk mengingat kejadian waktu itu membuatnya meneteskan cairan bening dari matanya.

Mildan yang melihat itu langsung saja membawa Zaera dalam dekapannya dan mengusap punggung gadis mungil itu,serta mengecup surai hitam milik Zaera dan mengusapnya.

"Jangan nangis"sedikit melepaskan pelukannya, dan menghapus air mata gadis itu.

"Elo sih nyebelin, gue kan baik niatnya mau berterima kasih"sambil memukul pelan bahu Mildan.

"Lo lucu"kekehan Mildan membuat Zaera terhipnotis karena saat tertawa tampannya nambah.

"Lo ketawa, dan?"pasalnya Mildan tidak pernah tersenyum, ia baru melihatnya tertawa hari ini dan dengannya.

"Iya, terpesona kan Lo?"songongnya sambil menaik turunkan alisnya.

"Gak pd banget sih Lo"Zaera melepaskan tangan Mildan yang berada di pinggangnya tadi.

"Gue balik ya"sambil menatap Mildan.
Mildan menggeleng tanda tak mau ditinggalkan.

"Temenin gue makan"

"Tapi gue belum makan"Zaera memelas dan mengelus perutnya yang keroncongan.

"Berdua"

"Apanya yang berdua?tanya Zaera kebingungan.

"Sandwich nya"sambil menyodorkan kedepan mulut Zaera.

"Gak usah gue bisa beli sendiri, nanti Lo gak kenyang!"tolak Zaera.

"Gak ada bantahan"bersikeras ingin menyuapinya.

"Buka mulut buruan"intruksi Mildan agar Zaera membuka mulutnya.

Nyam-nyam!

Zaera memakan sandwich yang sudah masuk mulutnya dan mengunyah serta ditelan habis.

"Makan jangan belepotan?"ucap Mildan sambil mengusap sudut bibir  Zaera yang terkena mayonaise dari sandwich nya.

"Gue kan gak tau,yaudah makasih"tersenyum hangatnya.

Setelahnya Mildan menghabiskan sandwich nya serta sekotak susu yang tadi diberikan Zaera.

Mereka termenung sejenak pikiran mereka berdua campur aduk terutama Zaera, ia ingin menanyakan langsung kenapa Mildan ada di balkon sendiri! Apakah dirinya sedang ada masalah pikir Zaera.

"Dan, Lo lagi ada masalah ya?"tanya Zaera dengan hati-hati, takut Mildan tersinggung atas ucapannya.

"Gak ada"mode tenangnya.

"Lo gak bisa bohong, gue bisa lihat dari mata Lo!"selidik zaera, karena Mildan tak mengaku.

"Sebentar lagi ujian"

"Ya terus apa hubungannya?"

"Gue ingin fokus"sambil menatap wajah Zaera.

"Lo pikir Lo doang yang ngikut ujian!gue juga bego"ujar Zaera kesal.

"Mulut Lo"sambil menyentil bibir Zaera, yang di sentil pun merasakan sentilan maut dari Mildan.

"Sakit, kenapa disentil sih!tanggung jawab"marahnya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Yaudah sini deketan"menyuruh zaera mendekatinya, ia memajukan tubuhnya sehingga berada di dekat dengan tak ada jarak bagi mereka.

"Mau ngapain sih"

"Katanya suruh tanggungjawab?"ucap Mildan atas ucapan Zaera barusan.

"Yaudah nih, obati! perih tau sudut bibir gue?"sambil menampilkan sudut bibirnya yang terasa perih.

DANERA [End]Where stories live. Discover now