Masih dan Akan Terus Bersama

1.5K 242 53
                                    

Cahaya mentari menyusup lewat lubang ventilasi kamar. Udara yang dingin memenuhi ruangan bernuansa biru malam ini, membuat gadis itu semakin mempererat selimutnya.

Kehangatan yang ia dapatkan dari balik selimut membuatnya tak kunjung membuka matanya. Padahal alarm handphonenya sudah berulang kali berbunyi, sudah hampir setengah jam.

Suasana yang biasa-biasa saja ini pun berubah. Pintu terbuka dengan keras, meskipun begitu suara nyaring itu tak membuat gadis itu terbangun.

Orang yang membuat keributan di pagi hari yang dingin karena hujan pun menyiampan kuda-kudanya. Lalu kemudian, seember air berhasil mendarat di bagian kepala hingga perut gadis yang sejak tadi tak bangun-bangun.

"UWAKHHHH DINGIN!" pekiknya. Badannya langsung terduduk di atas kasur yang sudah basah.

Mata elangnya tertuju pada lelaki yang masih memegang ember hitam. "KA-KE-RU!!! APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN INI HAH?!"

Kakeru meletakkan sembarangan ember yang ia bawa dari kamar mandi di lantai bawah. Kedua tangannya terlipat, uratnya terlihat lebih keras dari biasanya.

"Bodoh! Mau sampai kapan kau akan tidur hah?!"

"Tapi sekarang aku sudah bangun!"

"Itu sekarang! Tadi tidak seperti itu!!" seru Kakeru tak mau kalah, "daripada itu, lihat jam berapa sekarang?! Apakah kau sudah tidak mau bersekolah?!"

Gadis itu, (y/n), mengambil handphonenya dan menghidupkannya. Mata terbelalaknya membuat Kakeru menghela napas kasar.

"Astaga! Sudah jam segini! KAKERU BODOH! KENAPA KAU TIDAK MEMBANGUNKAN KU?!" teriak nya histeris sambil terbirit-birit ke kamar mandi di kamarnya.

Kakeru mendecak sebal, "aku sudah daritadi berusaha membangunkanmu! Kau tidak membuka pintu dan malah menguncinya!"

"AKHH KENAPA ALARM KU TIDAK BERBUNYI SAMA SEKALI?!" pekik (y/n) dari kamar mandi.

"Kau bahkan tidak tau perjuangannya selama setengah jam untuk membangunkanmu, tapi kau malah menyalahkannya!!" seru Kakeru sembari mengambil seragam kakaknya beserta pakaian dalamnya.

Bukan hal aneh lagi bagi Kakeru untuk menyentuh pakaian dalam (y/n), karena sepanjang mereka berdua tinggal di rumah ini tanpa pelayan satu orang pun, Kakeru lah yang membersihkan rumah dan mencuci baju. Ia pula yang memasakkan makanan untuk mereka berdua.

Sementara itu, (y/n) bertugas untuk mengurus kebun milih mendiang Mama mereka, mengangkat barang-barang berat, dan hanya bisa membuat kue.

Jangan salah sangka, (y/n) juga ingin membantu pekerjaan rumah dan dapur, namun Kakeru melarangnya. Kakeru justru semakin khawatir dengan keadaan rumah mereka jika (y/n) ikut campur dalam membersihkan rumah. Yang ada rumah akan semakin berantakan.

Kakaknya itu pernah bersikeras membantu, namun pada akhirnya ia hanya membuat selusin piring pecah, menghancurkan kaca, bahkan yang lebih parah adalah, dia mematahkan tv saat membersihkan debu di layarnya.

Saat itu memang ada noda membandel di layarnya, ia menekannya menggunakan kekuatannya, dan hasilnya tv terbelah menjadi dua. ya, masalahnya ada di tenaganya yang terlalu kuat itu.

Kembali lagi ke (y/n) yang berlari menuruni tangga dengan kondisi rambut yang acak-acakan. Ia baru saja ingin berjalan ke dapur, namun panggilan kakeru dari pintu depan menghentikan langkahnya.

"Hei, nee-chan! Aku sudah memasukkan sarapanmu ke dalam kotak bekal. Kotak bekalnya ada di sini!" seru Kakeru sembari mengangkat kotak bekalnya.

Tanpa aba-aba lagi, (y/n) menyisir rambutnya dengan cepat, memasang jepit rambut kesayangannya,  memasang kaus kaki dan sepatu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay - Hanako x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang