Arc 1 . 6 Keluarga

350 45 12
                                    

Arc 1 : Seleksi Akhir
Chapter 6 : Keluarga

.
.
.

"Nii-Chan! NII-CHAN!"

Tanjirou membuka matanya pada panggilan Shigeru dari alam bawah sadarnya. Tanjirou melihat Nezuko yang terpukul begitu Tanjirou bangun dari ketidak sadarannya.

Mengulurkan tangan dan menangkap tubuh Nezuko yang terlempar.

"Hh... Berhasil tepat waktu."

Nezuko membuka matanya dan menatap Tanjirou yang tersenyum padanya.

"Nii-Chan!" Panggilnya dengan terkejut.

Dia sudah sadar! Oni itu terkejut melihat Tanjirou yang telah sadar. "Kau masih bisa bergerak. Mari kita bersenang-senang!"

Tanjirou dan Nezuko menggerakkan katana masing-masing untuk menebas tangan-tangan yang mengarah pada mereka. Keduanya bergerak mundur sebelum berlari pada dua arah yang terpisah.

Sial, meski sudah ditebas berkali-kali tangannya bisa tumbuh lagi dalam sekejab! Tanjirou menatap jengkel pada tangan-tangan yang menargetkannya.

Menjengkelkan, kenapa tangannya banyak sekali sih. Terlalu menjijikkan dan menyebalkan! Tangannya selalu tumbuh meski ditebas berkali-kali. Gerutu Nezuko kesal dan menatap tangan-tangan yang mengejarnya.

Dan seperti bisa membaca pikiran Tanjirou dan Nezuko, Oni itu dengan santai berkata, "Kalian tidak bisa mengalahkanku hanya dengan menebas tanganku loh. Bahkan Bocah bersurai merah muda itu tidak mampu menebas leherku."

Keduanya berhenti dan memotong tangan yang mengejar mereka. Mereka saling bertatapan dan menatap mata masing-masing.

Kita tidak bisa membiarkan Oni ini hidup!

Nezuko mengangguk pada pesan yang disampaikan Tanjirou dari matanya. Benar, agar tidak ada korban lagi yang berjatuhan.

Kita harus mengalahkannya di sini!

Keduanya menggenggam ganggang katana masing-masing lebih erat. Sorot mata mereka tajam, melihat penuh tekad untuk mengalahkan Oni dihadapan mereka.

Mereka berlari maju bersama dan menebas tangan-tangan yang menghalangi mereka.

"Di tanah!"

Keduanya melompat setelah menyadari ada bau dan aura Oni di bawah tanah yang menjadi pijakan mereka. Benar saja, setelah melompat beberapa tangan Oni yang mereka lawan muncul.

Ti-tinggi sekali! Aku meleset? Tapi, akan mustahil mereka bisa menghindari serangan di udara! Oni itu menggabungkan beberapa tangannya lalu menyerang Tanjirou dan Nezuko yang masih berada di udara.

"Apa mereka berdua bisa mengalahkan Oni itu? Lehernya sangat keras kan!" Makomo dengan cemas bertanya pada Sabito.

Sabito menjawab dengan tenang. "Mereka bisa menang dan bisa kalah. Tapi, ada satu kebenaran yang tidak terbantahkan. Tanjirou dan Nezuko, satu-satunya yang mampu membelah batu sekeras dan sebesar ini."

Kata-kata Sabito seperti terbukti ketika Tanjirou menggunakan kepalanya untuk membelokkan tangan yang menyerangnya dan membuat Nezuko mendapat pijakan dari tangan itu.

Mereka menghindari seranganku! Oni itu tercengang pada gerakan keduanya.

"Aku akan membuka jalan." Katanya tenang ketika melewati Tanjirou yang mendarat setelahnya. Tangan-tangan yang lebih kecil dari pijakan mereka muncul.

Boku No Unmei (Male Oc / Reader)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora