Arc 1 . 4 Sabito dan Makomo

258 35 0
                                    

Arc 1 : Seleksi Akhir
Chapter 4 : Sabito dan Makomo

.
.
.

Kisatsutai! Jumlahnya ada sekitar ratusan, mereka adalah organisasi yang tidak diakui pemerintah.

Tapi, mereka tetap ada dan terus memburu Oni.

Akan tetapi, siapa yang memimpin Kisatsutai masih menjadi misteri.

Oni! Mereka adalah sumber masalah bagi Manusia.

Mereka membunuh Manusia dan memakannya. Kapan dan dari mana kemunculan mereka masih menjadi misteri.

Memiliki kekuatan fisik yang besar. Bahkan saat terluka mereka dapat memulihkannya dengan cepat.

Bagian tubuh yang terputus masih terhubung.

Mereka dapat menumbuhkan lengan dan kaki baru.

Ada juga Oni yang mampu mengubah bentuk tubuh mereka.

Dapat mati jika terkena sinar matahari.

Jika tidak menggunakan pedang khusus, setelah dipenggal pun mereka tidak akan mati.

Kisatsutai melatih tubuh mereka agar mereka mampu melampaui fisik para Oni!

Karena mereka Manusia, kecepatan pemulihan pun melambat.

Tangan dan kaki yang terpotong tidak dapat ditumbuhkan kembali.

Meski begitu, mereka tetap berdiri dan melawan para Oni.

Demi melindungi Manusia.

Kata-kata itu adalah pelajaran pertama dari Urokodaki kepada dua saudara Kamado.

Seperti hari pertama mereka datang ke Gunung Sagiri. Mereka berlari menuruni Gunung dengan segudang jebakan.

"Aku adalah seorang penempa!" Itu adalah kalimat Urokodaki begitu mereka akan mencapai posisi latihan pertama mereka. "Sesuai namanya, aku menempa para pengguna pedang. Banyak penempa seperti diriku di luar sana, mereka masing-masing menempa para pengguna pedang dengan berbagai macam cara yang berbeda. Untuk menjadi Kisatsutai, para penempa harus mamastikan didikannya bertahan hingga seleksi akhir di Gunung Fujikasane."

"Yang memutuskan layaknya atau tidak kalian mengikuti ujian adalah aku." Lanjut Urokodaki begitu mereka sampai ke tempat latihan Nezuko sebelum berlanjut ke tempat latihan Tanjirou.

Untuk Ryushirou! Mulai hari ini Nii-Chan akan membuat buku harian tentang latihan kami.

Hari ini pun, kami menuruni Gunung. Agar kami bisa bertahan hidup dalam seleksi akhir. Kami harus berjuang keras!

Didua tempat yang berbeda, Tanjirou dan Nezuko menghindari jebakan untuk mereka masing-masing. Tanjirou melompati tali dan menghindari batang pohon yang berayun. Di sisi Nezuko, dia melompati sekumpulan dedaunan dan menunduk pada batang bambu yang mencambuk ke arahnya.

Setelah setiap hari menuruni Gunung, kami pun mulai bisa menghindari jebakan! Kekuatan kami juga meningkat pesat. Penciumanku menjadi lebih tajam dan Nezuko sekarang semakin sensitif merasakan aura.

Boku No Unmei (Male Oc / Reader)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu