S2 Ch. 12 - Spear Bearer

529 96 16
                                    

Ryuza diberikan sebuah kamar, tidak ada cahaya matahari yang masuk ke sana karena tempat yang kini Ryuza tempati adalah area bawah tanah.

Ada 4 kamar ukuran sedang di tengah dengan kamar mandi di dalamnya. Dapur yang menyatu dengan ruang makan di belakang, lalu ruang tamu di depan. Terakhir ada tempat latihan yang luas di halaman depan.

Kira-kira seperti ini.

*ralat bukan lab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*ralat bukan lab. Clove, tapi perpustakaan pribadi Clove*

Jalan keluar itu jalan menuju lift yang akan membawa mereka ke ruangan rahasia dari sebuah perpustakaan yang luasnya empat kali lebih kecil dari pada area bawah tanah tersebut. Lewat sana mereka bisa belanja kebutuhan sehari-hari.

Clove dikenal sebagai pemilik perpustakaan di lantai tiga tersebut. Keesokan paginya Ryuza disambut oleh sarapan super mewah, tidak, Ryuza disambut oleh mie instan di pagi hari.

"Kalian.. bisa-bisanya makan mie instan pagi-pagi."

Hiara yang sedang makan mie instan itu melirik Ryuza yang sedang melihat mie instan dengan kerutan di keningnya.

"Mau gimana lagi? Mia yang biasa masak lagi nggak ada. Aku sama Clove gak bisa masak."

Ryuza mengecek tempat penyimpanan makanan(?) dan tidak ada apa pun di sana selain beberapa mie instan dan cola. Ia akhirnya pasrah dan memakan mie instan itu.

'Maaf Ayah, Aku melanggar janjiku untuk selalu makan makanan sehat di pagi hari.'

"Tapi seger juga ya liat cogan di pagi hari."

"Dih."

Kemarin malam Hiara sudah memotong sedikit poni Ryuza.

Sebenarnya masih terasa ragu untuk mempercayai Hiara dan Clove. Tapi mereka yang menggunakan logat Indonesia juga kata-kata seperti 'a**, a*****, a****, b***' dan kata-kata mutiara lainnya, membuat Ryuza mau tak mau mempercayai mereka.

Kalau mereka berdua ingin membunuh Ryuza, mungkin sekarang ia tidak akan hidup dan bernafas pagi ini.

Setelah sarapan Clove berbicara dengan Ryuza.

"Jadi sekarang, Aku yang akan menjadi gurumu. Mohon bantuannya untuk 5 tahun ke depan."

"Hah 5 tahun?"

"Ya, kau akan ku latih selama 5 tahun, dan selama itu kau tidak akan ku biarkan kabur. Setelah 5 tahun berakhir kau akan berperan sebagai pengikut dari calon slayer, Jue Viole Grace."

'Tunggu, tunggu. Ini.. bukankah terlalu mendadak!?'

Ryuza tak habis pikir. Ia tidak akan dibiarkan kemana pun tanpa pengawasan dari Clove sampai 5 tahun? Bukankah itu berlebihan dan terlalu lama? Dan juga seorang pengikut? Apa-apaan itu!?

Ryuza hanya tidak tahu kalau Bam bahkan di kurung di sebuah gua dan dilatih di sana selama 7 tahun tanpa pergi kemana pun, juga ia mendapat ancaman dari Yu Hansung.

𝐏𝐚𝐭𝐡 𝐨𝐟 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲 || 𝐓𝐨𝐰𝐞𝐫 𝐨𝐟 𝐆𝐨𝐝 || 𝐅𝐟𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang