›⟨ 13 ⟩‹ Ciuman

5K 622 9
                                    

Lengan baju dilipat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lengan baju dilipat. Kenzie menatap dirinya dikaca tanpa kedip. Dia berpikir memang pantas dirinya disebut sebagai dewa. Sangat tampan, tapi sayangnya ketampanan ini berasal dari sosok bajingan yang dia sangat benci.

Mata tajam itu menggelap, rahangnya mengeras. Kaca itu sudah lama retak sebab dia benci setiap melihat wajah ini. Kenzie memalingkan wajahnya. Dia tidak mau lagi menambah retakan pada kaca itu, para pelayan pasti akan bergosip tentang keadaan mentalnya lagi sampai ayah brengsek itu akan tertawa terbahak-bahak paling keras didepannya.

Dia telah siap dengan kemeja putih yang lengannya dilipat lalu ditambah sebuah jaket hitam kulit membalut kemeja itu. Lengannya yang kekar dan dengan urat menonjol tampak mempesona dengan sekali pandang.

Hari ini Kenzie akan bersenang-senang dengan para sahabatnya. Dia harus melepas beban dipundaknya walau sedikit. Adiknya telah dipindahkan ke apartemen miliknya. Sedangkan oreno..

Pria itu pastinya Aman..

Kalau tidak. Mana mungkin adiknya akan membiarkannya hidup. Kenzie terkekeh lalu berjalan perlahan.

Langkahnya tidak gentar saat mendengar suara desahan dibalik pintu kerja yang dimiliki ayah brengsek itu. Dia sudah terlalu terbiasa. Dia akui bajingan itu sangat pintar dan licik. Tapi pria itu menyukai yang kotor. Dasar bodoh.

Saat sampai diarena balapan mobil. Kenzie disambut sorakan dari teman-temannya termasuk para wanita yang berbaju minim.

Tapi tanpa sengaja matanya tertarik melihat sosok gadis yang tampak mirip dengan sosok yang menghantui pikirannya akhir-akhir ini. Gadis itu tampak santai dengan celana jeans ketat dan baju terusan putih. Walau badannya tertutupi dengan sempurna. Tapi lekuk tubuhnya yang ideal terlihat jelas.

Netra Kenzie menghitam. Dia menoleh untuk memberi isyarat agar Arze mendekat. Pria yang memiliki wajah yang cantik itu menatap Kenzie meminta penjelasan.

Kenzie mengunakan dagunya untuk menunjuk gadis ditengah arena itu. Arze ikut menatap gadis itu, setelah lama mengamati. Arze membuka suaranya “Alisya?”

“kau benar. Kenapa dia disini?, Jangan bilang wanita itu termasuk penghibur balap”ucap Kenzie dengan suara bass-nya. matanya menatap arze dengan santai merenggangkan lehernya.

Arze tergelak “mana ada gadis yang memakai baju tertutup seperti itu menjadi objek taruhan?. Aku yakin Alisya punya alasan untuk datang ketempat ini. Kenzie, kau tidak ingat?”

Kenzie menarik salah satu alisnya “Apa?”

“dua hari yang lalu dia telah membeli mobil keluaran terbaru–”

Kenzie mengerti. Dia berdiri dari sandarannya dimobil. Sambil mengunyah permen karet, Kenzie berjalan menuju Alisya berada.

Arze hanya bisa berdoa agar Kenzie sukses.

Saat itu terdengar suara pria-pria yang berada di sekeliling Alisya tertawa-tawa. Sedangkan raut wajah alisya tidak berubah sama sekali. Kenzie memerhatikan matanya yang menatapnya. Sepertinya dia tau keberadaannya.

new story female character (END)Where stories live. Discover now