02

22 2 0
                                    

Setelah duel tadi yang gagal karena dihentikan oleh senpai, kami masuk ke kelas. Sebenarnya belum waktunya masuk, tapi kami -aku dan Megumi- merasa bosan libur, jadi kami memutuskan untuk masuk lebih awal.

Setelah belajar beberapa hal tentang teknik kutukan. Kami latihan mengendalikan kutukan sampai waktunya makan siang. Lalu kami istirahat.

"Megumi, temani aku membeli barang yuk." Aku menarik paksa tangan Megumi. Kami berjalan ke minimarket dan membeli beberapa barang seperti minuman dan cup ramen untuk stock di kamar.

"Sini, biar kupegang." Megumi merampas barang bawaanku.

"Hey!" Aku menjeda kalimatku untuk berpikir sejenak. "Oh, bagus."

Kami berjalan menuju sekolah dan sepertinya aku melihat seorang yang sedang berlari ke arahku.

Itu paman Gojo!

Lari!

Aku menarik tangan Megumi lagi. Dia yang paham hanya mengikuti dan malah berlari lebih cepat dariku.

"Neko-chan!!" Panggilnya.

Aku tak peduli, yang penting lari dulu!

Bermain kejar-kejaran seperti ini terlihat sangat konyol. Dengan menahan malu, kami masuk ke minimarket lagi. Sambil terengah-engah kami berdiri mengipas diri dengan tangan.

Cling.
Suara bel minimarket saat pintu dibuka.

"Neko-chan! Kenapa kalian berlari?!" Tanya paman Gojo dengan menunjukkan jari telunjuknya.

"Lihat! Wajah paman sangat ..." Aku menjeda kalimatku, tak tau harus berkata apa.

"Ada apa di wajahku??" Paman Gojo mencari cermin dan orang yang melayani di kasir dengan cekatan meminjamkan cerminnya.

"Lihat kan?!"

"Hehehe" paman Gojo tertawa saat ia melihat wajahnya. "Tadi habis main lipstick sama inumaki-kun."

"Lip- APAA?!!"

"Lipstick." Paman Gojo menunjukkan lipstick yang dia maksud.

"Paman, itu lipstick ku."
"Kembalikan." Sambungku. Aku menyodorkan tanganku meminta kembali lipstickku

"Um, ok?" Paman menaruh lipstick itu ke tanganku.

Aku memeriksa keadaan lipstick ku yang sudah jelas jelas tak tertolong lagi kondisinya. Aku menghela nafas.

"Paman, belikan yang baru!" Rengek ku. "Ini aku baru beli kemarin. Sekarang sudah.." aku menunjukkan kondisi lipstickku sambil menghela nafas, tak sanggup berkata.

"Uh, neko-chan?" Paman Gojo menggaruk tengkuknya. "Maaf?"

"Tidak."

Aku berjalan keluar minimarket. Megumi mengikutiku. Sedangkan paman Gojo hanya terdiam di sana dengan di sampingnya ada orang yang menawarkan tissue basah padanya.

.

.

.

.

"Hey, jangan marah begitu." Kata Megumi.

"Aku tak melakukan apapun, kenapa aku juga terkena imbasnya." Gumamnya.

"Hey! Aku dengar tau!"

"Iya, maaf."

"(Y/n)-chan." Panggil seorang pemilik surai putih tulang.

Aku hanya melihatnya sekilas lalu membuang muka merajuk. Meskipun tadi dia bermaksud baik menolong ku saat duel, tapi tetap sama saja. Dia tetap merusak lipstick ku!

Sebenarnya sih aku tak sering bersolek atau apa, tapi itu lipstick pertamaku asal kalian tau saja. Dan aku baru membelinya.

Dan lagi, senpai ini tak terlihat seperti seorang yang suka memakai barang milik orang lain tanpa permisi kan? Maksudku, aku sempat melihat sekilas wajah bersalahnya.

"(Y/n)-chan, maafkan saja dia. Lihat wajah jeleknya itu sekarang bertambah makin jelek." Kata Maki senpai yang tiba-tiba muncul.

"Ck! Lipstick pertamaku.."

"Akan kuganti yang lebih bagus." Kata Inumaki senpai tepat di telingaku. Dia mengelus kepalaku sebentar lalu tersenyum simpul.

Aku menatapnya datar, tak percaya dengannya. "Kalau gitu, aku pulang dulu."

Ya, aku pulang karena malas melihat wajah mereka. Hari pertama saja sudah buruk begini.

.

.

.

Sserk

"Neko-chan, kau tidak tau ya?" Kata paman gojo. "Senpaimu yang tadi jarang berbicara normal."

"Lalu?" Tanyaku. "Lagian paman kenapa tiba-tiba narik orang sih? Bikin kaget aja."

"Kenapa mau pulang? Jam pelajaran belum selesai."

"Tinggal beberapa jam, aku malas." Kataku tanpa minat.

"Hm? Kalau gitu nanti ikut aku setelah jam pelajaran sudah berakhir ya?" Kata paman Gojo dengan muka memelas.

"Tidak. Untuk apa?"

"Ayolah, ikut saja kenapa sih!" Katanya dengan menggembungkan pipi ala-ala anime gitu.

"Eww, yasudah."

.

.

.

.

Sekarang, kami-aku, inumaki-senpai, dan paman Gojo-sedang berada di mall untuk membeli lipstick. Sebenarnya sih aku tidak expect akan secepat ini mereka ingin menggantikan lipstick ku. Maksudku, mereka kan laki-laki, mana mau mereka mencari-cari barang wanita. Aneh sih.

Setelah keliling sebentar, kami akhirnya sampai di toko kecantikan berinisial s. Ini adalah toko pilihanku sendiri. Mereka membiarkanku memilih apa saja yang aku mau. Agak bingung sih, karena aku kan masih belum begitu familiar dengan make-up.

"Neko-chan, ini toko kecantikan kan?" Tanya paman Gojo.

"Iya, kenapa? Tidak boleh?"

"Bukan tidak boleh. Tapi kenapa ada gambar laki-laki di sini sih? Gayanya sok imut." Kata paman Gojo dengan acting jijik nya.

"Iya, kenapa? Tidak boleh?" Aku mengulang kalimatku lagi. Agak risih rasanya jika paman Gojo yang sendirinya sok imut mengatakan pria lain sok imut. Berlagak tidak pernah muda saja. Lagian dia juga sudah tua, tapi masih sok imut.

"Hallo kakak, ada yang bisa saya bantu?" Tiba-tiba muncul seorang wanita pelayan bertanya.

"Oh, hallo. Adakah rekomendasi lipstick yang bagus?"

....

Setelah paman Gojo membayar semuanya di kasir, aku baru menyadari jika inumaki-senpai tidak bersama kami dari tadi. Aku panik sebentar sebelum akhirnya melihat inumaki-senpai sedang berbaris ingin membayar sesuatu dalam keranjang yang dipegangnya.

Apa itu?

Sepertinya ada beberapa barang yang diambilnya. Apa itu untuk pacarnya? Wah, romantis sekali. Beruntung banget pacarnya inumaki-senpai deh.

Memandangmu || Inumaki TogeKde žijí příběhy. Začni objevovat