"Biarinn!!"

Pada akhirnya Tenn membeli satu boneka berukuran sedang untuk Riku dan hanya karena itu, Riku sudah terlihat senang.

Mereka berdua berjalan melewati gedung gedung, Riku terlihat tersenyum lebar sembari memeluk boneka yang baru saja dibelikan oleh Tenn.

'Nanase-san terlihat bahagia hanya dengan hal kecil itu'

Tenn mengulas senyum melihat wajah bahagia Riku yang terlihat imut dan tiba tiba Tenn kepikiran untuk memotret wajah Riku yang terlihat imut.

Tenn mengarahkan HP nya agar bisa mengambil foto Riku. Riku yang menyadari hal itu lantas menoleh ke arah Tenn.

 Riku yang menyadari hal itu lantas menoleh ke arah Tenn

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*Cekrek

Riku mengerjapkan mata tak mengerti apa maksut Tenn tiba tiba mengambil fotonya.
"Eh? Kujo-san..?"

Tenn kembali menyimpan ponselnya setelah melihat hasil foto yang ia ambil "Wajah Nanase-san terlihat imut, jadi kufoto"

"I-imut?"

Tenn mengangguk kecil dan melanjutkan langkahnya yang sempat berhenti " Menurutku Nanase-san itu tipe center yang imut"

Mata Riku menjadi berbinar mendengar perkataan Tenn 'Tenn-nii memujiku?' batin Riku.

"Nanase-san kau sedang apa? Ayo, hari mulai menjelang malam" Ucap Tenn menoleh ke arah Riku yang masih berdiri di tempatnya.

"I-iya!" Jawab Riku berlari kecil untuk menyejajarkan langkahnya dengan Tenn.

"Jangan lari!" Tegur Tenn.

'Eh? Kenapa aku refleks menegurnya?' Pikir Tenn yang malah bingung dengan kalimat yang dilontarkannya secara refleks.

"Uhm!" Balas Riku menanggapi teguran Tenn.

Keduanya berjalan kembali ke hotel dengan perasaan bahagia. Langit mulai menjadi bewarna biru tua dengan bintang yang menghiasi serta butiran salju yang kembali turun.

Pada malam hari lampu lampu terlihat bersinar meski berada di tempat yang sedikit jauh. Pemandangan kota menjadi berkelip kelip dengan cahaya lampu.

Di tengah perjalanan Riku berhenti tepat di sebuah taman. Alasan Riku berhenti karena ia mendengar suara tangisan anak kecil.

"Ada suara tangisan" Ucap Riku melihat seisi taman untuk menemukan asal suara. Mata Riku mendapati seorang anak kecil sedang duduk di ayunan dan menangis

Tanpa basa basi Riku memghampiri anak laki laki yang mungkin berusia 7 tahun menangis di ayunan. Tenn mengikuti Riku dari belakang.

"Halo..." Sapa Riku berhati hati agar tidak membuat anak kecil itu menangis.

"Si-siapa ka-kalian?"

"Tenanglah, kami bukan orang jahat" Jawab Tenn tersenyum dan mengusap kepala anak kecil itu.

𝐑𝐞𝐬𝐭𝐚𝐫𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐚 𝐑𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩 -《 Brothership 》[END]Where stories live. Discover now