'Kita' Itu Tidak Ada

12 5 0
                                    

Aku tidak menghindar, tapi memang tidak ada lagi yang bisa diperbaiki. Semuanya sudah terlanjur rusak, hancur, tak berbentuk. Termasuk hati.

Aku bukannya tidak mau kita kembali. Tapi ratusan kali pun kita mengulang, rasanya kita tidak akan sampai pada ujung yang bahagia. Kita terlalu egois dan gengsi, bahkan pada diri sendiri. Bukankah ini toxic? Untuk apa kita berada dititik yang sama-sama membuat kita sakit?

Melepaskan memang tidak mudah. Tapi bukankah waktu adalah obat terbaik untuk segala rasa sakit, terutama hati. Kita punya Tuhan sebagai tempat pulang. Jika manusia gagal kita jadikan rumah, mungkin itu adalah cara Tuhan membawa kita kembali mengingat-Nya. Dan menjadikan ibadah kepada-Nya sebagai tempat berpasrah. Sebagai tempat menghapus dosa dan setiap luka.

BAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang