Cahaya matahari masuk sempurna ke dalam kamar mengusik Jimin yang langsung mengerjapkan mata merasa silau.

" Ngh.. Sudah pagi? "

Dia menoleh ke belakang dan tidak mendapati siapapun di dalam kamar.

" A-apa mereka lupa? Bahkan Jihoon dan Chan tidak mengucapkan apapun? "

" Ini keterlaluan. Aku kan hanya berharap tidak seperti waktu itu tapi kenapa malah jadi tidak ada yang ingat hari ini! "

" Eomma! Iya eomma pasti ingat. "

Jimin lari ke atas tempat tidur dan mengecek ponselnya.

Kosong. Tidak ada notifikasi apapun.

" Mereka benar-benar melupakannya ya? "

Dengan lesu Jimin membuka pintu kamar mendapati Jihoon yang bersiap akan pergi.

" Jihoon.. Apa kau tidak melupakan sesuatu? Seperti emm.. Apa gitu? "

" Tidak. "

" Hari ini? "

" Apa? Jangan bicara tidak jelas dan bukanya kau ada kelas pagi hari ini. Kenapa masih santai sekali jangan bilang kau libur tanpa sebab lagi? "

" Aku masuk. "
.

Di sekolah pun teman-teman dekatnya tidak ada yang memberi ucapan selamat atau apapun pada Jimin. Bahkan notabene nya Sungwoon yang jarang sekali lupa hari ini juga tidak mengingatnya.

" Apa aku salah melihat tanggal? "

Jimin mengecek lagi handphone nya dan menyocokkan dengan handphone Sungwoon.

" Benar kok. "

" Dah ah mungkin tahun depan mereka ingat. " Pasrah nya.

Setelah kelas berakhir dia memutuskan pergi ke salah satu kafe dan merayakan ulang tahunnya sendirian. Hanya cup cake kecil yang di tata tanpa lilin. Dia tidak ingin terlihat menyedihkan kalau sampai ada yang melihat.

" Tidak apa hari ini, mungkin mereka memang memiliki sesuatu yang lebih penting. Tahun depan pasti akan lebih baik. "

Jimin mulai mengatupkan tangannya dan menutup mata.

" Terimakasih Tuhan atas semua yang Tuhan berikan pada Jimin pada tahun ini dan tahun sebelumnya. Aku berharap kedepannya akan jauh lebih baik lagi dan mereka akan mengingatnya. "

Selesai berdoa Jimin memakan salah satu kue dan membagikan kue sisanya untuk pegawai kafe disana. Lalu lanjut bersenang-senang mengelilingi beberapa tempat. Yah hitung-hitung untuk menghibur dirinya sendiri.

Jam 7 malam Jimin akhirnya memutuskan pulang. Padahal dia masih berharap kalau ada satu orang saja yang ingat tapi sepertinya memang hanya dirinya yang tau hari ini.

Saat membuka pintu semuanya terlihat gelap.

" Jihoon kamu belum pulang? "

Ingat Jimin takut kegelapan. Dia suka membayangkan akan ada yang muncul kalau suasananya gelap gulita seperti ini.

Tangannya meraih-raih takut menabrak sesuatu di depannya. Mendadak Jimin lupa dimana saklar lampu berada.

Ctak!

Jimin menutup mata ketika cahaya langsung menyerbak menyilaukan mata. Saat penglihatannya kembali dia malah tidak mampu berkata-kata dan hanya mematung serta mulut yang terbuka.

" Kamu kesal kan seharian ini tidak ada yang ingat ulang tahun mu? Kami tidak lupa hahaha... Selamat Ulang tahun Jiminie. "

Suara riuh tepuk tangan mulai dari keluarga Jimin, Teman-teman dekatnya, keluarga kekasihnya, beberapa orang tambahan, dan yang pasti para kekasihnya membuat airmata Jimin tidak bisa lagi di tahan.

Instagram Bangtan || Jimin x All ||Donde viven las historias. Descúbrelo ahora