5

3.1K 501 103
                                    

Heh!!!

Pengen di tanyain nih, tanyain gw dong apa kek gitu😑



































"Hoam" Lisa menguap bukan menyublim apalagi mengembun.

Gadis berponi itu merasakan pelukan di pinggangnya.

"Cantik juga kalo lagi tidur gini, tumben meluk meluk" Lisa membenarkan rambut Jennie yang menutupi wajahnya,mencubit gemas pipi Jennie, gadis bermata kucing itu tidak terganggu sama sekali dari tidur nya.

"Bangun udah siang ni,mentang mentang libur tidur terus ntar ga bangun bangun lo" Jennie berdecak mendengar suara cempreng Lisa, membalik tubuh nya memunggungi Lisa dan kembali tertidur.

"Bangun Jentot,udah jam sembilan ini" Jennie mendengus.

"Bahasanya bisa di halusin gak Lisa" Lisa memilih pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya daripada mendengar ceramah pagi dari Jennie.











Gadis berponi itu sedang berkutat dengan alat dapur nya,terlihat serius.

"Semoga aja kali ini gak keasinan kasian juga ntar si jentot darah tinggi" Lisa menata masakan yang sudah jadi di atas meja menunggu Jennie yang sedang mandi.

Tidak lama Jennie datang dengan tampang lempeng nya.

"Nih kali ini gak asin coba deh" Jennie menerima piring berisi nasi goreng itu lalu meletakan di hadapan nya.

Jennie mencoba nasi goreng itu dan ternyata rasanya lumayan dari pada sebelum nya.

"Gimana enak" Di jawab deheman dari Jennie, Lisa agak kesal mendapat respon dari Jennie.

"Emm... Nanti siang gue mau pergi sama Temen gue ke toko buku boleh gak"Jennie tidak menoleh sama sekali masih sibuk dengan makanan nya.

" Jen,denger gak gue mau pamit pergi sama temen lo izinin gak"nada bicara Lisa agak meninggi gadis itu merasa kesal karena sedari tadi Jennie hanya diam dan sibuk dengan nasi goreng nya.

"Gak" Satu jawaban singkat dari Jennie yang bisa menaikan emosi Lisa.

"Gue pergi sama temen,cewek lagi, masa gak boleh juga lagian cuma ke toko buku abis itu pulang" Lisa kesal bukan main, dia paling tidak suka di kekang seperti ini.

"Kalau gue bilang engga ya engga" Lisa berdecak.

"Terserah pokonya gue tetap pergi walau tanpa Izin dari Lo" Ucap Lisa,Jennie mengangkat kepalanya.

"Oke gue bakal bilang ke mama kalo lo di skors satu minggu gara gara ngebully Mirna" Lisa membulatkan matanya, selalu memgadu dengan mamanya.

"Ngaduan banget sih lo anjing, lagian gue gak ada tuh ngebully mirna,tu cewk yang mulai duluan" Jennie menatap Lisa tajam,sepertinya mulut Lisa perlu di beri pelajaran agar tidak berucap kata kata kotor lagi.

"Bisa bedakan Manusia dengan Anjing gak" Lisa berdecak.

"Gak lo sama kayak anj" Belum sempat Lisa melanjutkan kata kata nya, Jennie menarik tangan gadis itu, menyeret Lisa menuju kamar.

"Ih lepasin gue,sakit"

Cklek

"Jennie bukaaak" Lisa berteriak di dalam kamar mandi, Jennie mengunci Lisa di sana.

"Bukaaa" Jennie tidak memperdulikan teriakan Lisa, memilih pergi ke ruang TV.

Sedangkan di dalam kamar mandi Lisa menangis tersedu,Lisa takut gelap, dan lampu kamar mandi itu mati, mungkin Jennie lupa untuk menghidupkan lampunya.










Jennie pergi ke sebuah minimarket gadis bermata kucing itu baru saja selesai bersepeda.

"Jennie,abis joging" Jennie menoleh kebelakang mendapati seorang gadis yang tersenyum padanya.

"Abis sepedaan " Jawab Jennie sekenanya.

"Oh,emm... Biar aku bayarin Jen" Jennie berdecak.

"Gak usah gue masih mampu bayar sendiri kok" Gadis itu tersenyum canggung,Jennie segera pergi meninggalkan minimarket setelah membayar minuman nya.

"Masih aja kayak dulu"

Jennie mengayuh lagi sepedanya menuju apartemen

Jennie ingat sesuatu lalu mempercepat kayuhan nya.

"gue lupa"













Jennie membuka pintu kamar mandi tergesa gesa.

"Lisa" Jennie mendekati tubuh Lisa yang bersender di dinding kamar mandi itu, Lisa terus bergumam takut dan gelap.

Jennie mengangkat tubuh Lisa yang gemetar di atas tempat tidur,suhu tubuh gadis itu sangat panas Jennie merutuki dirinya yang ceroboh.

"Dingin" Lisa meringkuk di atas tempat tidur, seperti nya gadis itu meriang, Jennie segera menarik Selimut menutupi tubuh bergetar Lisa.

Jennie ingin menangis rasanya,takut dan gelisah.

"Sabar ya sebentar lagi dokter nya datang" Jennie baru saja menelpon dokter pribadi keluarga nya.

"Jangan sentuh" Suara Lisa pelan dan Lemah, gadis itu masih sadar dan sekarang sangat kesal saat Jennie menyentuh kening nya.

"Ja.hat" Jennie menghela nafasnya,terdengar isakan dari mulut Lisa.

"Maaf" Lirih Jennie

Tidak lama dokter pun datang Jennie mempersilahkan dokter itu untuk memeriksa Lisa.

















Kalau rame besok gw update lagi

Ada Cerita baru jangan lupa di cek!!

True Love (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang