"Entahlah.... Aku hanya asal bicara saja"

"Oh, terserahlah"

Kamu meletakan konsol PS ke atas meja lalu melangkahkan kaki mendekati dapur dan bergegas membuka kulkas kecil.

Kira-kira bahan-bahannya masih ada tidak ya?
Coba kita lihat
Ada jagung, wortel, sawi, kentang, daging, daun bawang.....
Yah tersisa hanya segini saja
Sepertinya aku akan membuat curry tanpa daging kalau seperti ini

Kamu mencari sebuah panci dan memenuhinya dengan air transparan untuk membuat kuah curry, lalu kamu menghidupkan kompor upaya mendidihkannya.

Dengan lihai kamu mengambil sebilah pisau dan talenan untuk mengupas kulit wortel dan kentang lalu memotongnya agar berwujud seperti dadu.

Ah, airnya sudah mendidih
Eh, Tooru sudah pulang
Kenapa dia terlihat marah?

Oikawa memunculkan diri dari tangga atas dengan tergesa-gesa. Dia melemparkan tasnya ke sembarang arah dan berjalan ke arahmu.

Dia terlihat marah
Apa jangan-jangan dia masih marah padaku perihal kemarin
Dia-

Oikawa mengambil panci yang akan kamu gunakan untuk wadah masakanmu yang berada di atas kompor dan menyiram air yang ada di dalamnya ke tubuhmu.

"Akhhhh!"

Panas panas panas panas panas, ini sangat panas!

"Tooru! Apa yang kau lakukan pada (name)?" Takeru berteriak dari belakang badan Oikawa dan terlihat mulai menarik-narik tangan kanan orang yang lebih kekar itu untuk berhenti.

"Takeru, pergi ke kamarmu sekarang"

"Tapi-"

Oikawa menoleh kepada Takeru.

Matanya!
Tooru saat marah bisa sangat menyeramkan
Tapi, aku tidak bisa meninggalkan (name) sendiri saja di sini

"Takeru! Kamu ke kamar saja dulu"

Bocah itu lalu melihat ke arahmu.

Bocah ini terlihat ketakutan....

Takeru sekilas menengok lagi ke arah Oikawa.

Maafkan aku (name)!

Ia berlari ke kamarnya dengan tertatih-tatih, meninggalkan kamu dan Oikawa di dapur berdua.

"Kenapa kau menceritakan semuanya kepada orang-orang?" tanya Oikawa dengan nada penuh tekanan.

"Menceritakan apa? Orang-orang siapa? Apa maksudnya? Kenapa kamu menyiramku secara tiba-tiba seperti ini?!"

Kamu terus mengerang karena merasakan perih yang sangat amat menyakitkan. Kamu bisa melihat bahwa sekujur tubuhmu yang melepuh itu sudah mulai memerah dan sedikit berasap karena terkena air mendidih tadi.

Hanya teriakan meronta-ronta kesakitan seorang gadis yang terdengar di seluruh penjuru ruangan.

Kamu melihat pria berambut coklat itu yang hanya berdiri diam melihatmu tersiksa seperti itu. Kamu sekilas melihat ekspresinya yang sangat serius dengan pandangan mata penuh kemurkaan dan kegusaran yang amat mendalam.

Aku khawatir kalau aku terus mencerca dan menekan dia mengenai hal ini akan berdampak pada ingatannya yang sudah hancur itu
Aku tidak mau dia mengingat hal-hal yang akan berdampak buruk pada kami dan berujung memisahkan kami berdua
Kali ini aku akan membebaskannya dulu
Bahagialah kau (name), kali ini kau selamat

-

Oikawa mengunci pintu kamarnya yang berpapan coklat sama persisi seperti warna rambutnya.

Ia lalu mengambil sebuah kaos berwarna biru yang bertuliskan 'Seijoh' dan membuatnya berganti tempat dengan baju kotornya yang sudah tidak diganti dua harian lebih itu.

Ia lalu melepas kacamata yang senantiasa ia pakai selama ini.

Selepas itu, Ia melangkahkan kakinya ke arah kasur dan duduk di atas kasur dan bersemayam di pojokan.

Pria itu bersender ke dinding dan meringkuk seperti seorang anak kecil serta menunduk untuk merenung.

"A-Aku menyiramkan air panas ke ku-kulit berharga miliknya" sesalnya secara terbata-bata.

Ia menenggelamkan wajahnya di kedua belah pahanya yang tertekuk itu.

Perlahan, air mata mengalir membanjiri pipi tirus nan sempurna miliknya.

Ia menangis, ia menangis dalam diam dan tidak ada seorangpun yang mengetahuinya, termasuk kamu.

aku bakal double update ya

Teacher Loves U (Yandere! Oikawa x Reader)Where stories live. Discover now