Commit arson {24}

Start from the beginning
                                    

Dan pada akhirnya, terdengar suara teriakan dan bunyi benturan atau hantaman yang terdengar sangat renyah dari para siswa-siswi yang menjatuhkan dirinya melalui balkon.

"Siapapun! Kenapa gerbang ini bisa terkunci saat waktu pelajaran? Bahkan gemboknya terlihat 2 kali lipat lebih banyak daripada biasanya.... Apakah tidak ada yang memiliki kuncinya?" ucap seorang guru wanita yang mencoba menyelesaikan masalahnya.

Ke-Kenapa gerbang-gerbangnya terkunci semua?
Gerbang ini sangat tebal dan susah untuk didobrak loh!
Apakah para guru-guru itu tidak memiliki kuncinya?

"Kunci kami semua sedang berada di tangan Oikawa-sensei, katanya untuk diberikan kepada kepala sekolah!" ucap guru yang lainnya.

"Lalu apakah ada yang melihatnya sekarang?"

"Di mana kepala sekolah?"

"Coba telepon kepala sekolah sekarang"

"Handphone milik kami semua berada di dalam loker di lantai dasar!"

"Kita tidak memiliki banyak waktu! Dobrak saja gerbang besinya bersama-sama"

Aku akan membantu mereka juga!

"A-Aaaakhh!"

Tepat sebelum Goshiki ingin membantu para siswa, perhatiannya dialihkan oleh sebuah sumber suara dan ia reflek berhenti dan menengok ke sumber suara yang berada di belakangnya.

Goshiki melihat ada seorang siswi yang bagian kakinya sudah hancur karena tertindih oleh reruntuhan yang lumayan besar.

"Hey!" pekik Goshiki.

Goshiki shock karena melihat teman sekelas sekaligus partner menconteknya itu sudah tidak berdaya.

"Sebentar, aku akan menyingkirkan batu ini!"

Niat Goshiki yang semula ingin membantu para siswa yang akan bekerja sama mendobrak gerbang tangga telah teralihkan oleh kondisi seorang gadis yang ia kenal yang berada di hadapannya itu dan sudah sangat sekarat.

"Tidak perlu, kakiku sudah hancur! Aku akan mati di sini. Kamu pergi saja, bantu para lelaki itu untuk menghancurkan gerbangnya! Selamatkan dirimu!"

"Aku tidak mungkin meninggalkan temanku sendirian di sini! Aku akan menyingkirkan batu ini segera"

"Aku bilang tidak! Pergilah kamu dari sini"

Goshiki mencoba untuk menahan tangisannya setelah mendengar suara teriakan dan jeritan putus asa dari seorang gadis yang berada di hadapannya. Suara itu dipenuhi jeritan serak bernada tinggi khas seorang gadis yang dengan mudah bisa mengiris hati sesiapapun yang mendengarnya.

Tapi hasilnya nihil, batu itu sangat berat dan juga besar. Sudah sekuat tenaga Goshiki mengeluarkan kemampuannya untuk menyingkirkannya, batu itu tetap saja tidak bergerak sama sekali.

"Pergi kamu dari sini! Aku membencimu sialan, pergi kamu dari sini! Aku tidak ingin melihat wajahmu! Cepat pergi....."

Bentakan sang gadis sontak membuat Goshiki tersentak dan kaget. Selama ini ia mengenal gadis ini adalah gadis yang sangat lembut dan juga rendah hati, tetapi hari ini Goshiki melihat sisi lain dari gadis ini.

Akakura yang melihat Goshiki sedang terdiam di tengah-tengah gedung yang sudah hampir roboh itupun tanpa pikir panjang langsung menarik kerah belakang teman satu klub nya itu.

"Goshiki! Kenapa kau hanya berdiam saja di situ? Bangunan ini sudah hampir roboh kau tahu? Sekarang bantu para laki-laki ini untuk mendobrak gerbang besi sialan ini"

"Maaf! Baiklah...." ujar Goshiki sedang menahan tangisannya.

"Sekali lagi! Besi ini sudah sedikit goyah dan menjadi agak lembek karena panas yang berasal dari api ledakan"

Teacher Loves U (Yandere! Oikawa x Reader)Where stories live. Discover now