Part 01

623 77 28
                                    

Shenshen_88
Proudly Present

Wenzhou Love Story Fanfiction
❤❤❤

Kutatap benda berkilau itu di bawah sinar matahari yang meredup dari kisi jendela. Ada bias keemasan dari benda putih berbentuk keping tipis seukuran tiram.

Benarkah ini benda yang kucari?

Sisik ini sangat besar dan kelihatannya bukan sisik ikan. Ketika aku melihatnya di bawah cahaya, sisik itu berkilauan bagai permata.

Puteri duyung?

Ini terjadi satu pekan yang lalu...

ETERNAL LOVE

  Awalnya gara-gara kecerobohan ayah...

Wen Kexing mengomel dalam hati.

Siang yang panas di desa Yung Mi, di bawah naungan rimbun Wisteria yang berjajar di tepi jalan desa, pemuda tampan berjubah merah itu menunggangi kudanya lambat-lambat. Beberapa kelopak wisteria melayang-layang di sisi wajah dan atas kepalanya, menciptakan ilusi memukau satu wajah tampan di bingkai bunga-bunga.

  Dia berasal dari distrik Jing, salah satu distrik makmur di masa kekuasaan raja Wangji. Berasal dari keluarga cukup terpandang dan menjalin kekerabatan dengan gubernur, Wen Kexing bisa dikatakan pemuda kaya, terhormat, sekaligus pandai dan juga pekerja keras. Tetapi di sisi lain yang tersembunyi, juga seorang yang mudah kesal tapi mudah senyum, namun tidak mudah jatuh cinta. Paduan yang sangat unik dan langka bukan?

Sayangnya, semua sifat baik itu membuatnya terdesak untuk berkelana ke desa terpencil di pesisir laut untuk mencari obat penawar dari penyakit aneh sang ayah yang diakibatkan keracunan makanan. Dengar-dengar, makanan itu dikirim dari musuh berkedok teman sekaligus  saingan dalam bisnis. Bisa-bisanya ayahnya begitu ceroboh. Padahal banyak pelayan dan juga juru masak di rumahnya. Kenapa tidak salah satu dari mereka saja yang mencoba makanan sial itu terlebih dulu? Jadi bukan ayahnya yang akan keracunan.
Racun langka pula.

Tapi --

Wen Kexing bergidik, untung saja bukan dirinya yang memakan makanan itu. Kalau tidak, entah bagaimana nasibnya. Dirinya masih terlalu muda, terlalu tampan untuk mati keracunan, terlebih dia belum menikah.

Syukurlah..

Pemuda itu menggigit bibir. Bisa-bisanya mengucap syukur dalam situasi genting begini. Tapi mau bagaimana lagi. Sudahlah -- memang harus ayahnya yang terkena sial. Lagipula dia sudah cukup lama menikmati hidup.

"Penyakit keracunan tuan hanya bisa disembuhkan oleh ramuan yang terbuat dari rebusan akar angelica dicampur sisik puteri duyung yang dihaluskan."

Seorang tabib tua pikun yang menjadi langganan keluarga Wen mengumumkan solusi dari penyakit keracunan sang ayah.

"Hehh? Putri duyung? Yang benar saja?" Wen Kexing terpancing kesal kala itu. Mengira bahwa si tabib pikun tengah mengigau.

"Aku mendengar tentang sebuah kuil tua di desa Yung Mi -- terletak di atas bukit -- yang menyimpan putri duyung," sang tabib masih melanjutkan dengan keras kepala dan sok tahu, membuat Wen Kexing menggertakan gigi.

"Omong kosong. Katakan saja kau tidak mampu menyembuhkan ayah," sang tuan muda tampan duduk kaku memasang wajah jengkel, dia dan tabib tua tengah berada di kamar ayahnya yang terbaring kepayahan di ranjang dengan wajah abu membiru.

"Kexing, kita harus mencoba segala cara untuk menyembuhkan ayahmu," sang ibu menegur dengan wajah prihatin. Baginya, kesehatan tuan besar Wen adalah yang terpenting.

𝐄𝐭𝐞𝐫𝐧𝐚𝐥 𝐋𝐨𝐯𝐞 (𝐖𝐞𝐧𝐳𝐡𝐨𝐮) Where stories live. Discover now