Chapter 1. Ketua OSIS dan Sebungkus Nasi PadangBab Tak Berjudul 59

2.4K 229 15
                                    

Kamus pertama: Jangan tunjukkan kelemahanmu, melangkahlah!

Ketua OSIS SMA 17 yang paling mumpuni adalah ketua OSIS saat ini. Namanya Geomeka. Wajahnya manis, berkacamata, terlihat cerdas meski agak sensi. Di antara sejarah Ketua OSIS SMA 17, Geomeka adalah ketua paling menarik. Untuk pertama kalinya dalam sejarah dia berhasil membuat perubahan dengan kegiatan-kegiatannya yang kontroversi. Dia pernah mengundang bintang biduan, namun waktu itu bukan untuk bernyanyi. Dia mengajak bintang biduan itu untuk ke panti asuhan, mengajaknya menarik sumbangan sebanyak-banyaknya pada siswa dengan rayuan.

Guru-guru ingin protes waktu itu, namun karena sumbangan untuk panti asuhan terkumpul dalam jumlah yang sangat banyak, mereka urung menegur. Ketika ditanya kenapa Geomeka melakukannya, dia lantang menjawab bahwa murid lelaki harus mengeluarkan uang untuk kebaikan.

"Yang bener, Mek?" Ketua kelasnya menghadang.

Mata Geomeka membulat.

"Manggil apa lo tadi?"

"Eh, Meka...." Cowok itu menelan ludah gugup.

Geomeka bukan orang yang galak dan jahat, namun dia bisa sangat pedas ketika bicara. Kembarannya, Geomedwi adalah duta sekolah. Karena wajahnya cantik, dia sering dipuji-puji dan jadi primadona sekolah.

"Ada apa?"

"Cowok-cowok pada minta foto sama cewek tadi."

Geomeka tersenyum. "Boleh, sekali foto bayar sepuluh ribu!"

Geomeka bangga. Lantaran dia bisa mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari keisengan dan kejahatannya. Dia nggak akan menghabiskan uang itu, kok! Dia harus mengisi uang kas OSIS, sekaligus untuk sumbangan ke panti asuhan. Mereka paling susah diminta untuk menyumbang kebaikan, tapi paling bersemangat untuk berfoto dengan cewek cantik.

"Kalo gue minta foto sama Medwi dibolehin?"

Geomeka menautkan alis. Ah, iya! Seharusnya dia memanfaatkan popularitas Geomedwi untuk mencari sumbangan. Eh, tapi kalau dia nekad, Medwi bisa membunuhnya!

"Boleh, lo cari mati aja sendiri!" Geomeka tergelak. Medwi meski cantik begitu namun galaknya sudah melebihi induk ayam.

Geomeka suka dengan namanya. Suka dengan kedua saudaranya. Sebagai saudara tertua, dia harus kuat. Dia bisa melindungi kedua adiknya. Geomedwi dan Geometri. Geomedwi, kembarannya adalah bintang sekolah. Dia terkenal karena selain cantik juga jago olahraga. Sementara Geometri juga punya potensi. Meski terlihat lucu dan menggemaskan untuk ukuran cowok yang baru puber, Geometri adalah adiknya yang lantang menyuarakan banyak hal.

Berbeda dengan dirinya.

Meski orang melihatnya rajin dan juga solutif, namun terkadang dia terlalu pemikir. Dia selalu memikirkan banyak hal, bahkan meski belum tentu akan terjadi. Geomeka sangat mencintai kedamaian, dan orang-orang menganggapnya teladan. Daripada bertengkar dan adu kekuatan, Geomeka lebih senang mencari cara lain untuk menang.

SMA 17 menghadirkan cerita yang nggak akan pernah bisa dia lupakan. Dia nggak merasa sendirian di sini. Dia bahagia. Dia happy. Kecuali kalau ada yang memanggilnya dengan panggilan ngelantur. Seperti, "Mek...." padahal namanya "Meka."

"Ntar kalau dibolehin, gue yang pertama, ya!" Ketua kelas Geomeka, Gatra melambai. Geomeka mengangguk dan melambai. Dia ingin makan siang di taman sekolah.

Langkah kakinya terhenti di taman sekolah. Sejak awal Geomeka suka sendirian. Beberapa orang mungkin mengatakan kalau Geomeka adalah orang yang sangat supel, mudah ramah dengan orang baru. Sayangnya mereka keliru. Untuk mendapatkan gelar itu sangat susah.

Jokes In Our BedOù les histoires vivent. Découvrez maintenant