01. Baperan

2.9K 204 6
                                    

"YAANN KESINI"

Lelaki yang di panggil itu berdecak malas. baru juga duduk santai sambil menikmati kopi yang baru saja dia seduh. tapi terganggu oleh suara laknat itu.

Sambil menyisir rambut nya ke belakang dan bersiul, Jefrian menaiki tangga untuk menuju ke lantai 3. memang rumah besar itu tidak menjamin kenyamanan. buktinya Jefrian sangat malas untuk menaik dan turun tangga yang sangat banyak itu.

"Lah anjir charger gue nyangkut disini sih" ucap nya heran. perasaan semalam masih nyangkut di stopkontak kamar nya, kenapa sekarang nyangkut di besi pegangan tangga.

"JEFRIAN LAMA BANGET SIHH" omel nya.

"SABAR NYET, RUMAH LO GEDE YAKALI GUE PAKE KEKUATAN SUPER" sentak Jefrian.

Berlari kecil itu yang Jefrian lakukan sekarang. pasalnya dia baru saja sampai di lantai dua tetapi orang yang memanggil nya itu tidak memiliki kesabaran sedikit pun.

"Huh...hah...huhh"

"Kenapa lo?" tanya nya sinis.

"Kinipi li"

"Anjing"

"Your language, Eline"

"Nyenyenye, bantuin gue dong" pinta gadis itu.

"Apa?"

Gadis itu mengeluarkan cengiran nya sambil menyodorkan sebuah catokan. "Lo catokin, gue mau make-up sedikit" ucap nya.

Jefrian membulatkan matanya. jadi dia daritadi di suruh buru-buru ke kamar gadis itu hanya untuk mencatokan rambutnya? sungguh halal untuk di tendang.

"Madep depan buru" yang di suruh pun langsung mengiyakan saja, menghadap ke cermin besar lalu mulai memoleskan foundation untuk memulai dunia permake-upannya.

"Lo gak ada kelas?" tanya gadis itu. kemudian Jefrian menggeleng.

"Dosen gue lagi ada urusan, tadi baru ngabarin"

"Nah bagus, anterin gue ya"

"Anjir ngeselin juga nih bocah, kaga ah gue mau pergi" tolak nya

"Dih, ayo lah anterin gue."

"Ya ya ya? please?" ucapnya dengan nada memohon sambil melihat Jefrian dari kaca yang ada di depan nya.

"Engg-"

"Ohh gue bilangin mama nih ya?" ancam gadis itu.

"Ngaduan lo najis"

"Yaudah buruan dandan nya" jawab Jefrian dengan pasrah. sebenarnya bisa saja dia menolak permintaan gadis itu, tapi nanti yang ada uang bulanan dia bisa terancam oleh mama nya.

Setelah selesai mencatok rambut gadis itu, Jefrian berdiri lalu mengitari sekitar kamar. saat maniknya menemukan barang milik nya, Jefrian langsung mengambil lalu mengangkat ke arah gadis itu.

"Nyolong lagi kan lo, kebiasaan banget"

"Hehehe, minjem bentar doang kok nanti gue balikin. gue laundry deh" ucap nya.

"Tapi lo belum izin ke gue, Roseline." kesal cowok itu.

"Galak banget sih, iya-iya besok gue balikin hoodie lo"

Roseline memang sangat sering mengambil kaos atau hoodie Jefrian, karena cewek itu menyukai warna-warna gelap. terlebih baju cowok itu kebanyakan hitam. mau beli malas soalnya. prinsipnya, kalau bisa minjem kenapa harus beli.

"Ck, berangkat sendiri aja lo" setelah mengucapkan itu, Jefrian langsung keluar dari kamar.

"LOH KOK? HEH IAN ANJINGG BAPERAN AMAT SIH"

"BACOTT"

Roseline menghela nafasnya untuk menahan kesal agar tidak memukul cowok itu. memang kembaran tidak beradab, gak bisa banget di mintain tolong, gitu aja marah.

Sedangkan Jefrian yang ada di luar sana mendengus kesal. sebenarnya dia gak marah, cuma kesal saja. kembaran nya selalu seperti itu meminjam tanpa izin. kalau sekali dua kali masih gak apa, cuma ini udah berulangkali.

"Kak, mama kemana?" tanya Alan, adik dari kembaran itu.

"Mana gue tau" jawab Roseline lalu pergi turun ke bawah.

Alan yang melihat kakak laki-lakinya sedang menutup pintu kamar pun menghampiri nya.

"Kak, mama kemana?" tanya nya lagi.

"Gak tau" jawab nya cuek lalu pergi dari hadapan Alan.

Dahi Alan berkerut bingung. ini daritadi dia nanya kok jawab nya pada sinis-sinis banget. perasaan Alan gak ngelakuin kesalahan apapun sama kedua nya.

"Salah apa gue anjing" lirih nya lalu ikut turun ke bawah untuk sarapan.

Saat Alan sudah sampai di dapur, ia melihat kedua kakak nya sedang makan dengan muka yang di tekuk dua-duanya.

"Kalian kenapa? berantem?" tanya Alan.

"Diem" jawab kedua nya serempak yang membuat Alan sedikit terkejut.

Mereka sarapan dengan keadaan sunyi karena tidak ada yang membuka obrolan satupun. Alan sebenarnya ingin bicara, tapi takut kena semprot lagi jadi mending diam.

"Udah pada tua, malu kali berantem mulu" ledek Alan saat dia sudah menyelesaikan sarapan nya. lalu sehabis ngucap seperti itu ia buru-buru untuk berangkat ke sekolah nya. takut kena pukulan maut dari kakak nya yang cewek soalnya.

Jefrian dan Roseline saling menatap satu sama lain lalu menghela nafasnya.

"Adek lo tuh" ucap Roseline.

"Adek lo juga" timpal Jefrian.



started

Eline as Roseline Abigail

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eline as Roseline Abigail

Eline as Roseline Abigail

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ian/Jef as Jefrian Aidan

neytiesjung
29 September 2021

SIBLINGS ; JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang