i /‎❀/ a mischief deal

2.2K 382 9
                                    

"Ha? Bukannya di mana-mana itu truth or dare, bukan drink or dare?"

Jun mengangkat gelasnya, mendengus. "Gue tau lo semua cupu. Kalo truth juga pasti gak bakal jawab."

"Suuzon aja si Bapak."

"Tapi emang bener, kok," Jennie menyandarkan punggungnya. "I'm in."

Doyoung mengangguk. "Serah lo pada."

Suara demi suara yang menyetujui mulai terdengar. Hari ini restoran tempat mereka nongki terasa ramai. Hanya sosok di ujung meja yang tampak seperti tidak memperhatikan. Tatapannya terfokus pada layar ponsel di tangannya.

"Woy," Youngjae menyenggolnya.

"Pass."

Jun menendang kakinya, diikuti decakan malas yang lain.

"Halah."

"Gak seru."

"Siapa sih yang ngajak dia?"

Wonwoo menyipitkan mata, tapi dia tahu teman-temannya akan selalu mengundangnya dalam acara ngumpul-ngumpul seperti ini. Mereka lulusan dari satu SMA yang sama. Sebagian besar bahkan kuliah di universitas yang sama dengannya.

"Oke. Gue ikut." Biar lo pada diem.

Biasanya, Wonwoo memang yang paling terlihat tidak peduli, tapi diam-diam dia selalu memperhatikan teman-temannya. Yang biasanya balik paling terakhir untuk memastikan Youngjae cukup sadar untuk menyetir, atau mengantar Jennie pulang jika pacarnya tidak dapat menjemput.

"Gue puter, ya."

Suara botol kaca yang diputar mulai terdengar. Diiringi suara heboh dari meja mereka.

"Jennie yuk bisa yuk."

"Sialan ya, lo!"

"Jun dah sekali-kali!"

Stop.

Tidak ada yang bersuara.

Wonwoo mendongakkan kepala. Tidak biasanya teman-temannya itu langsung senyap seperti ini. Apalagi jika korban dari permainan konyol mereka sudah terpilih.

Di depannya, botol memang sudah berhenti diputar.

Dan kini terarah padanya.

•••

"Lis! Lis!" Chaeyeon datang-datang menggebrak meja perempuan itu. "Lo tahu gak sih? Gue abis liat snapgram Kak Daniel kemarin, ngerasa sus gitu. Terus barusan Kak Jennie spill ke gue—Lisa! Dengerin!"

Wajah Lisa terangkat dari mangkuk baksonya, menatap Chaeyeon tanpa minat. "Gue lagi makan."

"Gue lagi ngomong!"

"Ini sambil dengerin."

"Ih, serius, Lisaaa!" Chaeyeon gemes banget. "Lo tahu gak kenapa tadi temen-temen angkatan Kak Ten ngelihat lo sinis banget?"

"Karena gue adeknya? Dan dia berandalan?"

"Eh, ya bener sih."

"Good." Lisa kembali pada makanannya.

"ADUHH, NGGAK, NGGAK! Beda lagi," Chaeyeon kini menghela napas. Lisa tahu jika Chaeyeon melakukan itu, dia harus mendongak dan bersikap seakan-akan dia merasa antusias.

"Lo dijadiin taruhan sama gengnya Kak Daniel."

Hening.

"Oh."

Chaeyeon mengerjap. Lisa lanjut meminum minumannya. Kalem.

"Oh? OH AJA?"

"Nggak surprising, Chae. Emang dia kelakuannya brengsek. Orang-orang aja yang ketipu sama tampangnya." Kang Daniel memang menduduki mahasiswa paling favorit di sini. Beberapa kali juga pernah menggoda Lisa, sebelum diberi peringatan keras oleh Ten.

Chaeyeon akhirnya menyerah. Dia kira akan mendapat reaksi yang lebih besar. Chaeyeon lupa betapa membosankannya Lisa jika berhubungan dengan hal-hal seperti ini. "Tapi ya, gue kira cuma golongan circle Kak Daniel sama Kak Seongwoo aja. Ternyata si itu ikut juga."

Mendengar itu, Lisa mendongak. "Si itu?"

"Itu tuh."

"Ya?"

"Aduh, si itu lah pokoknya gue gak tau namanya." Chaeyeon melambaikan tangannya tak acuh. Jung Chaeyeon itu seperti lambe turah berjalan. Tidak ada satu pun nama yang pernah lolos darinya. Kalau seorang Chaeyeon sampai tidak tahu nama sosok mahasiswa di universitas mereka, itu artinya dia tidak cukup memorable untuk diingat. "Yang sukanya diem, kadang pake kacamata."

"Ha?" Mulut Lisa sempurna membentuk huruf O. Can't it be any more basic? "Satpam gedung sebelah juga bisa kali masuk kriteria itu."

Chaeyeon mendengus. "Yang sukanya bertiga bareng Kak Jun sama Kak Youngjae—lo kenal Kak Youngjae 'kan ya?"

Lisa bersahabat dengan Bambam sejak SMP. Tentu saja dia mengenal baik teman-temannya. "Kakel gue waktu SMA, tuh."

"Nah, dia tuh suka ngumpul-ngumpul bareng Kak Jun, Kak Woozi, yah gitu lah. Terus itu ada satu pendiem banget, sukanya pake kemeja digulung sampe siku. Kayaknya nge-gym, kata si Eunha badannya bagus banget."

Lisa melongo. TMI banget? "Eunha gimana ceritanya bisa bilang gitu?"

"Waktu itu tuh, lomba 17-an kemarin. Kak Wonwoo buka baju di depan lapangan. Fans-fans Jungkook langsung pada banting stir ganti haluan." Chaeyeon menjentikkan jarinya. "Oh iya! Bener! Kak Wonwoo!"

Lisa tertawa. Mulai tertarik. "Terus? Emang si Kak Wonwoo itu gak temenan sama Kak Daniel dkk?"

Chaeyeon menggeleng-gelengkan kepala. "Kak Wonwoo? JAUUUUUUH banget mah kalo disandingin sama fuckboy kayak dia."

"Terus? Kenapa dia ikutan?"

Chaeyeon tersenyum.

"Isn't that what makes it more interesting?"

•••

work ini adalah permintaan maaf karena cerita wonu-lisa kapan kalu aku unpub WKWKKW
⠀⠀
semoga kalian suka!

bet you wannaWhere stories live. Discover now