𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟑

2.2K 271 24
                                    


"Emm...."

Terdengar suara burung kercicit cicit diluar, angin pagi segar yang melewati jendela dan sinar matahari cerah membuat pria cantik itu mengerang terganggu.

Bulu mata nya terkulai, rambut panjang pirangnya berserakan karena posisi tidur yang kurang nyaman, ditambah dengan sinar matahari pagi yang cerah membuat pria tampan itu terlihat seperi patung giok yang sangat indah.

Di samping, koko sedang duduk di kursi dekat tempat inupi tidur, meminum secangkir coklat panas nya sambil mengamati inupi yang tertidur pulas

"...."

sekarang Dia benar benar berpikir bahwa temannya ini, semakin dewasa dia jadi lebih keliatan...

Ah

Seketika koko menampar pipi nya dengan keras sampai pipinya berbekas tamparan merah, dia tidak boleh berpikir seperti itu kepadanya.

sekali lagi dia menatap inupi dengan tatapan yang rumit beberapa menit sebelum akhirnya keluar dari kamar itu.

Tidak lama setelah itu inupi, akhirnya terbangun dari obat bius yang diberikan oleh anak buah koko, sepertinya mereka membawa paksa dia kemari dengan obat bius itu

"Sial.... dimana ini"

Dia mengusap pinggang nya, itu terasa nyeri akibat terbentur keras 2 kali saat tertangkap oleh mereka, setelah menghembuskan nafas inupi melihat bahwa sekarang dia berada di sebuah kamar mewah dan dikenakan piama berwarna kuning muda.

"Tuan inui, apa ada sesuatu yang membuat anda tidak nyaman?" Tanya seorang pelayan berpakaian hitam yang entah sejak kepan berada di depan pintu kamarnya

"Apa? Tidak...."

Inupi menatap pelayan itu dengan takjub, gaya dan cara bicara nya sangat sopan meskipun tampang nya mirip preman, berambut pirang dan dia bahkan memiliki tato di samping kepalanya, Kupikir dia adalah preman bayaran yang diperintahkan untuk membunuhku.

"Apa ada sesuatu di wajah saya tuan?"

Ternyata pelayan itu menyadari tatapan inupi yang sedang menilainya, itu membuat inupi hanya terdiam dengan canggung

"Apa aku boleh bertanya?" tanya inupi dengan ragu

"Silahkan"

"Kenapa aku harus dibawa kesini?"

"....saya tidak tahu tuan, tapi dilihat dari perkataan tuan muda, mulai sekarang anda akan tinggal disini " balas pelayan pria itu

Sebenarnya bukan itu jawaban yang inupi ingin dengar, tapi dia hanya tetap diam dan berbalik menatap ke luar jendela. Dia tidak melakukan apapun dan seperti merenungkan sesuatu.

Melihat perilaku inupi, pelayannya bertanya dengan ragu "apa tuan tidak merasa ingin pulang?"

".... aku tidak bisa kan?"

"...."

Sebelum dia ingin bertanya lanjut, pelayannya memilih untuk diam agar tidak melukai perasaan pria malang didepannya ini.

Inupi memandang ke jendela, dilihat dari sini pun sudah keliatan kalau tempat ini adalah rumah mewah yang sangat luas, dia terus menerus menatap ke arah orang orang yang lewat di depan pagar tinggi rumah itu.

Di luar pagar, terlihat seorang gadis perempuan yang sedang memarahi adik lelakinya yang dipenuh dengan luka, ada juga teman adik itu yang sedang mengejeknya.

Dan adegan itu tertangkap oleh mata inupi

meskipun kakak gadis itu memarahinya, dia masi mengobati luka lutut dari adik kecil nya itu, Sedangkan teman yang mengejeknya sedang menepuk belakang punggung temannya dengan lembut.

"...."

perasaannya menjadi sesak

Waktu tidak akan bisa kembali.

TOK TOK TOK

Sebuah ketokan pintu membuat inupi tersadar dari lamunannya, dia berbalik dan melihat wanita berpakaian maid menghampirinya setelah pintu terbuka oleh pelayan pria itu.

"Salam kenal tuan inui, hari ini saya dan pelayan di belakang saya akan menjadi penanggung jawab atas keperluan sehari hari tuan inui mulai sekarang"

Maid itu menundukkan badannya dengan sopan dan tersenyum, dan membawakan inupi sebuah baju casual untuk dipakainya, tentu saja terlihat jelas bahwa itu bermerek.

Inupi menatap maid itu dengan curiga

"Nama kalian, siapa nama kalian?"

Maid itu diam, dia berbalik dan menundukkan kepalanya dua kali ke pelayan pria di belakang seperti sedang memberikan isyarat

"Maafkan kami tuan, tapi kami tidak diizinkan memberitahu informasi mengenai kami kepada anda, bahkan nama sekali pun" ujar pelayan pria itu

"Jika anda berkenan, anda bisa memanggilku no 11, dan pelayan pria ini adalah no 8" lanjut maid nya dengan tersenyum

Tunggu....

Inupi masih tidak mengerti, bahkan nama mereka tidak boleh diberitahu?

Sebenarnya ada apa dengan tempat ini? Apa yang dikerjakan koko selama 3 tahun ini??

Meskipun inupi memiliki banyak pertanyaan didalam kepalanya, dia lebih memilih untuk pura pura tidak penasaran.

"baiklah" inupi menghela nafas

"Oh ya... sebenarnya Apa kalian bisa tidak terlalu sopan denganku? Aku tidak terbiasa dengan percakapan seperti-" Sebelum dia menyelesaikan perkataannya, sebuah tangan kecil memegang erat dan menarik bajunya sampai terbuka

Srett

?!

"A- APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN?!" Wajah inupi berubah menjadi merah

Dia refleks menutupi dadanya yang terbuka karena tarikan itu, namun no 11 tetap memaksa untuk membuka kancing piama nya.

"Apa yang anda maksud? Saya sedang ingin membukakan baju anda agar bisa lebih mudah mengganti pakaian anda?" no 11 menatap nya dengan heran

"AKU BISA MELAKUKANNYA SENDIRI!"
Teriak inupi dengan wajah merah. dia terlalu panik karena baru mengalami situasi ini, No 11 adalah wanita dan artinya dia akan melihat nya telanjang!

( gini gini inupi belum pernah pacaran, atau jarang berinteraksi dengan wanita kecuali akane hehe😙)

"Baiklah...? kalau begitu saya akan menunggu diluar untuk menyiapkan sarapan anda" ucap no 11 dengan santai dan berjalan keluar dari kamar.

Inupi menatap no 11 keluar dari kamar, setelah dia pergi jauh dia menghela nafas lega sebelum dia melihat seseorang yang tak tahu malu masi berdiam di dekat pintu.

"Kau... kenapa tidak keluar juga?"

Tanya inupi memandang no 8 yang masi berdiri di depan pintu dengan tenang menatap inupi.

"Saya...? Kenapa?"

"Sialan, aku tidak mungkin ganti baju dengan tenang jika diliat tau?"

Pada Akhirnya pelayan pria itu ikut keluar, dan inupi mengganti bajunya dengan tenang.

"Mereka semua tidak normal...." gumam inupi dengan kesal

Hari pertama saja sudah seperti ini, bagaimana kedepannya

-TBC-

Informasi bagi yang belum paham :

No 11 = maid waita
No 8 = pelayan pria

Kira kira siapakah mereka?!

Teruskan baca jika ingin tahu~

Come back || KokonuiKde žijí příběhy. Začni objevovat