Part 3

1K 68 0
                                    

Last part di Wattpad ya!
Enjoy Reading.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya ❤
****

"Sammy, kamu ngapain?" pekik Renata kala melihat seorang gadis kecil menangis di samping Samuel, di selasar sekolah yang terbilang cukup sepi. Cepat-cepat dia berlari lalu menenangkan gadis yang sedang menangis itu.

"Tante...," isak si gadis kecil seraya mengucek kedua matanya.

"Kamu kenapa, Sayang?" tanya Renata penuh khawatir.

"Bukan Sammy yang buat Naysha nangis kok, Mom," ujar Sammy yang juga berdiri di sebelahnya. Mendengar itu, Renata menatap Samuel lalu menatap gadis yang ternyata bernama Naysha.

"Benar begitu, Sayang?" tanyanya.

"Iya, Tante," angguknya. "Nay, cari Mbak Tika. Nay mau go home. Tapi Mbak Tika gone," katanya lagi dengan ucapan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang dicampur. Mirip sekali Samuel anaknya. Dasar anak-anak zaman sekarang. Masih kecil tapi sudah kebarat-baratan semuanya.

"Kenapa nggak bilang sama Miss Teacher, Naysha?" tanya Renata. "Ya sudah! Ayo, kita kembali ke dalam kelas. Kita cari mbak Tika kamu," putusnya. Dia menggandeng tangan mungil Naysha di sebelah kanan, dan Samuel di sebelah kiri.

Baru saja mereka hendak melangkah, sebuah seruan menghentikan mereka. Sontak membuat mereka menengok ke arah seorang perempuan berpakaian suster pengasuh, yang wajahnya terlihat begitu panik.

Perempuan itu berjalan tergopoh menghampiri mereka. Di sampingnya, guru kelas anaknya pun ikut bersama. Wajahnya pun tak kalah panik.

"Mbak Tika!" Seru Naysha. Dengan cepat dia melepas genggaman tangannya pada jemari Renata lalu menghambur ke pelukan perempuan itu.

"Ya ampun, Nay! Nay, kemana? Mbak Tika sama Miss Teacher panik nyariin kamu, Sayang?" ujarnya.

"Tadi... Nay main sama Sammy. Kata Sammy ada rabbit dibelakang sekolah. Terus kita kesana lihat rabbit," jawabnya di sela-sela tangisan.

Mendengar itu, Renata sontak beralih menatap Samuel─anaknya yang terlihat ketakutan. Walau sedikit ada rasa nyeri di hati, kala melihat anaknya ketakutan. Tapi, tetap dia harus tegas dan menanyakan kebenarannya. "Benar begitu, Sam?" tanyanya. Perlahan, Samuel mengangguk. Walau dengan anggukan samar.

"Tante...." Suara gemetar Naysha memanggil Renata. "Sammy jangan dimarahin ya! Tadi Nay yang mau pergi lihat rabbit sama Sammy," ungkapnya. Kedua mata gadis cilik itu berkaca-kaca seperti ketakutan. Samuel pun terlihat memandang Renata seraya menahan air mata yang mungkin sebentar lagi turun.

Ya Tuhan! Dasar anak-anak. Kenapa jadi drama seperti ini sih? Batin Renata dalam hati. Antara mau marah tapi juga gemas.

"Maaf, Ibu." Perempuan yang bernama Tika sedikit membungkukkan badannya. "Jangan dimarahin anaknya ya, Bu. Ini juga salah saya. Tadi saya lengah. Nggak titip Naysha ke Miss Teacher karena tadi sudah terlalu kebelet mau ke belakang." Dia berkata penuh rasa bersalah.

"Iya, Mom Samuel." Sang guru perempuan itu menambahkan. "Ini murni kesalahan saya. Sebagai guru kelas Samuel dan Naysha, saya nggak sadar kalau Samuel dan Naysha nggak ada di kelas. Saya pikir tadi Nay sedang sama mbak Tika. Karena mbak Tika juga nggak ada di depan kelas tadi. Sekali lagi maaf, Mom Samuel dan Mbak Tika." Si guru perempuan itu membungkuk-bungkukkan badannya kepada Renata dan juga Tika.

"Ya sudah! Ya sudah! Nggak apa, Miss dan Mbak Tika." Renata tersenyum seraya menggelengkan kepalanya. "Yang penting sekarang mereka berdua sudah ketemu dan baik-baik saja," ucapnya bijaksan.

YOURS (TERSEDIA DI GOOGLE PLAYBOOK & KARYAKARSA)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα