PERTEMUAN

6 1 0
                                    

Langkah kaki dikoridor mengalihkan semua perhatian para karyawan dikantor tersebut. Seketika seluruh karyawan menundukan kepala memberi hormat kepada pemimpin mereka. Lelaki berusia 24 tahun tersebut berjalan sungguh gagah dan berwibawa, menunjukkan bahwa dia adalah pemimpin yang sangat layak dipuja siapapun.

Giovani Elderico January, ya dialah laki-laki yang tadi berjalan menuju ruangan kerja nya. Dia adalah anak pertama dari dua bersaudara, anak seorang pemilik perusahaan yang saat ini dipimpinnya.

Saat Gio sedang berkutat dengan laptop didepannya, suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya. Dan memperlihatkan sepasang wanita dan pria tersenyum kearah dirinya. Mereka adalah Friska Dwiana January dan Haris January, mami dan papi lelaki tersebut. Friska dan Haris datang untuk mengajak anak pertama mereka untuk makan siang bersama dan memberikan berita yang seketika membuat Gio tak berkutik.

Tok tok tok (suara pintu)

" Silahkan masuk"

Pintu terbuka

"Eh mami papi? Ada apa tumben kekantor terus bawa rantang? "

"Hmm kenapa? Mami sama papi gaboleh apa datang kesini? Ingat Gio perusahaan ini masih milik papi kamu. Belum pengalihan nama kamu."

"Hahaha iya mami ku sayang. Tapi tumben saja loh."

"Kami kesini ingin mengatakan sesuatu padamu nak." kata Friska mami Gio

"Apa itu mam? Kan kalian bisa mengatakannya lewat telfon tanpa harus datang jauh-jauh kemari."

"Karena ini hal yang special, jadi harus dibicarakan secara langsung sayang. Oke dengar mami sekarang. Mala mini kamu jangna sampai pulang lewat dari jam 6 sore. Dan kamu harus langsung pulang kerumah tanpa singgah dimanapun, kamu harus siap-siap dan datang ke Restoran Jingga jam 8 malam tanpa telat semenit pun." Ucap mami Gio dengan lancar.

"Ha? Mami, ada acara apa sampai Gio harus pulang jam 6 dan jam 8 harus ke Restoran Jingga tanpa telat semenit pun? tanya Gio.

"Begini nak mami dan papi mau mengenalkan kamu sama seseorang yang akan menjadi pendamping hidup kamu. Dia anak nya sahabat papi, sekarang sahabat papi itu lagi mberada dibawah dan papi mau bantu beliau sekaligus mau menjodohkan kamu dengan anak sahabat papi itu." jelas Haris.

"Pi aku udah punya Sheila dan aku bakalan menikah sama Sheila. Ini bukan zamannya jodoh-jodohan. Gio gak mau. Kalau papi mau membantu sahabat papi itu ya terserah tanpa harus dijodohkan. Gatau diri banget udah dibantu malah minta lebih. Paling itu siasat nya aja buat ngambil harta kita." Ucap Gio.

"Jaga bicara kamu Gio, kamu salah nak."

"Pokoknya kamu harus datang dan menerimanya, mami gak mau tau sayang. Sheila itu bukan wanita yang baik seperti yang kamu lihat selama ini." Sambung Friska.

"Tapi mih Sheila itu perempuan baik-baik dan tulus sayang sama Gio. Mami aja yang gak mau kenal dekat dengan Sheila."

"Gio selama ini kamu sudah dibohongi nak. Tanpa mami kenal dekat pun dengan wanita itu mami sudah tau tabiat nya yang sebenarnya."

"Terserah mami!!!!!" suara Gio meninggi.

"Gio jangan meninggikan suaramu ke mami kamu" ucap Haris.

"Maaf pih tapi mami udah jelekin Sheila, wanita yang Gio yang sangat cintai." Sambung Gio.

"Sudahlah, papi gak mau tau. Kamu harus datang sesuai ucapan mami kamu. Kami pamit nak."

"Arrgghhh....kenapa sih mami dari dulu gak pernah suka sama Sheila, dan sekarang malah mau jodohin gue dengan perempuan yang belum pernah gue temui." Kesal Gio setelah kedua orangtuanya pergi.

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: Nov 20, 2021 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

MIRACLE OF LOVENơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ