s a t u

1.7K 111 2
                                    

"(y/n)!"
"Selamat datang kembali!"

Gadis bermantel merah itu ternganga melihat pemandangan yang menyambutnya di hari pertama kedatangannya ke sekolah setelah beberapa minggu terpaksa absen.

Dia refleks menghentikan langkah, mendongak membaca spanduk sepanjang dua meter bertuliskan '(y/n) akhirnya pulang!' menggunakan huruf kapital yang menggantung di balkon lantai dua.

Teriakan tadi digemakan oleh teman-teman satu kelasnya dengan senyum lebar, terpancar luapan keceriaan dan kebahagiaan atas kembalinya gadis itu ke sekolah.

Walau menurutnya ini agak berlebihan, (y/n) tidak bisa menyembunyikan senyum dan perasaan senang di hatinya. Tidak menyangka mereka akan melakukan ini bahkan ketika dirinya hanya tidak hadir selama beberapa minggu saja.

Hari itu berlangsung menyenangkan. Meski (y/n) tidak terlalu suka belajar, dia tetap suka bersekolah, sebab di sanalah dia bertemu dengan teman-temannya. Di sanalah dia akan lupa tentang alasannya seringkali absen.

"(y/n)! Tidak bisa begitu! Kau harus memakan sayurmu!"

"Tidak."

(y/n) mengangkat kotak makan siangnya dari meja, segera menyelamatkannya sebelum gadis bersurai pendek di hadapan mengembalikan sayuran hijau ke asalnya.

"Eh? Yamaguchi, kenapa kau makan sendirian?"

Lelaki yang duduk di sebelah (y/n) itu menoleh, tersenyum sambil meletakkan sumpitnya.

"Tsukishima sedang ada urusan."

"Kalau begitu makanlah dengan kami."

Nakamura Miyu dan Hino Haruka, teman dekat (y/n), refleks mengangguki ucapan gadis itu. Tersenyum ramah pada Yamaguchi, mengajaknya bergabung.

"Baiklah, terima kasih ya. Aku jadi merasa tidak enak sudah mengganggu waktu makan siang kalian."

"Tidak apa-apa. Makan siangku memang sudah terganggu dengan kehadiran mereka berdua."

"(y/n)!"

Yamaguchi tertawa kecil menatap (y/n) yang mendapat pukulan di kepala dari Miyu. Sambil berpikir mengapa baru kini dirinya mengetahui bahwa ada anak perempuan yang menyenangkan seperti mereka di kelasnya.

Makan siang hari itu berlangsung penuh canda dan tawa. Kehadiran (y/n) yang dirindukan Miyu dan Haruka membuat mereka lebih aktif, tidak seperti kemarin-kemarin yang sedikit tidak bersemangat dan tak terlalu banyak bicara.

"Omong-omong, Yamaguchi ..."

"Ya?"

Ketiga orang di meja itu menatap sosok Haruka yang tengah membereskan kotak makan siang kosongnya. Bertanya-tanya tentang apakah yang akan dia katakan pada Yamaguchi.

"Apa Tsukishima sedang menyukai seseorang?"

"Eh?" Yamaguchi hampir saja tersedak ludahnya sendiri. Dia menatap Haruka, berusaha memastikan bahwa apa yang didengarnya barusan tidaklah salah.

Sedangkan Miyu diam-diam menendang pelan kaki (y/n), memberinya senyum kecil setelah gadis itu menoleh ke arahnya dengan wajah setengah khawatir.

"Soalnya dia terlihat terlalu suram, jadi aku penasaran apa dia masih normal dan tidak ... kau tahu, berbelok."

"Haruka bodoh." (y/n) refleks menyeletuk, berikan wajah meledek yang membuat Haruka refleks memeletkan lidahnya.

Yamaguchi sendiri lantas melirik ke sekeliling demi memastikan bahwa sahabatnya itu tidak berada di sana.

"Sebenarnya aku tidak tahu, sih. Tapi beberapa hari lalu seseorang kakak kelas memberinya surat, dan wajah Tsukishima nampak bersemu merah. Dia juga jadi suka pergi ke kantin sebab bisa melewati kelas kakak kelas itu." ucapnya pelan.

Miyu dan Haruka yang tadinya menyandarkan punggung di kursi serempak menegakkan tubuh mereka. Wajah terkejut bercampur tidak percaya terpasang sempurna ketika mereka menatap Yamaguchi. Sedangkan (y/n) tetap diam, yeah, diam-diam ingin menangis.

"Kakak kelas? Siapa yang kau maksud?!" Miyu melontarkan pertanyaan.

"Eh, Fujiwara-senpai."

"EHH?!"

Kelas itu mendadak hening sebab seluruh penghuninya memberikan atensi penuh pada meja mereka, membuat (y/n) mau tak mau harus angkat bicara.

"Maaf ya, tolong maklumi saja kelakuan teman-teman kalian yang tidak waras ini." ucapnya sambil tak sengaja melirik ke arah pintu masuk, tak sengaja pula bertatapan dengan seseorang yang nihil kehadirannya ketika sambutan untuknya tadi pagi.

Kelas itu kembali ramai. (y/n) menelan ludah, masih mempertahankan wajah datarnya.

"Orang yang dibicarakan sudah datang, tentunya kalian tidak ingin tertangkap basah sedang menggali informasi tentangnya 'kan?"

Miyu, Haruka, dan tak ketinggalan Yamaguchi serentak melebarkan mata. Salah tingkah.

"Nah Yamaguchi, terima kasih sudah makan siang bersama kami. Lain kali kita harus bertukar makanan." ucapnya dengan senyum, berusaha sekeras mungkin untuk terlihat natural, sebab sosok lelaki bertubuh tinggi itu tengah melangkah melewati meja mereka sambil berikan tatapan tajam.

Kelas diusaikan pukul empat sore.

(y/n) meregangkan tubuhnya sambil mengerang pelan, menyandarkan kepala sejenak di meja sebelum pergi ke club bahasa inggris bersama Miyu dan Haruka.

Matanya yang semula terpejam mendadak ingin terbuka, dan saat itulah dia bisa melihat sosok bersurai pirang yang terpisah satu kursi dengannya tengah membereskan tas dalam diam. Memasukkan satu persatu buku dan alat tulisnya tanpa tahu bahwa ada seorang gadis yang hampir terkena serangan jantung karena pesonanya.

Tak ada sedikitpun senyum tersisa di wajah dingin itu, namun tentu saja dia tetap terlihat luar biasa bagi (y/n). Headphone yang melingkar indah di tengkuknya, kacamata hitam yang memantulkan sinar senja dari jendela, seragamnya yang selalu rapi, gerakan tangannya yang begitu cekatan dan terarah.


-

jangan lupa untuk mengvote dan mengkomen temen-temen^^

Her Last; Tsukishima Keiحيث تعيش القصص. اكتشف الآن