BAB 3 : beginning

2 0 0
                                    


Menatap dengan mata yang kosong ke arah kursi penonton.Memegang rambutku dan berkata "Andai aku bisa seperti mereka" mukaku kubuat seakan-akan aku merindukan kehidupanku yang dahulu , aku yang kaya,dihormati dan dicintai tetapi semua kenangan itu telah sirna.Rasanya peran ini mirip sekali dengan diriku. Aku mulai berjalan ke arah depan dan terjatuh karena seseorang menabrakku.Reaksi kesakitan,sedih dan tidak berdaya kutunjukan diatas panggung hingga akhirnya aku mendengar seseorang berkata "YA INILAH RISA KU"

Setelah melakukan peran itu , semua orang bertepuk tangan akan aktingku. Aku pun masih bingung apa yang terjadi.Sutradara dengan muka gembiranya menghampiri ku dan dia mengajak hari ini kita berpesta untuk merayakan dapatnya pemain untuk peran Risa di Berani bermimpi.Tampaknya semua orang juga tersenyum ke arahku bahkan Marino pun tersenyum ke arahku.Tapi aku masih bingung mengapa semua orang menyalami ku dan berkata selamat ya. Apa yang sebenarnya terjadi?

"APA AKU YANG JADI RISA?" Bianka berteriak kepada Melati . Melati hanya mengangguk , perempuan itu juga bingung mengapa Bianka masih tidak menyadari bahwa ia lah yang menjadi pemeran utama di drama Berani Bermimpi.Bianka yang masih sangat kaget dia segera berlari dan bertanya kepada sutradara.Dari jauh Melati dapat melihat muka Bianka yang kaget dan kelihatan senang setelah pak sutradara mengangguk akan pertanyaan Bianka. Bianka segera menghampiri Melati dan mengguncang-guncang tubuh wanita itu "MEL AKU JADI RISA MEL!" Melati mengangguk dan berkata"Iyaaa nanti akting yang bagus ya.."

Rasanya Bianka ia ingin cepat pulang dan menceritakan ini kepada Lisa sahabatnya.Tetapi ia masih harus mengikuti pesta yang akan diadakan sutradara , semua orang akan hadir dalam pesta itu nantinya.Di dalam pesta semua orang mengajak bicara Bianka , sampai Bianka pun bingung siapa yang berbicara. Bianka melihat Martino yang berdiri di pojok ruangan dan tersenyum tipis ke arahnya . Bila diingat-ingat hal sebahagia ini tidak akan terjadi bila tidak ada Marino . Setelah semua orang mulai lupa dengan Bianka , mereka mulai menari dan ada juga yang berburu makanan , Bianka mulai berjalan ke arah Martino. Ia ingin mengucapkan terima kasihnya kepada Marino. "Makasih ya udah buat aku kepilih drama ini" ucap Bianka dengan tulus kepada Marino. Dengan singkatnya Marino hanya berkata ya dan meninggalkan ruangan itu , masuk ke dalam mobil sport mahalnya.Bianka pun hanya dapat berdiri dan melihat Marino yang pergi begitu saja , dalam hatinya ia tahu bahwa Marino bukanlah orang yang jahat ia hanya seorang yang tidak bisa berbasa-basi dan dingin.

"HAYO LAGI NGAPAIN" Tanya Melati ke Bianka yang sedang melihat Martino. Melati pun mendesah dan berkata "Emang gitu orangnya ga banyak ngomong , tapi gitu-gitu ayahnya loh yang penyumbang terbesar teater ini dari awal teater ini berdiri sampai sekarang."Bianka langsung malu dan berkata "Aku ga mau tau tentang dia kok Mel" Muka Melati semakin mengejek "Yakin nih.." Mereka berdua tertawa sampai puas.Bianka pun akhirnya sampai di rumah Lisa dengan naik kendaraan pribadi Melati.Bianka langsung menceritakan hal yang dialaminya kepada Lisa sahabatnya.Lisa sama terkejutnya dengan Bianka tadi,bahkan Lisa sampai-sampai memesan kue untuk merayakan hal ini Lisa pun menyodorkan kue yang dibelinya ke mulut temannya yang dia banggakan ini.

Bulan demi bulan aku berlatih menjiwai peran Risa hingga akhirnya pada hari ini aku akan mementaskan seni ku kepada para penonton. Riasan , kostum yang kukenakan , lampu sorot ke arah diriku , para penonton yang mulai menyaksikan diriku semuanya adalah hal yang baru bagi diriku. Aku harus melakukannya dengan baik! Dari sini aku dapat melihat Lisa yang sedang menontonku , sutradara ,tim , dan Martino yang melihatku. Semua scene kulakukan hingga akhirnya tinggal satu scene lagi, scene yang memerlukan banyak air mata dan tenaga , aku mencoba menenangkan diriku dan mengingat semua latihan ku tanpa sadar aku mulai merasa ini bukan acting aku mulai benar-benar menangis dan sangat menjiwai peran Risa seakan-akan itu adalah diriku. Aku dapat melihat banyak penonton yang ikut mengeluarkan air matanya bersama dengan diriku dan aku merasa aku berhasil.

Semua orang bertepuk tangan , bahkan ada juga yang sampai berdiri mensupport diriku setelah aku dan para pemain lain mengucapkan selamat tinggal karena drama ini sudah tamat. Di belakang panggung semua orang terlihat bergembira bahkan sutradara menangis ia merasa drama nya berhasil menghibur para penonton.Lisa ikut memeluk diriku semua orang mengucapkan selamat karena aku telah berhasil memerankan drama ini. Ruangan menjadi sepi semua orang sudah pergi dari ruangan , tinggal aku karena aku masih harus membereskan barang-barangku , terlihat juga dari pantulan cermin Marino yang mengamati diriku , dia berjalan ke arahku dan mengucapkan selamat bahkan dia memeluk diriku . aku hanya dapat membalasnya dengan senyum lebar di wajahku dalam hatiku aku merasa sangat lega karena telah berhasil memerankan drama ini. Berani bermimpi telah selesai!


|Rumah Lisa | Rabu | 14:00 |

Sekarang aku punya 2 minggu untuk beristirahat.Selama 2 minggu awalnya drama ku hanya dibicarakan oleh penggemar teater , tetapi setelah seseorang mengunggah video acting ku diatas panggung aku mulai dibicarakan di media sosial , semua orang menghargai dan memujiku. Suara telfonku berbunyi disitu tertulis sutradara menelpon diriku.Sungguh tidak percayanya aku karena aku mendengar bahwa sutradara berkata kami semua diundang ke acara pemberian prestasi di acara teater se-Indonesia.Sangking girangnya aku sampai melompat dari ranjang dan mulai menyanyi-nyanyi dengan suara kencang.Lisa yang kebrisikan mendengar itu segera menghampiri Bianka "Ada apa?" ."LIS AKU MAU DIBERI PENGHARGAAN!" Muka Lisa sangat terkejut , dirinya sudah mirip seperti orang yang baru sadar dari koma , matanya melotot , mulutnya terbuka lebar , pikiran yang kosong.

Hanya MimpiWhere stories live. Discover now