BAB 1 : No one

6 0 0
                                    


Hujan jatuh dengan deras membasahi sekujur tubuhku , entah apa yang harus kulakukan sekarang dan mau kemana aku pergi pun aku tidak mengetahuinya. Hanya satu yang akan kulakukan sekarang yaitu mengejar mimpiku.

"KNOCK-KNOCK" Dilihatnya lah oleh Lisa teman Bianka sejak kecil bahwa gadis yang ia ketahui dari umurnya 8 tahun itu sedang kedinginan dengan baju yang basah karena hujan ,berdiri di depan rumah Lisa dengan raut muka yang pasrah."Bianka cepat masuk ! nanti kamu sakit." Lisa segera mengambilkannya handuk dan menyuruhnya mandi.Setelah beberapa saat Bianka sudah selesai mandi, Lisa mengajaknya duduk di sofa dan bertanya apa yang terjadi , mengapa dia bisa kehujanan seperti tadi karena Bianka yang dia tahu adalah Bianka yang sangat dijaga sekali oleh orang tuannya.Tetapi Bianka hanya terdiam dengan tangan yang masih memeluk dirinya sendiri karena kedinginan.

Malam itu Bianka tidak bisa tidur , walau sebenarnya ranjang Lisa lumayan nyaman untuk dirinya tetapi bayangan orang tuanya terus menghantui dirinya.

Bianka mengenang kembali masa-masa ia masih di asrama anak-anak bersama Lisa, tetapi entah kapan dia sudah tidak bisa merasa bahagia seperti itu lagi. Mungkin bila diingat-ingat disaat orang tuanya menjemputnya itulah masa Bianka menjadi awan gelap , anak yang pendiam ,menurut semua kata orang tua nya , dan beraut muka datar.Orang yang dapat membuatnya bahagia seperti sekarang hanyalah Lisa.

16 Januari 1998 , Tangisan seorang bayi terdengar di pintu asrama. Para pengurus asrama segera membawa bayi itu masuk kedalam , entah mengapa mereka sepakat memberi nama bayi itu Lisa dan menaruhnya di sebelah Bianka bayi yang baru ditemukan 2 hari lalu sebelum mereka melihat Lisa di depan pintu asrama.Lisa dan Bianka tumbuh bersama bahkan mereka selalu bersama kemanapun hingga dijuluki " Si Anak Kembar."Tetapi Lisa sangat berbalik dengan Bianka. Bianka selalu saja menjadi anak yang mandiri , kuat dan mudah tertawa,rambut hitamnya yang sangat mengkilap dengan gaya potong sebahu lurus selalu menjadi ciri khas dirinya , sedangkan Lisa adalah anak yang sangat gemulai , berbicara lembut . suka dengan hewan-hewan yang ditemukan di asrama , berambut pirang coklat dan bertubuh mungil. Tidak heran mengapa kepala asrama, Bu Ester, sangat suka dengan mereka. Paras mereka yang cantik dan juga sikap mereka yang ceria dan tulus membuat semua orang menyukai mereka berdua.Sampai akhirnya Bianka harus dibawa pergi dengan orang tua nya , hal itu membuat satu asrama sangat sedih dengan kepergian Bianka , terutama LIsa sahabat dekatnya.

"Selamat pagi...." Ucap Lisa kepada Bianka yang terlihat sangat suntuk. "Ya pagi juga Lisa , Hoammm " Ucap Bianka yang masih mengantuk sambil mengucek-ngucek matanya. Lisa terus mengikuti Bianka kemanapun ia pergi akhirnya Bianka pun merasa risih "Kenapa Sih?!" Lisa tersenyum dan berkata "Menunggu sampai kamu memberitahu aku, ada apa sampai kamu kabur dari rumah?" Bianka akhirnya terpaksa memberi tahu Lisa , apalagi Lisa telah banyak membantu nya.

Mereka bukan orang baik, setelah merawatku kini mereka meminta aku membunuh kakek."Hah kakek? maksudmu pemimpin perusahaan Wangshim group?!" Tanya Lisa dengan mata membelalak kaget. "Ya begitu deh makanya Lisa, aku kabur dari rumah, jika kakek sudah mati pasti aku yang dicari oleh polisi ,selain itu nantinya mereka mau menjodohkan aku." Lisa semakin bingung dan kaget dengan ucapan Bianka . "Mau dijodohkan dengan siapa ? Ucap Lisa dengan dengan senyum-senyum tipis,mengejek . Tetapi sesungguhnya Bianka juga tidak tahu akan dijodohkan dengan siapa.

" Sekarang apa rencanamu?" Tetapi Bianka hanya terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan dari Lisa. " mm apa aku ikut audisi bermain peran saja ya?" Ucap Bianka yang baru saja mendapat ide. Memang dari kecil cita-citanya adalah sebagai seorang aktor di dalam gedung teater , tetapi orangtua angkatnya pasti tidak membiarkannya menjadi seorang aktor.Tetapi keadaan sekarang berbalik , kini ia sudah menaiki mobil tua Lisa ke tempat seleksi peran Teater. Sangat semangat rasanya karena aku sudah berdiri di depan pintu Teater untuk mengantri mengambil nomor urut.Sekarang aku bisa melihat temanku yang juga ikut gugup karena Teater ini bukanlah hanya sekedar teater bisa ini adalah " Teater Cahaya Langit." Teater yang sungguh terkenal di kalangan para pemain teater.

Hanya MimpiOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz