Chap 7

216 28 11
                                    

Disclaimer : Jelas bukan punya saya!

Warning : Author Newbie!, OOC! Absolute Typo! All Chara Human!

Pairing : Unknown

Summary : Awalnya dia hanyalah seorang gadis yang kesepian karena hal sepele yang dimilikinya sehingga ia sering menjadi bahan ejekan teman sebayanya, namun semua itu berubah ketika pemuda itu datang sehingga membuat hidupnya lebih berwarna "Hahahaha lihatlah kamu tampak sangat lu-""Aku bukan bahan tertawaan!"

Selamat membaca!

.

.

.

"N-naruko? Nak, bangunlah nak" Minato memegang tangan anaknya tapi ia merasakan bahwa perlahan tangan anaknya mulai mendingin "Naruko? Kumohon bangunlah nak, jangan kau tinggalkan ayah dan Onii-chanmu. Kami masih ingin bersamamu nak dan juga sabtu ini T-tou-chan janji akan mengajak kalian berdua pergi memancing dan kita akan mendapatkan ikan yang besar" Minato berucap dengan air mata yang mengalir. Satu hal yang ia ingat adalah senyum damai Naruko disaat pembicaraan terakhir mereka.

" NARUKO! "

"... Naruko pergi meninggalkan kami "

Flashback Off!

"Akhir yang tragis bukan?" Naruto tersenyum getir kepada Satsuki yang menundukkan kepalanya setelah ia selesai menceritakan masa lalunya.

Satsuki hanya diam tidak menanggapi pertanyaan Naruto "Kenapa?" Naruto tidak dapat menahan tangisnya lagi "Kenapa disaat Kaa-san akan berhenti bekerja demi mengasuh kami hikss tetapi malah kejadian tragis yang menimpa kami? Aku sangat iri saat orang lain hikss memiliki keluarga lengkap s-sedangkan aku hanya tinggal memiliki seorang ayah! Kenapa? Ken-"

Grepp

"Jangan! Jangan diteruskan hiks itu hanya akan membuatmu tambah menderita" Satsuki memeluk Naruto dan juga menangis karena kisah tragis orang yang dicintainya yang ternyata tidak jauh berbeda dengan dirinya.

Ia mengira Naruto adalah pemuda yang ceria dan tidak memiliki banyak persoalan hidup namun ternyata ia adalah seseorang yang tidak ingin orang lain mengetahui kesedihannya dengan selalu mengenakan topeng ceria.

"S-seharusnya hiks kamu bersyukur Naruto-kun! Kamu masih memiliki seorang ayah s-sedangkan aku hanya memiliki Ita-nii. A-apa kamu tidak pikir kalau aku juga tidak iri saat melihat orang lain memiliki orangtua yang lengkap?" Naruto merasakan dadanya mencelos akan fakta yang baru ia dengar. Satsuki tidak memiliki orang tua? Akhirnya ia menyadari bahwa sedari tadi yang ada dirumah itu hanya ada Shikamaru, Itachi dan Satsuki.

"Aku juga rindu dengan pelukan Kaa-chan dan juga elusan Tou-chan namun aku sadar kalau mereka telah pergi, j-jadi aku mohon jangan terus bersedih Naruto-kun karna itu hanya akan hiks membuatmu menderita" Satsuki masih tetap memeluk Naruto dengan tangis yang kuat.

Entah kenapa Naruto merasa malu dengan Satsuki yang masih memeluknya. Bahkan jika dipikirkan keadaanya lebih beruntung karena memiliki ayah yang memiliki pekerjaan tetap. Itachi? Ia bahkan sempat bekerja menjadi buruh kasar agar adiknya dapat bersekolah.

"Maaf" Gumamnya pelan tetapi Satsuki masih menangis sambil memeluk dirinya "Aku tak tahu kalau kamu juga sama sepertiku bahkan kamu lebih menderita karna sudah tak memiliki kedua orangtua dan hanya memiliki kakak. Aku tidak tau tapi mungkin saja Itachi-san lebih keras membanting tulang untuk membiayaimu dibandingkan Otou-chanku yang sudah memiliki pekerjaan tetap".

Perlahan Satsuki melepaskan pelukannya dan menatap Naruto dengan air mata yang masih membasahi pipi chubbynya "Jadi jangan pernah bersedih lagi Naruto-kun, mungkin aku juga masih beruntung karena memiliki Ita-nii tapi kita tidak tahu keadaan orang lain diluar sana jauh lebih buruk".

Hey! I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang