3

645 132 99
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Hidup seichi ternyata

Saat ini aku sedang memainkan psp milikku karena beberapa hari lalu touchan membelikan psp yang kuminta.

"Hm mengalahkan bosnya susah." Ucapku.

"Seichi!" Panggil Kaachan.

"Sebentar kaachan." Ucapku.

Aku mempause gameku lalu menghampiri kaachan di dapur dan aku melihat kaachan sedang membuat sesuatu.

"Bisa bantu kaachan?" Tanya Kaachan.

"Bisa kok." Ucapku.

"Maaf ya kaachan merepotkanmu." Ucap Kaachan.

"Hehehe tidak masalah bagiku." Ucapku.

"Ini coba dulu enak tidak?" Tanya Kaachan.

"Eh kue!" Kagetku.

"Cobain saja nanti kasih tahu kaachan kurang manis tidak?" Tanya Kaachan.

"Baiklah." Ucapku.

Aku mencobanya satu lalu terdiam sesaat.

"Bagaimana enak tidak?" Tanya Kaachan.

"Enak sekali kaachan!" Pujiku.

"Ya sudah habiskan saja." Ucap Kaachan.

"Eh tapikan yang lain belum dapat?!" Pekikku.

"Kesini nak." Ucap Kaachan.

Aku mendekat ke kaachan lalu kaachan memelukku sangat erat membuat aku terdiam akan tindakkan kaachan.

"Kaachan tahu kehidupanmu di penjara itu sulit dan sebagai seorang ibu kaachan sangat sedih melihat kondisimu yang sangat kurus sekali ketika menjengukmu di penjara." Ucap Kaachan.

"Aku baik-baik saja kok." Ucapku.

"Kaachan tahu putra kaachan kuat sekali namun kaachan juga tahu kalau hatimu juga rapuh nak." Ucap Kaachan.

Aku merosot kebawah atas ucapan kaachan barusan dan perlahan-lahan air mataku turun tanpa diminta olehku.

"Hiks kaachan." Tangisku.

"Menangis saja nak." Ucap Kaachan.

"Kaachan hiks aku takut disana hiks." Tangisku.

"Sekarang kamu sudah aman nak." Ucap Kaachan.

"Kaachan!" Panggilku.

"Ada apa nak?" Tanya Kaachan.

"Mau makan kue nya." Ucapku.

✔️ Sawamura Daichi Twins (oc male reader) Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ