Kata Terakhirnya (Oikage)

Começar do início
                                    

"Wow, aku pikir karena dia hebat dalam mengoper," Kuroo sedikit membelalakkan matanya.

"Ya, dia memang hebat. Dia adalah sang jenius Tobio-chan!" Oikawa berkata dengan semangat.

"Apa yang kau maksud jenius Oikawa? Dia hanya bodoh hahaha," Nishinoya tertawa.

"Ya benar! Sangat bodoh!" tambah Sugawara yang menyebabkan seisi gym tertawa, bahkan Oikawa.

Kageyama masih tetap berdiri ditempatnya, dia menunduk sembari menggigit bibir bawahnya. Ada air mata yang mengalir dipipinya.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Aku menyuruh mereka untuk melompat lebih tinggi karena aku tau mereka bisa melakukannya.

Bahkan Tooru-san ikut menertawakanku...

"Kageyama, apa kau menangis?!" Bokuto berteriak kaget.

"Ew, cowok kok nangis!" Kindaichi mengejek.

"Kindaichi, hentikan..." ucap Kunimi pelan mengingatkan, tapi tidak di gubris oleh Kindaichi.

"Lihatlah Kunimi! King menangis! Dia sungguh lemah! Hahahaha," Kindaichi tertawa sembari memegangi perutnya. Kunimi memperhatikan Kageyama dengan cemas.

"Tobio-chan, kau tidak perlu menaruhnya dalam hati. Itu hanya sebuah candaan hahahaha," Oikawa tertawa yang mana Iwaizumi hanya menggelengkan kepalanya.

"Kageyama! Kau sudah jelek dan ditambah kau menangis kau akan jadi buruk rupa!" Hinata mengejek.

"Gitu aja nangis, Kageyama. Apa kau benar-benar selemah itu?" Sugawara menaikkan alisnya sembari tertawa.

Kageyama menggeleng-gelengkan kepalanya, kedua tangannya meremat baju bawahnya.

Stop.. Kumohon.. Hentikan... Aku sudah tidak tahan...

Tsukishima menyunggingnya bibirnya, dia berucap, "Kenapa kau tidak berbicara, Ou-sama? Kau tidak bisa bisu."

"Pfft mungkin dia sudah bisu Tsukki!" Kuroo menabok punggung Tsukishima.

"He--hei bukankah kalian terlalu kasar padanya...?" kata Yamaguchi sembari menatap semua orang.

Tanaka mendecakkan lidahnya, "Apa maksudmu kasar? Dia pantas mendapatkannya, bukankah kau tadi melihat sikapnya dilapangan? Sangat memerintah dan membentak!"

Kageyama masih menunduk, ia berusaha mengucapkan sesuatu, "Ak-aku h-han-hanya beru--"

"Bicara yang jelas king? Kau bilang apa? BICARA YANG JELAS!" Tsukishima membentak Kageyama, yang menyebabkan Kageyama tersentak takut.

Oikawa menaikkan satu aslinya, dia berbicara, "Tobio-chan, kalau kau memang tidak berguna kenapa kau tidak keluar saja dari lapangan?"

Kageyama merasakan pernapasannya seketika terhenti, ia menatap Oikawa dengan kaget. Kemudian berubah menjadi tatapan kesedihan, dia memanggil kekasihnya lirih, "Tooru-san..."

"Kageyama, aku pikir lebih baik untuk kamu tidak berangkat latihan selama beberapa hari," ucap Daichi tiba-tiba.

Kageyama langsung menengoknya dengan mata terbelalak. Mulutnya membuka berusaha mengeluarkan kata, tapi suaranya seakan tertahan.

Apa daichi-san mengeluarkanku?!

"Daichi-san! Bukankah kau terlalu tiba-tiba mengambil keputusan?!" Yamaguchi berteriak, dia berjalan kearah Daichi.

Daichi menghendikkan bahunya, "Apa maksudmu tiba-tiba? Aku mengambil keputusan ini karena terlihat bahwa kalian tidak nyaman dangan kehadirannya."

Just About Kageyama!Onde as histórias ganham vida. Descobre agora