Chapter. 3

3.1K 352 54
                                    

Manusia itu memang suka menyulut api dan membuat diri terjebak dalam masalah. Begitupun Jungkook, dia mengerti dengan posisinya tetapi hatinya tetap ingin egois dengan menerima tawaran Taehyung. Ya, keduanya resmi menjadi sepasang kekasih sekarang.

Keduanya sepakat merahasiakan hubungan ini, pun Jungkook tidak berani berbicara pada orang tentang hubungannya dengan Taehyung. Menjalani hubungan dengan orang seperti Taehyung bukanlah hal yang mudah, setiap saat selalu terbesit ketakutan akan stigma orang-orang.

Taehyung sering datang ke rumahnya, mereka tidak melakukan hal yang macam-macam, hanya bermain bersama Jaesang, makan bersama lalu Taehyung akan pulang. Sejak keduanya resmi, Taehyung justru jarang bersikap manis ketika mereka berdua. Ciuman mereka bahkan hanya terjadi satu kali, tepat di hari ketika Taehyung memintanya menjadi kekasih. Dan kini hubungan mereka sudah berjalan hampir 2 bulan, masih belum ada hal romantis yang Taehyung lalukan terhadapnya.

Sikap Jungkook yang hanya bisa diam membuat Taehyung semakin berhasil mempermainkannya. Ketika mereka pergi bersama, maka Taehyung akan meminta orang suruhannya untuk merumorkan berita tidak benar kepada keluarga Min. Tujuannya agar keluarga Min mengira Taehyung selingkuh, dan ketika keluarga Min memintanya penjelasan maka Taehyung akan menggunakan sikap Yoon Hee sebagai alibi.

.
.
.

Hari ini Jaesang kembali menerima perawatan dari dokter Min. Balita itu terbaring diam memperhatikan wajah serius seseorang yang dia panggil dokten ugi. Belakangan ini Yoongi tak begitu ramah dengan Jaesang seperti dahulu, Jungkook juga heran tetapi dia tidak berani bertanya.

Setelah selesai memeriksa Jaesang, Dokter Min berdiskusi dengan susternya untuk merangkum informasi medis anak itu. Setelahnya dia mendekat kepada Jungkook yang sedari tadi masih berdiri kaku. Di bilik sana Jaesang sedang ditangani oleh susternya dokter Min.

Jungkook menundukkan kepalanya menyambut Dokter Min. "Salam dokter, Sangie... Apakah dia baik-baik saja?"

Min Yoongi mengangguk pelan, "ada kemajuan, kupikir membuatnya bahagia berpengaruh terhadap kesehatannya. Ah ya, aku sering melihatnya tertawa dengan calon adik iparku. 
Kalian berteman baik, ya?"

Jantung Jungkook mulai berdebar, dengan gerakan ragu dia mengangguk. "Ah... Benar, T-Taehyungie sangat baik, d-dia juga menyukai anak kecil."

Dokter Min tak tersenyum seperti biasanya, dia justru menarik bibirnya ke dalam seolah-olah tak percaya dengan jawaban Jungkook. Kedinginan pembicaraan mereka berkahir ketika Jaesang berlari untuk memeluk kaki Jungkook.

"Papa... Ayo pulang."

Seolah tak berminat untuk lebih ramah, dokter Min justru pergi begitu saja meninggalkan Jungkook dan putranya. Sikap dingin itu membuat Jungkook terluka, lebih terluka lagi karena putranya juga mendapatkan imbas akibat keegoisannya.

Jungkook lantas membawa tubuh putranya ke dalam gendongan hangat. Anak itu langsung memeluk leher Jungkook posesif, wajahnya bersandar pada leher sang Papa.

"Papa, dokten Ugi ndak baik lagi. Dokten Ugi kenapa begitu?"

Ada rasa sakit mendengar pertanyaan anaknya barusan. Dibelainya rambut anak itu yang sekarang mulai menipis seolah mengatakan semua baik-baik saja. "Tidak, Sangiee... Dokter Ugi adalah orang baik. Jangan sedih lagi, oke?"

"Hmm..."

Keduanya keluar rumah sakit sekitar pukul sebelas siang. Setelah selesai dengan perawatan anaknya Jungkook kembali sibuk mengurusi pekerjaannya. Kesehatan Jaesang seolah-olah mengajaknya bermain roller coaster. Satu Minggu baik-baik saja, tetapi setelahnya akan drop sampai tidak bisa makan. Kata dokter Min tugas mereka semakin bertambah karena daya tahan tubuh Jaesang yang semakin menurun.

LASSITUDE (TAEKOOK) - COMPLETEDWhere stories live. Discover now