63. Overflow

5.4K 967 195
                                        

Suara tawa itu terdengar saling bersahutan membuat Joongki dengan langkah lebarnya itu bergerak menuju asal suara "Kalian dari mana saja?"

Tawa itu seketika berhenti, merubah wajah bahagia Lisa menjadi datar serta Jisoo yang mendadak gugup karena tatapan tajam sang Ayah "Sudah pukul berapa ini? Kalian lupa punya rumah?"

"Eonni, aku akan mandi lebih dulu." Tutur Lisa tak menanggapi Joongi.

Langkah Lisa tertahan oleh tangan Joongki yang mencengkram lengannya "Appa sedang bicara Lisa."

"Appa, aku yang mengajak Lisa jalan-jalan. Jadi jika kau ingin marah lampiaskan saja pada ku—"

"Diam kau! Seharusnya kau sadar Jisoo. Setelah apa yang terjadi pada kedua Adik mu, haruskah kau membuat Lisa juga dalam bahaya?"

Jisoo bungkam dengan kepala menunduk "Kau tahu dengan membawa Lisa keluar, bisa saja terjadi sesuatu. Apa kau ingin kehilanga Adik mu lagi? "

"Appa!" tegur Jisoo tak suka.

"Kenapa kau menyalahkan Jisoo?" Tanya seseorang yang sejak tadi menonton mereka.

Ketiganya menoleh pada Hyekyo yang berjalan tergesah semakin mendekat. Tangan wanita itu terulur melepas cengkraman Joongki pada lengan Lisa yang telah memerah.

"Seharusnya kau katakan itu pada dirimu sendiri." Ketus Hyekyo melawan Joongki.

"Setelah apa yang terjadi pada Jennie dan Rosé, apa kau masih tak sadar jika semua yang menimpa kita adalah kesalahan mu?"

Joongki mengernyit tak suka "Kau menyalahkan ku?"

"Lalu aku harus menyalahkan siapa? Para maid dan penjaga? Memangnya mereka orang tua dari Jennie dan Rosé?"

Pria Song itu mendengus kesal pada sang istri yang melimpahkan semua kesalahan padanya "Hyekyo, aku hanya—"

"Apa?! Bahkan setelah kematian kedua putri mu kau masih tak berubah dengan terus menerus mengekang dan menuntut mereka?"

"Aku hanya khwatir jika terjadi sesuatu pada mereka di luar sana!"

Hyekyo menggeleng tak habis pikir "Lalu kau kira dengan mereka terus berada didekat mu mereka akan selamat? Memangnya kau pikir kau bisa melawan malaikat mau?"

"Eonni, ayo." Tangan Lisa terulur meminta agar Jisoo meraihnya.

"Sebenernya ada apa dengan mu Lisa? Kau terus mendiami Appa. Katakan apa yang sebenarnya kau mau?"

Lisa menatap datar Jisoo yang tak berkutik sebelum beralih pada sang Ayah "Kau ingin tau apa mau ku?"

Joongki, Hyekyo dan Jisoo menoleh pada Lisa yang berlalu pergi dan kembali dengan sebuah stick golf milik Joongki.

Prang!

Semua orang tersentak saat Lisa dengan tiba-tiba saja mulai memecahkan barang-barang disekitarnya secara brutal "Lisa—"

Prang! Brak!

"Kau tau apa yang ku rasakan?" tanya Lisa lagi dengan nafas memburuk.

Gadis bermata hazel itu berjalan menuju lemari wine koleksi Joongki "Seperti inilah hati ku."

Prang! Prang! Prang!

Beberapa botol wine itu mulai Lisa lempar kearah lantai dengan keras "Ini perasaan ku saat melihat Kakak ku mati dihadapan ku!"

Setelah puas menghancurkan isi lemari wine milik Joongki, gadis itu beralih pada lemari kaca yang menyimpan berbagai jenis piagam didalamnya.

Live In Uniform ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora