The Array of Dawn

Start from the beginning
                                        

"kau tidak akan memintaku untuk membujuknya kan?"

"tidak.. aku hanya memikirkan bagaimana solusi yang tepat untuk hal ini"

" Yoo Jeongyeon, bukan hanya kau saja yang berada dalam misi tersebut. baik dalam kasus ataupun misi ini, kau tidak sendiri. Kau memiliki rekanmu, teammu dan juga aku. Itu berarti setiap keputusanmu, setiap tindakanmu akan memberi dampak dan melibatkan kami. Jika kau bersikeras dengan opinimu saja, dan tidak memperhatikan lingkunganmu ataupun orang-orang sekitarmu, maka artinya kau tidak pernah peduli dengan rekan ataupun teammu" ucap Mina dengan nada serius

Jeongyeon terdiam mendengarkan perkataan Mina, memang benar jika dipikirkan kembali Jeongyeon terlihat seperti tergesa-gesa dan terlalu terfokus dengan tujuannya tanpa memikirkan orang-orang disekitarnya. Ia memberikan perintah dan berpikir jika orang-orang terdekatnya akan selalu mendukungnya. Jeongyeon terkadang kurang memperhatikan apa yang dipikirkan oleh orang-orang disekitarnya.

"ketika aku mengamatimu di pantry tadi, aku tahu kau memiliki beban pikiran. Aku sempat berpikir jika kau tidak meminta pendapat kepada ku, kemungkinan aku tidak akan bersikap netral. Tapi, pada akhirnya aku senang kau ingin mendiskusikan hal tersebut" ucap Mina tersenyum

"Maafkan aku.. aku tidak tahu jika sikapku terlalu egois" kata Jeongyeon dengan perasaan bersalah

"Gwenchana.. kau tidak perlu merasa terlalu bersalah, pikirkan kembali alasan Nayeon-sshi dan orang-orang disekitarmu. Dan lagipula aku rasa kau juga punya alasan tersendiri mengapa sikapmu seperti itu"

"Jika ditanya mengenai misi tersebut kembali, aku menyetujuinya. Tetapi, kau juga harus mencari solusi alternatif dengan menimbang faktor-faktor pendorong dari setiap alasan"

"baiklah.. aku rasa aku sudah banyak bicara" ucap Mina. "ganbatte.. Yoo Jeongyeon-san" imbuhnya seraya meninggalkan Jeongyeon.

.

.

Setelah lama merenungkan diri di ruang rapat Jeongyeon kembali ke mejanya dan mendapati jika berkas segunung yang dibawa Mina dan Tzuyu ternyata setengahnya berkurang.

"Nayeon nunna yang mengambil dan membantu untuk mengeceknya" ucap Tzuyu pelan kepada Jeongyeon

"ah..ne.." Jeongyeon tersenyum menatap Nayeon yang tengah berkutat dengan tumpukan kertas didepannya. Jeongyeon menghampiri Nayeon ke mejanya dan meletakkan sebotol minuman diatas meja Nayeon.

"jika kau tidak sibuk, bisakah besok kita bertemu untuk makan bersama?" tanya Jeongyeon

"Ne, aku bisa" jawab Nayeon datar

.

.

Keesokan harinya Nayeon dan Jeongyeon bertemu di restoran yang telah mereka sepakati. Kebetulan hari itu mereka juga meminta izin lebih awal untuk pulang. Jeongyeon dan Nayeon tengah menikmati makan malam mereka. Tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut Jeongyeon ataupun Nayeon selama itu. Setelah selesai Jeongyeon perlahan membuka percakapan dengan menanyakan kabar ibu Nayeon.

"bagaimana kabar bibi?" tanya Jeongyeon

"baik-baik saja, saat ini ia sibuk dengan pembukaan cabang butiknya" jawab Nayeon

"Nay.. aku bermaksud untuk mengucapkan selamat atas pertunanganmu.." kata Jeongyeon, ia berhati-hati dalam berbicara, takut jika nantinya Nayeon akan marah jika membahas soal pertunangannya. Jeongyeon mengamati seksama raut wajah Nayeon. Tampak jelas Nayeon yang sedari tadi memainkan wine di gelasnya berhenti sejenak, dan terlihat memasang wajah masam.

"ah.. ne" hanya itu respon dari wanita dihadapannya

"Tetapi,aku rasa akan menunda dulu ucapan selamat untukmu" kata Jeongyeon.

Nayeon yang tidak paham hanya mengerutkan dahi dan menatap Jeongyeon penasaran.

"aku tidak tahu apakah kau ada alasan lain atau tidak mengenai keputusanmu soal misi tersebut. Tapi, aku rasa kau pasti juga sulit untuk memutuskannya, apalagi memberikan pendapat yang bertentangan denganku. Aku menghargai keputusanmu, Jadi aku pikir aku akan menerima misi tersebut. Tetapi, aku juga punya solusi yang lain" jelas Jeongyeon

"terimakasih.." ucap Nayeon lembut, nampak matanya berkilau setelah mendengar penjelasan Jeongyeon. Ia tersenyum lembut kepada Jeongyeon. "terimakasih..telah memikirkan pendapatku" imbuh Nayeon, raut wajah Nayeon perlahan berubah menjadi lebih senang.

"sama-sama Nay.." Jeongyeon tersenyum lembut kepada Nayeon, ia senang dapat melihat kembali senyuman sahabat kecilnya.

"besok, aku akan memberikan keputusanku kepada mereka. Dan aku harap keputusanku tidak salah"jelas Jeongyeon.

.

.

.

_Ulsan Office Military_

"apa kau telah memutuskannya Jeong?" tanya MayJen Kang

"sudah pak!" jawab Jeongyeon tegas

"baiklah, apa keputusanmu?"

"aku akan menerima misi tersebut"

"baguslah.." MayJen Kang menepuk pundak Jeongyeon

"akan tetapi, aku akan menerima misi tersebut dengan menawarkan syarat kepada kalian" tegas Jeongyeon

"syarat?" MayJen Kang menatap KomJen Im sesaat

"apa syaratmu?" tanya nya kembali

"pertama waktu misi hanya paling lama satu tahun, kedua saya meminta Myoui Mina untuk dikirim sebagai relawan yang sama dengan kami dan dibawah perlindungan kami, ketiga yang akan berpergian dan menjalankan misi ini adalah team inti Midgard, tanpa terkecuali" jelas Jeongyeon

"maksudmu, kau ingin kami mengirim Nayeon juga?" tanya KomJen Im

"ne, paman" jawab Jeongyeon.

KomJen Im memikirkan persyaratan yang diajukan Jeongyeon. Ia menghela napasnya.

"baiklah, Myoui Mina akan kami daftarkan sebagai relawan sesuai yang kau pinta. Tapi, untuk Nayeon..―"

"―paman, pemberian misi ini memang untuk team ku, dan Nayeon adalah wakilku. Jadi, sudah seharusnya ia masuk dan menerima misi ini juga. Akan sangat memalukan jika ada rumor mengenai pengecualian prajurit, bukankah nanti akan menjadi rumor nepotisme ?" jelas Jeongyeon dengan mantap

"hmmm... baiklah, aku paham" ucap KomJen Im yang menyerah

"kalau begitu, seminggu dari sekarang kalian akan dipersiapkan untuk menjadi peacekeeper di wilayah Sahara Barat"

"ne! Hormat!" Jeongyeon memberikan hormat dan meninggalkan ruangan tersebut

.

"aku tidak tahu jika nantinya dia akan mencoba mengancamku" celetuk KomJen Im

"yup, dengan menggunakan rumor nepotisme. Maka akan menjadi masalah besar terutama dikalangan militer dan media. Apalagi Jeongyeon salah satu pemimpin yang mempunyai pengaruh yang besar." Kata MayJen Kang

"Untuk saat ini kita hanya perlu mengamati" ucap KomJen Im

"Ne.."

.

.

Hi..Hi..Hii.. semua

kemungkinan bakal ada side story dari beberapa karakter, nanti bakal aku buat di cerita lainnya.

Oh ya, sejauh ini apakah cerita The Deep Dawn sudah cukup bagus atau ada yang mau kasih komentar/masukan?


THE DEEP DAWN [ On Hold ]Where stories live. Discover now