"Kau adalah duniaku tapi tidak berarti kau bisa meninggalkan dan mendapatkanku semaumu, aku benar-benar mencoba untuk mengertimu! Tapi kau selalu memberikan jarak! Hubungan 4 tahun untukmu bukan apa-apakan? Dan dengan gampangnya kau datang kembali seakan-akan aku adalah pacarmu?"
Ia terisak. Matanya yang indah kini mulai basah. Ku ambil saputangan di saku, sambil mencoba untuk mengelap air matanya. Namun ia tepis. Permasalahan ini membuatku harus sedikit bersabar.
"Lalu kau ingin aku lakukan apa?! Kau mau aku menangis lalu meminta maaf kepadamu lagi?! Kau mau aku bersujud dan meminta belas kasihmu karena sudah berselingkuh! Atau kau ingin membalas semua hal yang sudah aku lakukan selama ini!!!"
Ia tersenyum getir, dapat aku lihat tangannya sedikit bergetar. Sial, kenapa aku selalu membuatnya menangis? Apa aku sudah kelewatan?
"Kau benar-benar pria brengsek, pada saat kau memutuskanku, kau bahkan tidak ada pembelaan apapun. Kau tidak mengejarku, kau tidak mengunjungiku, kau bahkan tidak merasa bersalah!"
"Lupakan saja jika kau tidak ingin datang!" Ucapku berlalu.
Berbicara dengannya Y/N dengan keadaan seperti ini tidak akan pernah ada habisnya.
"Kau tinggalkan apa yang seharusnya kau jaga dan sekarang kau menyesal"
Y/N POV
Ku masih terduduk sambil kembali menangis. Ku lihat pula box putih yang sudah berada di bawah kasur, sebenarnya apa yang ia pikirkan. Kenapa susah sekali untuk mengerti seorang Levi?
Ku buka box tersebut sambil mengamati apa isinya. Gaun berwarna hitam dengan slit panjang dibagian paha, sungguh warna yang cantik. Tapi sangat disayangkan kau didapatkan dengan cara yang kurang baik. Ku singkirkan barang tersebut dan membuangnya ke tempat sampah, jika saja ia memperlakukanku sekarang sebelum kejadian waktu itu mungkin aku bisa mengenakan gaun ini.
Ku ambil handphone yang tergeletak di atas kasur, sambil ku mencari kontak seseorang. Hange Zoe. Hange adalah salah satu orang kepercayaan Levi, dia baik. Bahkan setelah putus, ia selalu menghiburku dengan cerita horror-nya mengenai titan. Mungkin hari ini dia bisa menginap sementara di apartemen ku, karena tidak mungkin aku untuk menghubungi Jean setelah apa yang Levi lakukan padanya tempo hari lalu.
"Hallo Y/N? Ahh kenapa?"
"Hangeeee, bisakah kau datang kerumahku? Baru saja Levi datang dan..."
"Oii maafkan aku Y/N sekarang masih ada acara perusahaan, oh tunggu kau bilang Levi disana? Heyy! Suruh dia segera kemari! Acara sudah dimulai dan dia tidak ada! Jika ia tidak ada akan banyak investor yang kecewa, jika mereka kecewa bisa saja saham perusahaan Ackerman akan turun lagi! Aaaa~ dan aku akan merugii! Tolong Y/N! Kau temanku kan, tolong buat dia kemari secepatnya!" Jelas Hange panjang lebar.
Sial, Levi belum ada di acara perusahaan? Lalu jangan-jangan dia masih ada dibawah menunggu dimobil? Tapi ini sudah lebih dari 1 jam. Kenapa dia belum beranjak?
Aku berlari untuk melihat ke balcon mencari mobil dan batang hidungnya.
"Kenapa dia masih disini!" Bisikku.
Suara dari Hange masih terdengar keras.
"Y/NNN~ Cepatlah, oh tunggu dulu! Kenapa kau tidak ikut saja ke acara ini? Dengan kau ikut pasti Levi mau menghadiri acara, acara ini sungguh penting! Akan ada proyek di distrik trost!" Teriak Hange sekali-lagi.
"Sial, aku sungguh membencinya! Aaaah! Iya! Aku akan menyuruhnya segera pergi" Tutupku.
Pasti keputusan ini akan menjadi keputusan yang membuatku menyesal. Ku ambil kembali baju hitam yang ditempat sampah tersebut, sambil terburu-buru memakainya. Levi, kau benar-benar berhutang padaku.
Ku berlari menuju mobilnya dan mengetuk-ngetuk kaca jendela mobil. Dari siluet samar-samar aku bisa melihat ia menunduk di setir mobil. Apakah aku tadi kelewatan berbicara dengannya seperti itu? Runtukku sedikit merasa bersalah.
"Levi buk..." Ucapanku terpotong setelah Levi melihat ke arahku.
Ia keluar dari mobil tersenyum sambil membuka sedikit dasinya yang terlihat rapi di leher. Wajahnya menunjukkan penyesalan disana, ia menyunggingkan bibir sambil berjalan dan membukakan pintu mobil disampingku.
"Kau berubah pikiran?" Tanyanya.
"Kau ingin aku mengubah pikiranku lagi?" Sindirku.
Ia tertawa sambil menutup pintu mobil tepat ketika aku sudah duduk disana. Aku harap keputusan ini tidaklah salah, aku hanya membantu proyeknya saja bukan berarti aku memaafkan semuanya. Aku hanya merasa kasihan jika proyek yang ia selama ini perjuangkan akan gagal dan mengalami kerugian. Aku hanya tidak mau itu.
"Y/N, kau terlihat cantik dengan gaun itu"
"Aku sudah cantik sejak dulu, kau saja yang tidak pernah bersyukur"
"Kau belajar dari siapa kata-kata ketus seperti itu?"
"Darimu Mr.Levi"
Ia tertawa. Sekali lagi Levi tertawa, gunung es ini benar-benar susah sekali di mengerti. Dan jarang sekali melihat ia tertawa seperti itu, walau hanya 10 detik senyumnya kembali hilang, namun dalam 10 detik itu, dia sungguh terlihat manis. Akankah aku terjatuh lagi dengannya?
"Jadi sekarang perasaan siapa saja yang kau jaga?"
To be continued
YOU ARE READING
I'm Not The Only One [LEVI X READER]
FanfictionJika itu adalah takdir mungkin inilah cara bagaimana aku kehilanganmu. Namun dengan kata "kehilangan" itu tidak berarti aku melupakan. Jika kita bisa bertemu di dunia yang berbeda atau di kehidupan selanjutnya, aku tidak akan melepaskanmu seperti a...
![I'm Not The Only One [LEVI X READER]](https://img.wattpad.com/cover/280628310-64-k230350.jpg)