1. Pembalasan dendam

185 26 3
                                    

Happy reading!

•••~~~•••

Aku menghela napas lega selepas keluar dari ruangan Kepala Divisi Keuangan. Nasib sial banget sih!

Dapet Pak Bos killer begitu. Keluar dari ruangan beliau aja kek abis simulasi lewat jembatan sirotol mustaqim.

Aku mengurut pakal hidung. Tiba-tiba ada yang datang menghampiriku. Dia berkata. "Gimana?"

Gimana apanya! Yang ada aku kesulitan bernapas didalam sana!

Udah telanjur juga. Jadi jalani aja. Keep going for me.

"Lancar Kak." jawabku sekenanya. Dia mangut-mangut. Aku pun bingung harus gimana lagi sekarang.

Melihatku kebingungan dia menyuruhku mengikutinya.

Ternyata meja kerja ku berdekatan dengan Kakak yang membawaku tadi. Orang-orang diruangan ini sontak melihat ke arah kami datang.

Melihat raut muka mereka yang terlihat penasaran akan kehadiranku. Aku pun berinisiatif memperkenalkan diri.

"H-halo semuanya. Perkenalkan nama s-saya Y/n. Mohon bimbingan nya kakak-kakak sekalian."

Ada yang mengangguk-angguk. Ada juga yang terlihat cuek. Setelahnya aku duduk ditempatku karena tidak ada yang ingin bertanya perihal apapun padaku.

Ku lirik mereka semua. Jika dihitung, ada lima orang. Tiga cewek, dua cowok. Termasuk Kakak yang ngebawa aku tadi habis dari ruangan Pak Bos. Aku masih belum tahu nama Kakaknya. Dan, jika ditambah aku yang cewek jadi empat. Total keseluruhan karyawan diruangan ini ada enam orang.

Aku bener-bener canggung karena masih newbie. Aku memanggil Kakak yang membawaku kemari tadi.

"Ehm. Kak, maaf nih... Saya bingung mau ngapain. Ada yang bisa saya bantu gitu Kak?" aku menggaruk tengkuk ku yang tiba-tiba gatal. Kakaknya tersenyum sebagai tanggapan.

"Hmm... Kamu bisa masukin berkas-berkas ini? Tinggal pisahin dan masukin berdasarkan kategori surat masuk sama surat keluar, aja." ujarnya.

Aku mengangguk, paham. Berkas nya gak terlalu banyak sih, jadi aku yakin kalo ini bakal cepet selesainya. Dan bener aja, cuma dua puluh lima menit waktu ku untuk menyelesaikannya.

Setelah itu pun aku bertanya lagi ke Kakak tadi. Karena aku belum tahu namanya jadi cuma bisa nyebut dia Kakak doang.

Namun, cewek yang duduk diseberang mejaku datang menghampiriku. Dia baru aja dari luar.

"Nama kamu Y/n kan?"

"Eh? Iya, Mbak. Ada apa ya?" tanyaku bingung.

Dia melanjutkan dengan menghela napas. Eh, tiba-tiba firasatku gak baik nih...

"Kamu disuruh keruangan Pak Bos, sekarang."

What?! T-tapi aku belum buat kesalahan apapun! Kenapa tuh manusia killer nyariin sih?!

Wah gawat!

Cewek yang menyampaikan pesan itu menatapku iba. Nahkan... Nahkan...

"Aneh sih... Kenapa ya Pak Bos hari ini udah nyariin anak baru?" tanya cewek yang rambutnya digelung ke atas. Kek disanggul, cuma terkesan gak rapi. Asal cepol aja. Aku belum tahu siapa namanya.

OH MY BOSS || Park Sunghoon - ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang