Trio University

306 70 17
                                    

Ichiro melihat jam tangan yang melingkari lengan telanjang berkat kemeja flannel merah kotak-kotak yang ia gulung sampai ke siku.

Jam 4 sore lewat sedikit, masih ada satu jam sebelum kelas Kuuko berakhir.

Mengeluarkan ponsel, Ichiro mengirim pesan pada Nemu, menanyakan keberadaan gadis itu.

"Oh iya Chir, Nemu, temen cewe lu yang dari jurusan administrasi udah punya cowo?"

Alis Ichiro terangkat, Nemu panjang umur pikirnya.

Tapi tidak terlalu kaget jika seseorang apalagi laki-laki membahas tentang Nemu. Gadis yang mengikuti Himpunan mahasiswa yang terkenal cantik, bahenol dan pintar itu incaran kaum adam di angkatannya maupun di angkatan kakak tingkat.

Sayang belum ada yang berhasil.

"Nemu? kenapa emang?"

Dia merangkul Ichiro dan memasang wajah serius. "Dia orangnya emang baik banget bro?"

Tak perlu memutar otak Ichiro akan menjawab, "Baik." Tentu saja, faktor kenyataan dan faktor mereka sahabat karib.

"Baiknya gimana bro?"

"Kayak gimana? Ya pokoknya Nemu itu baik hati, lembut, tapi tegas." Jawab Ichiro membanggakan temannya dan mengulangi ucapan Samatoki minus dengan 'imut dan seperti malaikat.'

"Lu gak suka sama Nemu? Kalian bertiga kan deket tuh, apalagi Nemu perpek gitu. Gua denger gak Ada yang namanya pertemanan cewe cowo tanpa rasa."

Temannya bertambah serius memb Ichiro mendorong wajah itu menjauh.

"Kebanyakan nanya," Ujar Ichiro risih juga dengan pertanyaan yang seakan terus diulang setiap waktu oleh banyak orang kepo.

"Sorry. Izin nyoba ngedeketin Nemu bro, doain yak."

Kali ini Ichiro hanya tertawa menanggapi ucapan temannya itu. Dalam hati berkata, 'yaudah coba aja.'

"Silahkan." Balas Ichiro dengan candaan, karena kalau serius bagus, kalau tidak serius dan malah menyakiti sahabat perempuan nya itu siap-siap terkena amukan Ichiro dan Kuuko. Satu lagi yang tidak tertinggal dan paling pasti dan paling berhak mengamuk, yaitu Samatoki.

Mereka pantau. Siapa suruh bilang-bilang.

"Bantuin ya bro."

"Ogah amat." Ichiro langsung menolak, tidak ingin menjadi perantara cinta. Takut Ada karma yang menimpa.

"Si Diky ngajakin ke kafe sama anak-anak, ikut kan lu?" Ujar salah satu temannya menunjuk lebih dari 6 orang terdiri dari perempuan dan laki-laki.

"Iya Ichiro, ayo ikut." Ajak salah satu wanita dan disahut oleh yang lainnya, namun Ichiro hanya tersenyum kecil canggung.

Selayaknya Jiro maupun Saburo, Ichiro juga tidak terlalu menanggapi wanita berkepanjangan kecuali adik sepupunya, bunda, nenek, dan Nemu.

Getaran pesan what'sApp menyelamatkan Ichiro, Ia kembali menatap teman-temannya dengan jempol menunjuk sebuah arah.

"Ah maaf, lain kali aja, gua udah ditungguin, duluan ya." Ujar nya menaikan selempang tas yang turun dan meninggalkan teman-temannya, yang kini mendesah kecewa, terutama perempuan yang memang ada perasaan dengan Ichiro.

"Broo bantuin deketin gua sama Nemu broooo."

°°°°°

Walau dari jauh, Ichiro bisa melihat rambut putih Nemu, di antara orang berambut hitam di kantin Universitas.

Sepupu : Daily StoryOù les histoires vivent. Découvrez maintenant