Ensiklopedia Kupu-kupu

49 17 30
                                    

Profesor ingin tahu. Katakan satu benda wajib yang harus ada di dalam tas dan jelaskan bagaimana sihirnya bekerja.

***

Kuperhatikan semua teman-temanku yang langsung mengeluarkan benda wajibnya dan menulis laporan tentang itu. Kebanyakan dari mereka menyebut kalung, cincin, batu, dan benda magis sejenisnya.

Sementara aku ..., sebentar, kukeduk dulu isi tasku.

Ah, mungkin ini saja, ya?

Aku tidak memiliki benda-benda keren seperti teman-temanku yang lain. Baik batu bercahaya, maupun aksesoris warisan yang mengandung kekuatan hebat. Aku tidak punya. Sebab selama ini aku hanya memerlukan Roh Kupu-kupu dalam diriku.

Aku tersanjung, balasnya di dalam kepalaku.

Akan tetapi, aku memiliki sebuah buku yang pasti banyak dari kalian semua tidak memilikinya.

Aku memungutnya dari seorang pemulung di sudut gang pasar yang sedang memilah-milah barang rongsokannya. Dia membawa buku itu, membukanya sekilas, lalu melemparnya asal ke dalam keranjang kotor lain—sepertinya akan dibakar. Namun, aku memungutnya karena tertarik dengan sampulnya.

Dengan ukiran kupu-kupu, garis, serta daun-daun rambat, sampul ini tampak keren di mataku. Sekilas, buku ini terlihat biasa saja. Aku bahkan hampir membuangnya karena kelewat tipis dan hanya memiliki beberapa lembaran kertas saja. Lalu, kuurungkan niatku ketika keesokan harinya aku baru paham cara menggunakannya.

Aku tidak sengaja menulis sebuah nama kupu-kupu yang baru kutemui di Hutan Perbatasan hari itu dalam buku, karena aku salah membawa jurnal. Saat itulah bukunya bereaksi. Ia tiba-tiba menampilkan banyak informasi tentang spesies kupu-kupu yang kutulis di dalamnya. Jenis, kaum, warna khusus, makanan, ukuran, habitat, kekuatan magis, dan sejenisnya. Aku terperangah sekali hari itu, kagum, takjub, sampai tak bisa berkata-kata.

Sejak kejadian itu, aku selalu membawa buku ini ke manapun aku pergi, dan kunamai dengan sebutan "Ensiklopedia Kupu-kupu". Sebagai seseorang yang tertarik dengan serangga indah satu ini dan ingin menjinakkannya, tentu buku ini sangat membantuku.

Terlebih, aku tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk meneliti sebuah spesies yang baru kutemukan, karena itu sangat tidak mudah. Mengingat, kaum serangga satu ini cukup pemalu dan segan berinteraksi dengan manusia. Dengan buku ini, aku jadi lebih mudah untuk mengetahui informasi yang kuperlukan.

Lantas ketika Roh Kupu-kupu datang, ia menyempurnakan buku itu. Aku tidak perlu repot-repot lagi untuk mencari tahu nama spesies yang kutemukan. Sebab kini, cukup kubuka buku itu, ia bertelepati denganku, lalu aku memintanya untuk menganalisis kupu-kupu baru yang ada di hadapanku saat ini. Informasi itu keluar dengan mudahnya. Ensklopedia ini telah menjelma menjadi mesin pencarian yang canggih.

Hanya buku biasa, tetapi kalian tidak memiliknya, bukan?

Aku pernah menjelajahi toko-toko untuk melihat apakah ada yang menjual buku sejenisku—dan ternyata memang ada. Namun, itu bukan khusus untuk mengetahui tentang kupu-kupu, dan bukunya juga tidak bisa bicara dalam kepala kalian.

Memang buku biasa, tetapi cuma aku yang memilikinya.

Catatan Keseharian Penyihir Garuda: OlitaWhere stories live. Discover now