sepuluh is ten

809 132 1
                                    

"YUDIST AYO PULANG" teriak Jonathan dari depan gerbang

iya mereka udah pulang, yang jelas mereka semua udah selesai jumatan, kalo gak jumatan dipites Yudist yang ada.

berandalan aja takut sama Yudist apa lagi mereka murid biasa, yang kalo dibentak gurunya langsung digibahin dijam istirahat.

"motor kamu?" tanya Yudist

"ada didepan yuk pulang" Jonathan narik tangannya Yudist biar jalan didepannya, yakali digandeng dia masih sayang nyawa.

"Jo katanya mau ngomong"

"iya emang, tapi masa ngomong disini udah nanti aja itu"

"Jo saya boleh nanya?"

"boleh nanya apa?"

"kenapa kamu gak pernah berhenti ngejar saya? maksud saya-" Jonathan membungkam mulut Yudist pake tangannya

"nanti aja bahasnya, tuh motor gue ayo" Johnathan lari menuju motor kesayangannya.

Vespa hitam kesayangannya, walaupun ini di Jakarta bukan di Bandung, tapi yang namanya Vespa, ibaratkan Reza Rahadian, cocok dimana-mana.

"masih pake Vespa?" tanya Yudist

"kenapa gak suka ya?"

"enggak kok bagus, tapi lebih bagus kalo dicat merah"

"nanti ya gue lagi nabung dulu"

"buat apa?"

"beli Gundam hehe"

Yudist duduk dikursi belakang Vespa itu, enak sih naik Vespa tapi jok nya sempit sekali, itu sekalinya Johnathan ngelewatin polisi tidur pasti badannya kegencet sama punggung Johnathan

setelah delapan menit perjalanan, akhirnya mereka sampe disebuah rumah sederhana.

"rumah siapa Jo?" tanya Yudist

"panti asuhan yang diurus sama ayahku ayo masuk" Johnathan narik tangan Yudist buat masuk kedalam sesampainya didalam pemandangan pertama yang Yudist liat itu segerombolan anak-anak lagi main lompat tali.

"kak Jo" semua anak yang lagi main tadi menghampiri Johnathan satu persatu menyalaminya

"dia siapa kak?" tanya seorang anak laki-laki

"dia temen kakak namanya Yudist" jawab Jonathan

"cantik banget kak, halo kak Yudist aku Gibran" ucap anak tersebut

"halo Gibran" Yudist dengan senang hati menyapa anak itu

"kakak tumben kesini bawa temennya" ucap Gibran

"emang kalian gak bosen liat kakak terus? sekali-kali kakak juga pengen kenalin kalian ke temen kakak" jawab Jonathan sambil jalan kearah teras disusul oleh Yudist dan Gibran

"temen kakak cantik semua, kemarin kak Jona, terus kak Adi, terus kak Jelan, sekarang kak Yudist cantik semua kak!" pekik anak itu

"jelas dong kakak aja ganteng" ucap Jonathan, ia hendak menyalakan rokok namun ditahan oleh Yudist

"jangan ngerokok disini dong" Yudist megang tangannya Jonathan yang hendak menyalakan rokok

OMG ini tangannya Johnathan dipegang Yudist? serius? bukan mimpi kan ini??

"kak Jo mau minum apa biar aku buatin"

"gausah bran, kakak gak lama-lama disini harus nganterin Yudist pulang"

"kak Yudist pacarnya kak Jo ya?"

"kalo sekarang sih enggak, tapi gatau deh kalo besok" bisik Jonathan

Waketos Dingin || JohnYuWhere stories live. Discover now