Chapter. 1

6.7K 432 29
                                    

Seperti pagi pada umumnya, orang-orang di kota memang selalu sibuk. Bahkan banyak dari mereka yang melewatkan sarapan, tak jarang mandi pagi juga mereka lewatkan. Kata mereka waktu adalah uang. Mereka benar-benar membayar waktu dengan penuh tanggung jawab.

Sama seperti kebanyakan orang, karyawan di sebuah hotel nyatanya memiliki jam kerja yang tinggi. Bagi mereka yang hanya bermodal ijazah Sekolah Menengah Atas dengan posisi sebatas cleaning service memang dituntut datang lebih awal. Pagi-pagi sekali mereka sudah menunjukkan batang hidung; terpencar di berbagai sisi untuk menjalankan tugas.

"Kadang aku lelah harus datang sepagi ini." Pemuda berambut blonde dengan alis tegas itu menggerutu, masih tetap menjalankan tugasnya mengepel lobi hotel.

"Kata orang tua dulu, kalau kita bangun di awal waktu untuk bekerja__ kita akan menjadi orang sukses." Sang rekan menimpali, seorang pemuda manis dengan seragamnya masih saja setia tersenyum. Baginya pekerjaan mereka bukanlah hal yang buruk, anggap saja olahraga pagi.

"Jangan percaya pada mereka, mereka itu banyak berbohong. Kalau mereka benar, pasti kita sudah sukses, Kook."

"Sukses tidak harus dengan banyak uang, tuan Cha. Bagiku hidupku saat ini sudah cukup sukses."

Pemuda berambut blonde bernama Cha Eunwoo itu tampak tak terima dengan jawaban sang rekan bekerja. Sudah hampir tiga tahun bekerja sebagai cleaning service tetapi keduanya tidak kunjung kaya. Lebih baik ikut casting saja, siapa tau menjadi artis. Begitu pikirnya.

"Hei, Jungkook yang manis dan penyabar. Kalau hidupmu sudah sukses kau tidak mungkin kesulitan membeli rumah___ Hah sudahlah, aku dengar besok ada pembukaan casting drama di hotel ini. Aku harus ikut, mungkin ini jawaban penantian panjangku. Aku akan kaya sebentar lagi."

Eunwoo tersenyum bangga sembari membayangkan impian menjadi bintang. Melupakan kewajibannya pada saat pembukaan casting nanti yang ternyata mengharuskan mereka bekerja lebih ekstra.

"Sebenarnya aku tidak ingin mematahkan mimpimu. Tapi pembagian tugas sudah diumumkan. Kau bertugas di aula sementara aku di toilet pria. Ayo, Cha bawa alat tempurmu dengan bangga."

"Cih, manajer hotel ini menyia-nyiakan wajah tampanku. Mereka pasti menyesal."

Sudah menjadi kebiasaan bagi keduanya untuk berbicara hal tidak jelas selama bekerja. Mengejek sesama karyawan atau manajer adalah kesenangan bagi orang-orang seperti mereka.

Sejujurnya Jungkook juga sudah bosan bekerja menjadi cleaning service hotel ini. Belum lagi di hotel ini sering menjadi tempat pesta orang-orang kaya dengan perangai mengerikan. Tak jarang dia menemukan benda-benda semacam narkotika di kamar pengunjung.

Kadang kalau mendapat shift malam, dia juga sering menjumpai hal-hal yang tak mengenakan. Silih berganti melihat wanita seksi datang bersama pria berdasi, kadang mereka sengaja tidak menutup pintu bahkan tidak membuang air di bath up.

Mau bagaimana lagi, dengan latar belakang pendidikannya sangat sulit mencari pekerjaan di tempat yang berkelas. Biarlah begini yang penting kebutuhannya terpenuhi, yang penting dia harus pandai menjaga diri.

.
.
.

Malam sekitar pukul sebelas malam, Jungkook sudah kembali bekerja sesuai dengan tugasnya untuk membersihkan bagian toilet. Pesta pembukaan casting drama ternyata sama saja dengan pesta gila yang lain. Jungkook hampir lupa kalau drama yang sedang digarap adalah drama dewasa, vulgar, dan cukup berani. Sekitar 30 menit mereka menikmati reka adegan yang tidak senonoh di area aula. Seorang wanita sedang digerayangi oleh 2 orang pria, sementara pemeran utama, si pria perkasa hanya duduk diam menikmati penampilan sambil bercumbu dengan seorang gadis di pangkuan.

LASSITUDE (TAEKOOK) - COMPLETEDWo Geschichten leben. Entdecke jetzt