Berawal dari AFFOGATO

2 0 0
                                    

Setelah hampir dua bulan tidak bertemu, aku dan kedua temanku akhirnya merencakan pertemuan esok hari karena kebetulan ada hal yang perlu disampaikan.

Kita belum ada yang tau akan bertemu dimana sampai akhirnya salah satu temanku yang bernama Santhi mengirimi aku link profil instagram salah satu tempat ngopi yang tidak jauh dari rumah kami yaitu "Kopi DPR (Dibawah Pohon Rambutan)". 

Saat itu juga aku langsung memforward link itu ke Gutri dan memberi tau bahwa besok kita ketemu disana jam empat sore. 

(Keesokan harinya)

Sekitar pukul setengah lima akhirnya aku sampai lebih dulu dibanding teman-temanku, padahal janjinya jam empat. hehe

Tapiiii ya namanya orang Indonesia janjian jam empat malah baru jalan jam empat. 

Suasana di kopi DPR saat itu memang tidak terlalu ramai padahal itu adalah hari Minggu. 

Disana hanya ada satu bapak-bapak yang kelihatannya baru selesai bersepeda, dua laki-laki sekitar umur 20-an yang sedang ngobrol, dua orang yang kelihatannya mahasiswa sedang mengerjakan tugas, dan satu laki-laki yang duduk tepat di kursi depan pintu masuk bar. 

Tidak lama aku sampai akhirnya Santhi sampai juga, kami langsung masuk ke bar untuk memesan sambil menunggu Gustri. 

Saat itu aku memesan hot caramel latte dan Santhi memesan ice caramel latte.

Setelah kami berdua memesan akhirnya Gustri sampai dan memesan terlebih dahulu sebelum bergabung bersama aku dan Tari.

Kebetulan kami bertiga memilih tempat duduk depan air mancur dengan posisi duduk aku yang menghadap ke kursi depan pintu masuk bar.

Cukup lama kita ngobrol sampai akhirnya saya memutuskan untuk memesan makanan karena kami merasa sudah mulai laper.

Saya memesan kentang, dimsum dan roti bakar. Saat saya melewati kursi didepan pintu masuk ternyata yang tadinya hanya ada satu orang sekarang sudah ada tiga orang dan itu membuat saya cukup risih.

Kenapa harus risih? Ya jujur saya memang tidak terlalu PEDE untuk lewat didepan gerombolan orang apalagi jika itu laki-laki semua.

Cukup lama kita bertiga ngobrol sampai akhirnya temenku yang bernama Gustri bilang ke aku dan Tari "Ka ngerasa ga si kalo kita diliatin?"

Aku dan Santhi mencoba untuk cuek, "Gapapa ka, bukan kita kali yang diliatin, kan disini banyak orang. Lagian wajar ga sih, toh kita juga kalo lagi di tempat gini suka geliatin orang" kataku saat itu.

"Ih engga kaa, aku ngerasa ga cuma diliatin, tapi kita juga diomongin tauu" kata Gustri.

Tapi aku ga ngerasa kalo diliatin saat itu apalagi sampai diomongin gitu.

Sampai akhirnya jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam dan kita bersiap-siap pulang sambil masih mengobrol.

Tiba-tiba ada seorang pelayan laki-laki yang datang ke meja kita dan berdiri disebelah aku untuk ngasih kopi yang sudah dibungkus siap dibawa pulang.

"Maaf mas kita ga pesen lagi" kataku saat itu karena memang diantara kita tidak ada yang memesan lagi.

"Oh engga mba, ini buat mba" jawab pelayan itu. 

"Loh buat saya? apa buat temen saya?" jawabku.

"Buat mbanya ko" jawab pelayan.

"Dari siapa mas?" jawabku.

"Itu dari temen saya disana" kata pelayan itu sambil menunjuk ke kursi depan pintu masuk bar.

Spontan aku dan teman-temanku menoleh untuk melihat siapa yang dimaksud pelayan itu, tapi saat kita menoleh ketiga laki-laki yang ada dikursi itu sedang asik memainkan ponselnya semua.

Dengan perasaan campur aduk karena ngerasa penasaran, takut dan senang akhirnya kata yang keluar dari mulutku hanya "makasih".

Setelah pelayan itu  pergi akhirnya kita memutuskan untuk pulang dan dengan perasaan campur aduk karena ini kali pertamanya aku dikasih sesuatu oleh orang yang tidak aku kenal jadi aku ragu untuk membawa kopi itu atau tidak.

"Bawa aja udah kan udah dikasih, hargain yang ngasih" kata Santhi.

Jadilah aku bawa kopi itu pulang.

Setibanya aku dirumah aku bilang ke mamaku kalo ada yang ngasih aku kopi dan karena tadi aku udah ngopi jadi kopi itu aku simpan dikulkas.

Tidak lama aku mendapat notifikasi instagram bahwa temanku telah memposting foto kita bertiga dengan menandai aku, Tari dan akun kopi DPR.

Gustri tiba-tiba Whatsapp aku "Ka posting kopinya terus tag ke akun kopinya siapa tau yng ngasih liat dan ngajak kenalan".

Tapi karena aku tidak berani jadi aku tidak posting, dan coba untuk mengabaikan apa yang terjadi tadi.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AFFOGATOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang