3. despair

184 40 9
                                    

warning: sharp things, suicidal thoughts, mentions blood





























































Tidak banyak yang bisa Ten lakukan. Mau tidak mau, dunia ini terus berlanjut seolah-olah Taeyong tidak pernah ada. Bagaimana bisa orang-orang lain terus hidup ketika ada satu orang yang sudah tiada? Ten tidak mengerti.

Sore itu apel yang sudah dikupas dan dipotong oleh Doyoung untuknya ditinggalkan di atas meja makan. Yang bersangkutan baru saja keluar untuk pergi ke convenience store. Cahaya matahari yang mengintip dari jendela memantul di permukaan pisau buah yang masih ada di sebelahnya. Menarik perhatian Ten untuk melihatnya.

Gagang pisau itu terbuat dari stainless steel yang terasa dingin di permukaan kulit ketika Ten menyentuhnya.

Pisau buah tidak terlalu tajam serta akan membuat luka dangkal yang lebih perih.

Pikirannya segera teralihkan ke potongan buah apel yang tidak dia sentuhnya sejak tadi ketika mendengar suara password pintu depan dibuka.

"Oh, Ten... Kau sudah lapar?" panggil Doyoung begitu melihat Ten sudah duduk manis di meja makan.

"Apa kau beli es krim bungeopangnya?"

"Aku beli satu lusin. Ada melona juga." balas Doyoung cepat, lelaki manis itu lalu berjalan ke depan kulkas untuk memasukkan bahan makanan yang baru saja dibeli.

"Aku tidak serakus itu, Doyoung."

Selama beberapa saat hanya terdengar suara-suara gesekan plastik dari Doyoung yang sibuk di kulkas.

"Makanlah apelnya..." kata Doyoung tiba-tiba.

"Aku tidak suka buah." balas Ten cepat.

"Aku tahu. Makanlah apelnya."

"Tapi aku tidak suka buah, Doyoung."

Diam.

"Well, mungkin setelah ini kau akan suka."

"Kau pikir begitu?"

"Ya."
"Kadang-kadang kau perlu mencoba hal-hal baru."

Rasa apel itu memang tidak asing, namun seratnya geli di lidah Ten yang belum pernah mencobanya setelah beberapa lama. Rasa manis asam bercampur dalam mulutnya. Bukan rasa yang tidak dia sukai.

"Tidak buruk." pendapat Ten.

"Aku tahu."

Sesorean itu, Doyoung berhasil membuat Ten memakan satu buah apel yang telah dikupaskannya.

Doyoung tahu benar, Ten adalah orang yang senang bercanda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Doyoung tahu benar, Ten adalah orang yang senang bercanda. Apapun seolah menjadi berwarna ketika Ten yang menyentuhnya. Jelas sekali setelah Taeyong tidak ada perubahan itu terlihat.

TAETEN - KUNTEN - pretty bonesWhere stories live. Discover now